MENURUT VIVAnews - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara resmi memutuskan untuk berkerjasama (berkoalisi) dengan Partai Demokrat. Nama calon wakil Presiden (cawapres) dari PKS untuk mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu sudah diputuskan kelmarin.
"Nama (cawapres) itu sudah diputuskan. Kesepakatan untuk tidak mengungkap ke publik untuk menjaga etika dan politik. Terutama belajar dari kasus Golkar kemarin," kata Presiden PKS, Tifatul Sembiring, dalam perbincangan dengan VIVAnews melalui telepon, Minggu (26/4) malam.
Kes Golkar yang dimaksud Tifatul adalah soal pengumuman Partai Golkar yang menyatakan putus hubungan kerjasama dengan Partai Demokrat. Waktu itu, Partai Demokrat tidak menduga bahawa Golkar akan menyatakan keputusan yang dinilai sepihak. "Kami tidak ingin itu terulang kembali," ujar Tifatul.
Hasil Musyawarah Majelis Syura PKS kemarin memutuskan dua hal. Pertama, PKS secara resmi berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono. Koalisi ini dilakukan apabila kontrak politik disepakati bersama. Kedua, kontrak politik yang dimaksud itu berdasarkan platform bersama dan disetujui kedua belah pihak. Dua belah pihak itu diwakili ‘Tim Lima’ dari PKS dan ‘Tim Sembilan’ dari Partai Demokrat.
Dalam waktu dekat, nama calon wakil presiden dari PKS akan disampaikan kepada SBY. Pengajuan nama itu akan disampaikan dalam sampul tertutup. "Nama itu akan disampaikan Insya Allah minggu ini," kata Tifatul.
Sebelum itu dilaporkan, PKS Jawa Barat mengakui kekalahan jentera partai politiknya dari kekuatan figur dalam pemilihan legislatif 9 April lalu. PKS yang mensasarkan 30% pengundi tetapi cuma berjaya undi meraih 26% dengan 13 kursi DPRD Provinsi Jabar. Partai Demokrat pula dilaporkan telah ‘bercerai’ dengan Partai Golkar, kini telah memperlihatkan ‘akan kahwin’ dengan PKS pula. Meski pun begitu, hal itu tidak serta-merta membuat PKS mendapatkan keistimewaan untuk mengisi posisi calon wakil presiden.
“Semua diserahkan sepenuhnya kepada SBY,” ujar Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dalam pertemuan dengan media seusai Rapimnas II Partai Demokrat di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (26/4).
Sementara itu di Malaysia, PAS (Parti Islam Se Malaysia) masih belum membuat keputusan untuk bersama-sama dengan BN dalam menubuhkan Kerajaan Perpaduan yang digembar-gemburkan.
(sumber VIVAnews, KOMPAS dll)
No comments:
Post a Comment