Mencari Masjid Di Bandar Ha Noi..

Gambar atas sekali: Menara masjid di Ha Noi, gambar 2 & 3 seterusnya pintunya yang masih tertutup sepanjang hari itu. Maaf kurang jelas, tapi gambar yang ada itu sahaja!

Ibnu Hasyim: Catatan Perjalanan Di Vietnam.

KERETAPI sampai di Pekan Ha Noi dari sempadan itu kira-kira beberapa jam sebelum sholat subuh. Saya tanya pembawa motosikal tambang atau teksi stesyen itu, di mana masjid, tiada yang tahu. Sebut 'Muslim Temple', dibawanya ke 'muzium' atau 'dataran Ho Chi Min'.

Nak buat apa pagi-pagi buta ni! Akhirnya singgah di sebuah hotel, minta tolong pekerja hotel itu cari dalam internet, baru dapat jalannya. Sampai juga di depan masjid di bandar Ha Noi. Masjid masih gelab. Saya masuk melalui pintu rumah orang, orang Islam yang jual makanan cuma pagi saja di situ, lalu terus ke dalam pagar masjid. Meraba-raba saya di dalam masjid untuk buka lampu.

Sehingga lepas subuh dan hari terang, tak nampak pun orang datang sembahyang. Saya diberitahu, itulah satu-satunya masjid di bandar Ha Noi ini. 'Ha Noi', rupanya mengingatkan saya kepada salsilah keturunan saya. Nama ayah saya ialah Hashim bin Sulaiman bin Bidin bin Icik bin Hanoi. Apakah saya juga keturunan dari orang-orang Ha Noi?

Melihat rupa saya, keluarga saya, atau sejarah kampung asal saya Kampung Perlis, yang ada kaitan dengan negeri Perlis, Thailand, Lao (Laos), Kemboja dan Vietnam. Begitu juga bahasa asal orang kampung saya dengan bahasa Perlis, yang ada kaitan seterusnya.

 Dalam bandar Ha Noi.

Kalau melihat sejarah Vietnam pula, pada tahun 1527 Dinasti Le jatuh dan diganti oleh Dinasti Mac (1527 - 1592). Tetapi, berlaku perang saudara, Perang Le-Mac (1543 - 1592), Perang Trinh-Nguyen (1627 -1672) sehingga negara terbahagi dua. Dang Ngoai (utara) dengan Raja Trinh dan Dang Trong (selatan) dengan Raja Nguyen yang mendirikan ibukota di Phu Xuan (sekarang Hue).

Gerakan Tay Son (Gerakan petani di tahun 1771), berhasil menurunkan Raja Nguyen dan Raja Trinh serta mempersatukan negara yang terpecah selama lebih dari 200 tahun. Pada tahun 1802, Dinasti Tay Son dikalahkan oleh Dinasti Nguyen Anh (1802-1945) yang memberikan nama baru negara menjadi Dai Nam dengan ibukotanya Hue. Kehadiran Bangsa Perancis di Vietnam diawali dengan masuknya misionaris Perancis ke Vietnam sekitar abad ke 16. Pada tahun 1858, Perancis menyerang Da Nang dan mulailah perang melawan Vietnam.

Perancis menduduki wilayah Selatan lebih dari 20 tahun dan kemudian wilayah Utara pada tahun 1883 dengan serangannya ke ibukota Hue, dan memaksa Dinasti Nguyen menandatangani Perjanjian Damai 1883 - 1884 yang mengakui kekuasaan Perancis di seluruh wilayah Vietnam. Perancis menduduki Vietnam sampai masuknya tentara Jepun. Pada 3 Pebruari 1930 berdiri Partai Komunis Indochina (Communist Party of Indochina) dibawah pimpinan Nguyen Ai Quoc (Ho Chi Minh) melakukan perjuangan pembebasan dengan tujuan untuk mencapai kemerdekaan nasional, demokrasi dan sosialisme.

Melalui pergerakan-pergerakan seperti Pergerakan Nge Tinh Soviet (1930-1931), Pergerakan Demokratik (1936-1939), dan Pergerakan bagi Penyelamatan Nasional selama Perang Dunia Kedua (1939-1945), Rakyat Vietnam mencapai kemenangan dalam Revolusi Ogos 1945. Pada 2 September 1945, bertempat di Lapangan Ba Dinh, Hanoi, Presiden Ho Chi Minh, membacakan Deklarasi Kemerdekaan yang melahirkan Republik Demokratik Vietnam.

Setelah Jepun menyerah kepada bangsa-bangsa Bersekutu Ogos 1945, Vietnam pada 2 September 1945 mendeklarasikan kemerdekaannya. Namun kemudian Perancis ingin kembali masuk ke Vietnam dengan alasan membantu-atur penyerahan tentara Jepun tersebut. Perang pertama mempertahankan kemerdekaan melawan Perancis berakhir dengan kemenangan gemilang tentara Vietnam di Medan Pertempuran Dien Bien Phu tahun 1954.

Perang kedua pula mempertahankan kemerdekaan melawan Amerika Syarikat. Peristiwa bersejarah Ho Chi Minh, menang besar tentara Vietnam Utara musim gugur 1975 menggugur dan menjatuhkan ibukota Vietnam Selatan, Saigon yang sekarang bernama Ho Chi Minh City, pada 30 April 1975. Hinga sekarang tahun tersebut diperingati sebagai Hari Pembebasan (Liberation Day).

Setelah bersatunya Vietnam Utara dan Selatan, pada 2 Julai 1976, Vietnam diproklamirkan menjadi Republik Sosialis Vietnam hingga sekarang. Ha Noi kota yang seluas 927.39 Km berpenduduk 2,736,400, temperature 080-360 dikatakan dibangunkan pada tahun 1010 masa Raja Ly Cong Van, nama kota Hanoi sebelumnya Thang Long Dong Co.

Mungkinkah Ha Noi juga adalah berasal dari nama orang yang ada kena mengena dengan keturunan saya? Hanya Allah saja yang tahu. Saya di Ha Noi sekarang..

Kini dapat tahu ada sebuah restoren Islam milik orang Malaysia di sini. Saya sempat bertemu dengan bosnya. Barulah jumpa orang yang boleh cakap Melayu.. lega nu! Di samping itu ada juga restoran India Muslim Tandori.

Walaupun komunis memerintah, namun Islam tetap mampu berkembang. Kerana Islam adalah dien di sisi Allah, Allah menjaganya. Kita wajib berpegang teguh dengannya. Banyak ayat-ayat Quran menyebut dan menjamin, Islam akan menang akhirnya. Masalahnya, apakah peranan kita umat Islam, melihat kesusahan sahabat-sahabat kita se agama, dari segi perlunya kemampuan 'mendirikan' agama di tempat masing-masing.

Apalagi bagi negara yang mengaku negara Islam? Ingat hadis Nabi SAW.. tidak sempurna iman seseorang itu sekiranya ia tidur dalam kekenyangan sedang jirannya dalam kelaparan!

Depan restoren Islam milik orang Melayu di Hanoi.

Lepas ini saya akan ke Laos pula.

Ibnu Hasyim
1 Jan 2009
Sambut tahun baru
di Hanoi. 

Lihat.. 
E-Buku IH-33: Catatan Perjalanan

Dari Cina Ke M'sia, Ikut Jalan Darat