Hukum Jinayat Aceh: Tiada Alasan Bagi Yang Tahu. -Wakil Gubernur.

Pansus hukum acara jinayat, Kamis (17/9) menyeleraskan beberapa pasal tentang hukuman rajam bagi para penzina. Ketua pansus. Bahrom M Rasyid (dua kiri), Burhanuddin SH, Bustanul Arifin, beserta anggota pansus membahas pasal dimaksud. Dalam pertemuan itu, hadir beberapa ulama dan salah seorang diantara mereka adalah, Prof Dr Tgk H Al-Yasa' Abubakar. SERAMBI/YUSWARDIBANDA ACEH -

Hukum Sebat menurut Islam: Mendidik buka mendera.. dilaksanakan depan khalayak ramai, walaupun kesan fizikalnya tidak seberapa.. Itulah hebatnya Islam.

SerambiNews: Prosedur Hukum Jinayat Hampir Sama dengan KUHAP

BANDA ACEH Sept 19 2000: PENUNTUTAN terhadap pelanggar Qanun Jinayat atau pelaksanaan Hukum Acara Jinayat hampir sama prosedurnya dengan penuntutan terhadap pelaku yang melanggar pasal-pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Dengan demikian, tak perlu ada kekhawatiran berlebihan dalam penegakan hukum jinayat di Aceh, karena prinsipnya hampir sama dengan yang diatur di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Hal itu diutarakan anggota Pansus DPR Aceh mengenai Qanun Hukum Jinayat, Burhanuddin SH, menjawab Serambi, Kamis (17/9), saat dimintai penjelasannya tentang tata cara penuntutan terhadap pelanggar Qanun Aceh tentang Hukum Jinayat. Menurutnya, tuntutan terhadap pelanggar jinayat diawali dengan membuat laporan kejadian oleh petugas pengawas syariat/wilayatul hisbah (WH) atau polisi, kemudian diserahkan kepada jaksa penuntut umum (JPU).

“Pihak jaksalah yang membuat surat dakwaan dan mempelajari berkas laporan yang disampaikan polisi. Kalau belum lengkap, maka akan dikembalikan kepada polisi. Nah, sampai di sini, bukankah prosedurnya sama dengan yang dipraktikkan di dalam KUHAP?” tukas Burhanuddin. Ketua Komisi F DPRA yang membidangi Pendidikan dan Syariat Islam itu menambahkan, isi surat dakwaan yang dibuat penyidik, antara lain, memuat uraian peristiwa, tanggal, bulan, dan tahun perbuatan, serta pasal jarimah (hudud) yang dilanggar.

Setelah semua berkas lengkap, barulah diserahkan ke Makamah Syar’iyah (MS). Ini sama halnya dengan menyerahkan berkas pelanggaran KUHP kepada panitera Pengadilan Negeri (PN). Dalam proses peradilan, kata Burhanuddin lebih lanjut, diperlukan saksi. Untuk kasus zina, yang ancaman hukumannya rajam sampai mati bagi yang sudah menikah, maka pihak penuntut (jaksa) harus mampu menghadirkan empat orang saksi yang bisa berlaku adil, jujur, dan baik kredibilitasnya.

Boleh ada pembela
Burhanuddin mengingatkan bahwa terdakwa yang didakwa melakukan zina diperbolehkan menyiapkan pembela (penasihat hukum) untuk membela perkaranya. Khusus terdakwa yang telah divonis MS dengan hukuman rajam sampai mati, dan ia merasa hukuman itu tidak adil, maka yang bersangkutan bisa mengajukan banding dan peninjauam kembali (PK) kepada Mahkamah Agung (MA).

Begitu juga jaksa, jika merasa tuntutannya tidak dikabulkan majelis hakim MS, maka ia bisa melakukan banding atau PK. Setelah PK diajukan, tapi masa hukumannya tetap sama, maka yang akan melaksanakan eksekusinya adalah jaksa. Apakah eksekusi perkara zina dilakukan di tempat tertutup atau terbuka, seperti halnya pelaksanaan uqubat (hukuman) cambuk untuk terpidana kasus khalwat, khamar, atau maisir? Menurut Burhanuddin SH, tentang tempat eksekusi untuk terpidana zina itu menjadi kewenangan jaksa menetapkannya.

Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Aceh, Muhammad Nazar, kembali mengingatkan bahwa setelah kedua qanun tersebut disahkan DPRA pada Rabu, 16 September lalu, maka perlu disosialisasikan secara optimal kepada seluruh lapisan masyarakat Aceh. “Supaya qanun ini diketahui secara luas oleh masyarakat Aceh,” ujar Wagub. Menurut Wagub, mereka yang sudah mengetahui hukum jinayat itu secara benar, maka tidak ada alasan lagi baginya untuk berdalih tidak tahu ancaman hukuman yang akan dijatuhkan kepadanya bila sekali waktu melanggar Qanun Hukum Jinayat. (AK)

Sila lihat tulisan lalu tentang Aceh oleh Ibnu Hasyim...

• Peluang Berniaga Di Aceh.
• Peluang Berniaga Di Aceh 2
• Politik Mie Aceh
• Sebat Di Aceh.. Serumah Bersama Janda
• Kini Saya Di Tiro.. Gimana Damainya?
• Berpacaran Di Banda Aceh…
• Iklan di Aceh Ikut Kelantan?
• Hasan Tiro Seorang Nasionalis?
• Dora, Isteri Hasan Di Tiro Keturunan Yahudi Amerik...
• Mengapa Berita Ini Tiada Dalam Akhbar Malaysia?
• Partai Aceh: Menang Pun Perang, Kalah Pun Perang!
• Misteri Pulau Puaka Di Aceh.
• Kampung Kedah Aceh, Selepas Tsunami..
• Janji Damai Helsinki: Mana Islamnya?
• Masa Depan Perusahaan Ganja di Aceh…
• Pemilu Indonesia, 9 April Ini.. Bagaimana Aceh?
• Tafsir Quran Melayu Pertama, Adalah Dari Ulama Singkil
• Peranan Agama & Ulama Singkil..
• Aceh: Pekan Koboi Islam Di Singkel..
• Hukum Jinayat Aceh: Tiada Alasan Bagi Yang Tahu. -...
• Qanun Jinayah: Anak Aceh KL Ucap Tahniah Kepada Ir...
• Ketua MK di Mabes Serambi: Qanun Jinayat Perlu Diat...
• Perkembangan Baru Di Aceh: Penzina Dihukum 'Rajam'...

• Dan banyak lagi... kisah catatan perjalanan ke Indonesia, Filipina, Thailand, Kemboja, Laos, Vietnam, China dll. Ikuti terus catatan perjalanan...