Ibnu Hasyim CatatanPerjalanan
Gambar
idola mereka
Sultan Iskandar Muda Aceh..
idola mereka
Sultan Iskandar Muda Aceh..
“BULAN lepas Tgk Yahya datang cari kamu, ketemu ngak?” Tanya kawan saya kepada saya bila kami jumpa dalam pertemuan di KL beberapa minggu lepas.
“Tak. Kebetulan saya ada hal, tiada di KL.” Saya jawab.
Tengku Yahya adalah Sekretaris Jenderal Partai Aceh (didirikan 2007) di bawah Ketua Umumnya Muzakkir Manaf. Partai Aceh adalah salah satu partai politik tempatan atau lokal di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia. Partai ini ikut dalam Pemilihan Umum (PEMILU) Legislatif Indonesia 2009 dan pemilihan anggota parlemen daerah Provinsinya. Dulunya bernama Partai Gerakan Aceh Merdeka (GAM), kemudian pernah berubah menjadi Partai Gerakan Aceh Mandiri, kini menjadi Partai Aceh. Dua kali tukar nama.
Selain Partai Aceh, terdapat 5 lagi yang lulus untuk bertanding di Aceh, iaitu:
- Partai Aceh Aman Sejahtera, Ketua Drs.H.Ghazali Abbas Adan dan Sekretaris Drs. H. Nusri Hamid.
- Partai Bersatu Aceh, Ketua Dr. Ahmad Farhan Hamid,MS dan Sekretaris Muhammad Saleh,SE.
- Partai Daulat Aceh, Ketua Tgk Nurkalis, MY, dan Sekretaris Tgk Mulyadi M Ramli, S Pd.I.
- Partai Rakyat Aceh, Ketua Ridwan H Mukhtar dan Sekretarisnya, Thamren. Dan
- Partai Suara Independen Rakyat Aceh, Ketua M.Taufiq Abda dan Sekretaris, Arhama (Dawan Gayo).
Teringat saya, pernah Tengku Yahya menerangkan kepada saya dan kawan-kawan mengenai dasar perjuangan Partai Aceh, melalui komputer bimbit yang dibawanya di sebuah restoran di Kampung Baru KL, kira-kira sebulan dua lepas. Saya masih belum nampak jelas dasar-dasar perlembagaannya berteraskan Islam, iaitu mengikut Al-Quran dan Hadis.
Sehingga kawan saya dari Malaysia berbisik perlahan, “Lebih kurang macam parti assobiah tu juga.. kalau di sini!"
“Aku nak pulang ke Aceh, nak undi partai Islam!” Kata kawan kami anak Aceh yang ada bersama-sama dalam pertemuan di KL ini.
“Aku nak pulang ke Medan, nak undi parti Islam juga!!” Kawan kami anak Medan pula mencelah.
“Dah tak berapa hari lagi, nak Pemilu 9 April…”
Ya, sejak merdeka pada 17 Ogos1945 dari penjajahan Belanda, rakyat Indonesia sudah melalui sebanyak 9 kali Pemilihan Umum (Pemilu) iaitu pada tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999 dan 2004. Kini, mereka akan mengikuti Pemilu ke-10 yang dijadualkan berlangsung tanggal 09 April 2009 ini. Setelah era kediktatoran regim Suharto berjaya ditumbangkan pada tahun 1998 hasil gelombang kebangkitan rakyat yang digerakkan oleh mahasiswa diseluruh univesiti di Indonesia, maka perubahan berlaku begitu pantas dengan pertambahan partai politik sehingga mencecah angka 48 partai yang bertanding pada Pemilu 1999.
Sebelumnya hanya 3 partai sahaja yang bertanding pada Pemilu 1977 tanggal 29 Mei. Kemudian berkurangan pada tahun 2004 iaitu hanya sebanyak 24 partai sahaja. Bagi Pemilu 09 April 2009 ini, jumlah partai yang bertanding sebanyak 44 partai yang termasuk didalamnya 6 partai dari Acheh (local-di Acheh sahaja) seperti di atas. Partai-partai yang bertanding di peringkat nasional itu ialah…
- Partai Hati Nurani Rakyat,
- Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB),
- Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI),
- Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN),
- Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA),
- Partai Barisan Nasional.
- Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKP),
- Partai Keadilan Sejahtera (PKS),
- Partai Amanat Nasional (PAN),
- Partai Perjuangan Indonesia Baru (PIB),
- Partai Kedaulatan,
- Partai Persatuan Daerah (PPD),
- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
- Partai Pemuda Indonesia (PPI),
- Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI),
- Partai Demokrasi Pembaruan (PDP),
- Partai Karya Perjuangan,
- Partai Matahari Bangsa (PMB),
- Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PDI),
- Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK),
- Partai Republik Nusantara (RepublikanN),
- Partai Pelopor,
- Partai Golongan Karya (GOLKAR).
