HALAMAN HIBURAN
Partai Islam Malaysia Tolak Konser Black Eyed PeasPARTAI Islam di Malaysia patut di contoh oleh partai-partai Islam Indonesia. Partai Islam Malaysia berani dengan tegas membuat pernyataan dan menentang adanya kemaksiatan di negara tersebut seperti konser-konser musik yang lebih banyak merusak moral anak muda.
Bandingkan dengan Indonesia yang Partai Islamnya lebih banyak dari yang ada di Malaysia, kita belum pernah membaca atau melihat ada partai Islam di Indonesia yang dengan tegas menolak, menentang secara tegas dan terbuka adanya aktivitas kemaksiatan seperti konser-konser musik yang kebanyakan tidak bermoral tersebut diselenggarakan di Indonesia.
Umat Islam Malaysia telah dilarang untuk menghadiri sebuah konser musik dari grup band Hip Hop asal Amerika - Black Eyed Peas yang disponsori oleh perusahaan bir Guinness yang dimiliki oleh kelompok usaha terbesar di dunia - Diageo.
Langkah ini dilakukan setelah pengadilan Islam di Malaysia memutuskan untuk menghukum seorang model Malaysia yang beragama Islam dengan hukuman dipukul rotan setelah dirinya tertangkap basah sedang meminum bir di sebuah hotel dan pada saat yang bersamaan partai Islam oposisi Malaysia sedang gencar-gencarnya melakukan upaya memberantas penjualan minuman bir.
Konser grup band Black Eyed Peas di Malaysia merupakan bagian dari perayaan ulang tahun perusahaan Guinness yang ke 250 tahun, dan di dalam situsnya ada pertanyaan,"Apakah anda seorang non-Muslim yan berusia diatas 18 tahun ke atas?" dan jika jawabannya tidak, akses untuk masuk lebih jauh ke situs tersebut tidak diijinkan.
Umat Islam Malaysia menempati 55% dari 27 juta orang total jumlah penduduk Malaysia yang berada di Asia Tenggara dan sangat dibatasi dalam mengkonsumsi alkohol. Meskipun aturan tersebut banyak dilanggar oleh penduduknya, terutama di kota-kota besar seperti ibukota negara - Kuala Lumpur.
Kelompok bisnis Guinness sendiri telah menjual merk lain dari produknya di Malaysia dengan total penjualan sekitar 1,2 Miliar ringggit (sekitar 340,6 juta dollar) pada tahun 2008.
Bahkan tanpa minuman beralkohol pun, band-band luar negeri yang ingin menyelenggarakan konser di Malaysia mendapat pengawasan ketat. Awal pekan ini, Partai Islam Semalaysia (PAS) menyatakan bahwa mereka menolak dan melarang kehadiran grup band asal Denmark - Michael Learns to Rock untuk menggelar konser karena akan menyebabkan rusaknya moral anak muda Malaysia.
Sejak 2007, PAS partai Islam oposisi terbesar di Malaysia telah melakukan kampanye menentang penyelenggaraan konser musik seperi Beyonce, Rihanna, Gwen Stefani dan Avril Lavigne.
Kapan partai Islam di Indonesia menyusul melakukan tindakan serupa yang dilakukan PAS Malaysia?(Era Muslim/AK)
Komen Blog Ibnu Hasyim: Begitulah dalam memperjuangkan yang hak tidak kira batas sempadan.
No comments:
Post a Comment