Ibnu Hasyim CATATAN PERJALANAN:
SAYA kini dalam perjalanan ke Indonesia. Saya membelek-belek berita di Indoneia, terdapat suatu berita hebat, di mana Tengku Dr Hasan Tiro pengasas dan pemimpin perjuangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), yang berhijrah ke negara Eropah sejak 1970an, kini berada di Malaysia akan pulang ke Indonesia dengan 2 buah pesawat khas.
Berita mengenai tokoh besar ini tiada di akhbar Malaysia, mengapa?
Lihat 2 berita mengenainya dalam sebuah akhbar…
Serambi Indonesia: 09/10/2008 08:56 WIB Polri Siapkan Pengamanan Hasan Tiro
JAKARTA - Kapolri teranyar, Bambang Hendarso Danuri, menyatakan pihak kepolisian telah menyiapkan pengamanan sehubungan dengan kedatangan pendiri Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Dr Hasan Tiro, ke Aceh pada 11 Oktober mendatang. “Pengamanan sudah disiapkan, tidak ada masalah,” kata Kapolri Bambang Hendarso Danuri usai bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (8/10).
Meski telah menyiapkan pengamanan, Kapolri mengaku tidak ada sesuatu yang khusus untuk menyambut kedatangan sang Deklarator Aceh Merdeka itu ke kampung halamannya di Pidie.
“Pengamanan tetap dilakukan, tapi standar tamu biasa,” ujarnya. Ketika ditanya apakah kepolisian tidak khawatir kehadiran Hasan Tiro bakal menggenjot kembali semangat perjuangan separatisme di Aceh, Kapolri justru memilih untuk tidak menjawab.
“Saya tidak komentar soal itu,” tukasnya.
Kedatangan Hasan Tiro ke Aceh merupakan kunjungan pribadi dan tidak ada agenda bertemu dengan pemerintah. Hal ini ditegaskan sebelumnya oleh Menteri Luar Negeri, Hassan Wirajuda saat berada di Gedung DPR, Selasa (7/10) kemarin.
Beri pengamanan
Sementara itu, Karo Ops Polda Aceh, Kombes (Pol) Ghufron MSi yang ditanyai wartawan, Selasa lalu mengatakan, pihaknya tetap akan memberi pengamanan kepada Hasan Tiro selama berada di Aceh. Namun, pengamanan yang diberikan polisi itu masih dalam batas-batas wajar sebagaimana pengamanan yang dilakukan kepada tamu dari luar Aceh. “Pengamanannya biasa saja,” kata Ghufron.
Ia mengaku belum tahu persis di titik mana saja akan ditempatkan personel polisi, karena pihak Komite Peralihan Aceh (KPA) yang mensponsori kepulangan Hasan Tiro, hingga Selasa (7/10) belum memberi tahu agenda lengkap Hasan Tiro selama di Aceh.
Dikawal sejak bandara
Sebelumnya, Wakil Ketua KPA Pusat, Abu Razak, mengatakan setiba di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar, Hasan Tiro bersama petinggi GAM lainnya mulai mendapat pengawalan dari anggota KPA. Para pengawal tersebut, menurut Abu Razak, sudah didata oleh KPA dan dibagi dalam dua kelompok. Satu regu beranggotakan 60 personel. Regu pengawal berseragam safari ini di antaranya merupakan mantan kombatan GAM jebolan Libya. Sedangkan 300 personel lainnya merupakan anggota pengawal yang menggunakan Id card khusus.
Mereka akan ditempatkan di beberapa titik, mulai dari bandara, lintasan jalan yang dilalui rombongan, hingga ke pendapa dan Masjid Raya Baiturrahman, tempat Hasan Tiro akan bertemu dengan komunitas Aceh. Abu Razak yang bernama asli Kamaruddin Abubakar itu menegaskan, meski pihaknya menyiapkan satuan pengamanan dari KPA, namun sistem pengamanan kepulangan Hasan Tiro ke Aceh kali ini sepenuhnya berada di tangan pihak Kepolisian RI. “Jadi, KPA hanya membantu,” tukasnya. (Persda Network/ade/yuh)
Serambi Indonesia: 09/10/2008 09:23 WIB Keluarga Sambut Seadanya Kepulangan Hasan Tiro
Hasan Tiro Tak Kuasa Menahan Tangis
BANDA ACEH - Kepulangan Tgk Hasan Muhammad Ditiro ke Aceh yang dijadwalkan pada 11 Oktober 2008, akan disambut seadanya (secara bersahaja) oleh pihak keluarganya.
