Ibnu Hasyim Catatan Santai
DIA sahabat lamaku, yang kutemui di Medan Selera bawah GM Supermarket berhampiran Jalan Chow Kit mengajakku ke Aceh melihat perkembangan Pemilu di Indonesia awal bulan depan, beberapa malam lepas. Di samping pulang mengundi, dia juga mengurus niaga import eksportnya. Apa import eksportnya?
“Ini, barang niagaku, kalau laku kita boleh langkah panjang jalan-jalan..” katanya, sambil mengeluarkan beberapa ketulan kayu seperti gambar di atas. “Kayu gaharu!”
Menurutnya, ‘gaharu’ adalah salah satu komoditas Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) komersial yang bernilaijual tinggi. Bentuk produk gaharu merupakan hasil alami dari kawasan hutan berupa cacahan, gumpalan atau bubuk. Nilai komersial gaharu sangat ditentukan oleh keharuman yang dapat diketahui melalui warna serta aroma kayu bila dibakar.
Sambil membakar sedikit hujung kayu itu, terserlah keharuman baunya menyucuk hidung, katanya, “Masyarakat mengenal kelas dan kualitas dengan nama gubal, kemedangan dan bubuk. Selain dalam bentuk bahan mentah berupa serpihan kayu, juga melalui proses penyulingan dapat diperoleh minyak atsiri gaharu yang juga bernilaijual yang tinggi!”
Hal ini mengingatkanku semasa berada di Kemboja beberapa tahun lalu, di Masjid Besar Phnom Penh, aku diperkenalkan dengan seorang berketurunan Cina pengusaha pati minyak gaharu. Dia membawaku melihat pusat prosesnya di pinggir bandar dari ketulan-ketulan kayu menjadikan pati atau ‘ibu minyak wangi’, yang disebut juga minyak attar. Ramai pak-pak Arab dari Makkah datang membeli terus darinya untuk membuat minyak wangi, yang dipasarkan sekitar Kaabah, Makkah, terutamanya di musim hajji. Barangkali yang jamaah hajji Malaysian beli bawa balik ke Malaysia itu asalnya mungkin dari Kemboja juga.
Kalau dilihat dari sudut bahasa kata ‘gaharu’ berasal dari bahasa Melayu, ertinya ‘harum’. Atau dari Bahasa Sansekerta ‘aguru’, ertinya ‘kayu berat (tenggelam)’, sebagai produk damar, atau resin dengan aroma, keharuman yang khas. Gaharu sering digunakan untuk mengharumkan tubuh dengan cara pembakaran (fumigasi) dan pada upacara ritual keagamaan. Gaharu dengan naloewood, merupakan substansi aromatik (aromatic resin) berupa gumpalan atau padatan berwarna coklat muda sampai coklat kehitaman yang terbentuk pada lapisan dalam dari kayu tertentu.
Ianya dikenal sejak abad ke 7 di wilayah Assam India, berasal dari jenis Aqularia agaloccha rotb, digunakan terbatas sebagai bahan pengharum dengan melalui cara fumigasi (pembakaran).. Kini, gaharu boleh juga di dapat dari jenis tumbuhan lain famili Thymeleaceae, Leguminaceae, dan Euphorbiaceae yang dijumpai di wilayah hutan Cina, daratan Indochina (Myanmar dan Thailand), Malay Peninsula (Malaysia, Brunei Darussalam, dan Filipina), serta Indonesia (Sumatera, Kalimantan, Papua, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Mataram dan beberapa daerah lainnya), termasuk Aceh.
Di Indonesia gaharu mulai dikenal sejak tahun 1200an sejak adanya pertukaran dagangan (barter trade) antara ‘Palembang dan Pontianak’ dengan Kwang Tung di daratan China. Menurut I.H. Burkill, perdagangan gaharu Indonesia sudah dikenal sejak lebih dari 600 tahun silam semasa Pemerintah Hindia Belanda dan Portugis, yang dikirim ke Negara Cina, Taiwan dan Saudi Arabia (Timur Tengah). Puncak eksportnya antara 1918 – 1925 dan masa penjajahan Hindia Belanda volumenya, sekitar 11 ton/tahun.
Masyarakat Islam di Papua
Dalam khazanah etnobotani di Cina, digunakan sebagai ubat sakit perut, perangsang nafsu birahi, penghilang rasa sakit, barah, diare, tersedak, ginjal tumor paru-paru dan lain-lain. Di Eropah, diperuntukkan sebagai ubat barah. Di India, digunakan sebagai ubat tumor usus. Di beberapa Negara seperti Singapura, Cina, Korea, Jepun, dan Amerika Syarikat sudah dikembangkan sebagai ubat-ubatan seperti penghilang stress, gangguan ginjal, sakit perut, asma, hepatitis, sirosis, pembengkakan liver dan limfa. Bahkan Asoasiasi Eksportir Gaharu Indonesia (ASGARIN) melaporkan bahawa Negara-negara di Eropau dan India sudah memanfaatkan gaharu tersebut untuk pengobatan tumor dan kanker.
Gaharu digunakan secara tradisional oleh penduduk Papua..