- Partai Persatuan Pembangunan (PPP),
- Partai Damai Sejahtera (PDS),
- Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (PNBK),
- Partai Bulan Bintang (PBB),
- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P),
- Partai Bintang Reformasi (PBR),
- Partai Patriot,
- Partai Demokrat,
- Partai Kasih Demokrasi Indonesia (PKD),
- Partai Indonesia Sejahtera (PIS),
- Partai Kebangkitan Nasional Ulama’ (PKNU),
- Partai Merdeka,
- Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia,
- Partai Sarikat Indonesia (PSI) dan
- Partai Buruh.
Indonesia telah mempunyai 6 orang Presiden sejak kemerdekaan Indonesia pada17 Ogos 1945 . iaitu… 1) 1945 – 1967 : Sukarno, 2) 1967 – 1998 : Suharto, 3) 1998 – 1999 : B.J Habibie, 4) 1999 – 2001 : Abdur Rahman Wahid (Gusdur), 5) 2001 – 2004 : Megawati Sukarno dan 6) 2004 – 2009 : Susilo Bambang Yudhoyono. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah dari Partai Demokrat menjadi Presiden dan Jusuf Kalla menjadi wakilnya (timbalan) dari Partai Golongan Karya (GOLKAR).
Bahkan di Indonesia sejak tahun 1945 sehingga 1959, terdapat jawatan Perdana Menteri Indonesia yang berfungsi sebagai pembantu Presiden. Antara Perdana Menteri Indonesia adalah.. 1) 1945 – 1947 : Sutan Sjahrir. 2) 1947 – 1948 : Amir Sjarifoeddin. 3) 1948 – 1950 : Mohammad Hatta. 4) 1950 – 1950 : Abdul Halim. 5) 1950 – 1951 : Mohammad Natsir (Pak Natsir). 6) 1951 – 1952 : Sukiman Wirjosandjojo. 7) 1952 – 1953 : Wilopo. 8) 1953 – 1955 : Ali Sastroamidjojo. 9) 1955 – 1956 : Burhanudin Harahap. 10) 1956 – 1957 : Ali Sastroamidjojo dan 11) 1957 – 1959 : Djuanda Kartawidjaja.
Seseorang dari mereka mengajukan pertanyaan kepada saya dalam pertemuan itu, “Pada pendapat Tgk (mereka juga panggil saya Tengku).. setelah beberapa kali ke Aceh dan pernah mengiringi Tgk Hasan Tiro di sana tempo hari, apa pandangan saudara tentang PA (Partai Aceh), boleh menang ke dalam Pemilu tahun ini?”
“Susah juga nak ramal, kerana saya cuma kenal PA saja, yakni dari dekat. Walaupun begitu saya yakin setakat ini PA boleh menang kerana…
1)..Pihak GAM, yang kebanyakannya berada dalam PA telah berjaya membawa keamanan di Aceh melalui Mou Helsenki (Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan GAM menegaskan komitmen mereka untuk penyelesaian konflik Aceh secara damai, menyeluruh, berkelanjutan dan bermartabat bagi semua. Perjanjian itu di tandatangani pada 15 Ogos 2005 selepas tsunami di Helsinki, Finlandia) menyebabkan tiada lagi pembersihan dari TNI (Tentera Nasional Indonesia) terhadap apa yang disebutkan ‘pemberontakan rakyat’. Tiada lagi perang rakyat di Aceh!
2)..Ertinya rakyat Aceh sudah mengiktiraf GAM sebagai jurucakap mereka. Buktinya sambutan rakyat terhadap kepulangan pemimpin mereka Tgk Hasan Tiro dari pembuangan (pelarian politik) di luar negara amat memberangsangkan. Hal mudah diterapkan melalui sokongan dalam bentuk pengundian.
3)..Pemimpin-pemimpin PA setakat ini masih belum ada rekod buruk, dan masih ada dalam keyakinan rakyat untuk memerintah.
Itu pandangan saya dari jauh!” Saya jelaskan. “Cuma….”
“Cuma apa, engku??” mereka macam terperanjat.
“Saya lihat rakyat Aceh terlalu hauskan kerajaan dan perundangan Islam.. tapi tiada jaminan dari PA….”
Sekian catatan santai untuk kali ini. Salamku utamanya, buat rakyat Aceh yang melayari blog ini, samada di Malaysia, Aceh atau seluruh dunia. Wallahu ‘aklam.
ibnuhasyim.com
e-mail: ibnuhasyim@ gmail.com
Mac 28, 2009. KL.
e-mail: ibnuhasyim@ gmail.com
Mac 28, 2009. KL.
1 comment:
Sdr,
Ini masalah besar utk warga Aceh mahukan Parti Islam yg mana?
Rasanya kalau semua Parti Islam mahu jadi Presiden atau Gabuner yg tinggal hanya perpecahan ummat sahaja.
Saranan sy supaya seluruh Parti Islam Aceh duduk semeja dan dgn tulus ikhlas mengangkat yg terbaik utk ke Pemilu.
Bolehkah ini berlaku?
Satu lagi kesatuan ummat yg agaknya susah berlaku. Mungkin kena ada kuasa ketiga yg asing mau menjajah ummat baharulah ummat Islam Aceh ini akan bersatu kembali.
Lebih kurang sama dgn Malaysia juga!
Wallahu'alam.
Post a Comment