Hal itu diungkapkan Tgk Fauzi bin Zainal Abidin yang merupakan keponakan Tgk Hasan Tiro, kepada Serambi di Banda Aceh, Rabu (8/10) kemarin. Tgk Fauzi merupakan anak dari pasangan Nyak Zainab Umar Tiro dan Tgk Zainal Abidin, abang kandung Hasan Tiro.
Menurut Fauzi, kepulangan Hasan Tiro yang di kalangan GAM disebut “Wali Nanggroe” adalah untuk memenuhi undangan Komite Peralihan Aceh (KPA) dan Pemerintah Aceh, di samping untuk ziarah keluarga dan bersilaturahmi dengan masyarakat Aceh.
“Wali bukan khusus pulang untuk bersilaturahmi dengan keluarga, melainkan dengan seluruh masyarakat Aceh, karena Wali itu bukan lagi sekadar milik kami. Tapi juga milik seluruh masyarakat Aceh,” ujar Fauzi yang kini aktif di Badan Reintegrasi-Damai Aceh (BRA).
Fauzi mengatakan, rumah keluarga yang akan dikunjungi Tgk Hasan Tiro saat kepulangannya nanti, di antaranya rumah almarhum Tgk Muhammad Usman Lampoh Awe (mantan menteri Keungan GAM), di Desa Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Pidie. Kemudian, rumah Nyak Zainab Umar Tiro, (istri dari abang kandung Hasan Tiro) di Lhok Rem, Desa Blang Kumot Tunong, Kecamatan Sakti, Pidie, dan rumah adik kandungnya, yaitu Nyak Aisyah Muhammad Khadir di Desa Tanjong Bungong.
“Di samping itu, Wali juga akan berziarah ke makam ibunda beliau, Tgk Nyak Cut Fatimah Yuddin Tiro di Lhok Rum. Selain itu, Wali juga akan berziarah ke tempat lain, seperti makam Tgk Cik Dayah Cut Tiro di Desa Dayah Blang serta makam kakek beliau, Tgk Chik Mahyeddin (anak Tgk Chik Ditiro) di Desa Pulo Mesjid Tangse,” papar Fauzi.
Mengenai acara penyambutan yang akan dilakukan pihak keluarga pada saat kepulangan Tgk Hasan Muhammad Ditiro, kata Fauzi, akan dilakukan bersahaja, mengingat untuk kepulangan Wali kali ini segala sesuatunya sudah dipersiapkan oleh KPA bersama Pemerintah Aceh.
“Kami pihak keluarga tidak mengadakan acara apa pun. Kami hanya menyambut Wali seadanya, karena semua agenda penyambutan sudah dipersiapkan oleh KPA bersama Pemerintah Aceh,” kata Fauzi.
Tgk Fauzi juga mengatakan, di samping menyambut kedatangan Tgk Hasan Tiro seadanya, pihaknya juga sudah mempersiapkan tempat penginapan bagi Hasan Tiro dan rombongan, jika Hasan Tiro sempat bermalam di tempat saudara-saudaranya tersebut. “Oleh masing-masing keluarga sudah disediakan tempat penginapan,” demikian Tgk Fauzi yang wajahnya agak mirip dengan Hasan Tiro ketika sang paman berumur 60-an tahun. (tz)
Gajah sama gajah berjuang, pelanduk mati di tengah-tengah.
Demikian berita mengenainya sebagai muqaddimah awal catatan perjalanan saya. As-salamu alaikum.
Catatan Perjalanan ke Indonesia:
ibnuhasyim.com
Oktober08, 08
KL. RI
Lihat..
E-Buku IH-15: Aceh, Sebelum & Selepas Hasan Tiro'