Di Papua, gaharu sudah digunakan secara tradisional oleh masyarakat setempat untuk pengubatan. Mereka mengggunakan bahagian-bahagian dari pohon penghasil gaharu (daun, kulit batang, dan akar) digunakan sebagai bahan pengubatan malaria. Sementara air sulingang (limbah dari proses destilasi gaharu untuk menghasilkan minyak atsiri) yang sangat bermanfaat untuk merawat wajah dan menghaluskan kulit.
Seorang kawan kami bertanya, “Berapa harganya? Kalau ada orang hendak beli bagaimana?”
“Ya. Kayu gaharu ini saya dapatkan dari Aceh. Harganya memang tinggi, bernilai emas, hanya yang kenal baru menghendakinya, kalau nak sila hubungi saya.. Tgk Mansur Din. No telefon di Kuala Lumpur 0193489046.”
Sekian catatan santai kali ini.. Wassalam.
ibnuhasyim.com
e-mail: ibnuhasyim@ gmail.com
Mac 16, 2009. KL.
e-mail: ibnuhasyim@ gmail.com
Mac 16, 2009. KL.
Very informative entry.
ReplyDeleteSekilo harganya puluhan ribu ringgit.
"Sudah Gaharu Cendana Pula"
bulan saya ke medan sbb pantau pemilu dprd sumut....kalau tn haji nak ke aceh contact2 lah saya. Boleh kita jumpa di medan.
ReplyDeleteInsya Allah.
ReplyDeleteAssalamualaikum
Deleteorang papua pun pakai VAIO. kelas gitu
ReplyDeleteSudah Gaharu Cendana Pula;
ReplyDeleteAmbil Satu Bayar Di Kantor Sana.
Assalamualaikum..
ReplyDeleteSaya ingin berkongsi maklumat dan anugerah yang Allah taala berikan kepada hambanya.Saya telah menemui teknologi penghasilan teras gaharu dan harganya lebih mahal berbanding dgn minyak gaharu...hasil setakat ni alhamdulilah terbukti bila saya telah jalankan projek di kelantan dan ulu kelang..sesiapa yang berminat utk menjadikan pokoknya lebih bernilai dari minyak insya allah kami boleh buktikan..sila call utk keterangan lanjut 013 920 7462
Salam.saya ingin jual APA yang saya temue di salam sungui. Mungkin INI merupan susuato Dari pads kayu gahura.sila pm 01140598538
DeleteMaaf number saya 01140598537
Deletesaya ada pokok gaharu lebih dari 3 batang pokok,besar lebih kurang 2 pemeluk.teras tak pasti banyak mana?
ReplyDeletesekiranya berminat sila hubungi 017 728 7915 @ email kan ke roszailan@gmail.com
lokasi : kluang, johor.
saya nak beli kayu gaharu liar, yang tenggalam air chiewyuen@gmail.com
ReplyDeletesaya mempunyai teras gaharu liar sebanyak 30kg dan tidak pernah disuntik, ingin dijual segera, hubungi saya di 0138824350
DeleteSaya ada jumpa masa Benjir besar di sungai kinabatangan.
DeleteHubungi saya 01140598537
Assalamuaalaikum, saya ada stok teras gaharu. tak tahu dari jenis apa. tapi kata orang kampung saya, memang dari jenis nilah yang tok nenek dia orang ambil untuk jual masa lalu.Dan juga masih ada dua pohon besar dan sudah ada teras, sedia untuk ditebang jika ada yang berminat. Mohon tunjukkan jalan untuk dipasarkan. terima kasih
ReplyDeleteWatsapp 013-6809080
DeleteAssalamuaalaikum, saya asal Jombang, Jawa Timur - Indonesia. Kebetulan bermain ke rumah teman di Pontianak-Kalimantan. Tanpa sengaja melihat begitu banyak kayu gaharu baik Biasa-biasa saja maupun yang kualitas sangat baik. Penduduk di sekitar kesulitan mencari pembeli, hingga barang menumpuk. Mohon petunjuk bagi para pemodal untuk membantu menjualkannya. Hub. 081332737773 (Abd Munir).
ReplyDeleteasslamulaikum, salam kenal. saya feryandi biasa di panggil Andy. ber alamat di kalimatan barat, kabupaten pontinak. saya mau jual kayu garu angkaras yang sudah bersih. yang kwalitasnya bagus. bapak mau berapa kilogram aja kami bisa sediakan.
ReplyDeleteseandainya berminat ini no handphon saya 085750 666 007.
terima kasih !.
This comment has been removed by the author.
DeleteWaalaikumcalam,
DeleteBrp byk terasnya Andy. Brp kilo ad? Lg kebetulan saya sini di Malaysia, ingin mencari tenaga mahir mencuci kayu gaharu..
Assalamualaikum saya ada teras gaharu tp tk tau gred apa klu berminat whtssp 017 7018616
Deletepeace be upon you. I have freshly prepared agarwood / geharu ready to cut, and it is estimated to be around 60 - 70 kg for sale from agarwood / geharu cultivation garden and according to the highest grade production procedure, be interested to contact direct personal message
ReplyDelete(whatapp 60193217024) jeff
Salam to all i have founded one those agarwood. I found it in the middle of river during rainy season.in sungai kinabatangan Sabah.if anyone interest please call me 01140598537
ReplyDelete