Atas: Gambar Jihad Daud. Gambar bawah: dirakam di suatu pergunungan di Colorado AS diangkat dari blog best1of4!!!
Oleh Drs Mohd Rashidi Deraman
"SAYA melihat kebebasan dengan cara pandang yang berbeda." Kata seorang yang dipilih nama untuk Jihad Daud Abdulmumit. Sambungnya, bila mengulas makna kebebasan, baginya "Adalah sesuatu yang sangat berharga memiliki kemampuan bebas untuk mengekespresikan diri sendiri dengan cara sehat dan bermanfaat.. Serta memberikan inspirasi tentang kebesaran dan kemampuan diri seseorang, tanpa adanya hambatan, diskriminasi, penindasan dan rasa dendam."
Dia menyatakan dengan pengalamannya. Pengalaman menghabiskan hampir separuh hidupnya di dalam penjara. Tempat dimana ia mengalami tindakan perkauman dan diskriminasi yang pemicu atau penggeraknyanya cuma dua. Kalau pemicunya bukan kerana ia warga kulit hitam, tentu kerana ia seorang Muslim.
Pengalaman itu membuat Jihad Daud sangat menghargai erti kebebasan, sehingga ia selalu berusaha memanfaatkan setiap detik waktunya dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat. Beliau mendapatkan hidayah Islam ketika ia masih berada dalam tahanan. Tahun 1979, Jihad Abdulmumit yang ketika itu masih bernama David Bryant ditangkap, diadili dan dihukum penjara selama lebih dari 23 tahun.
Dia terlibat dalam organisasi 'Black Liberation Army' dan 'Black Panther Party', dua organisasi yang mengangkat senjata untuk pertahanan diri dan perjuangan pembebasan warga kulit hitam di AS.
"FBI tidak menganggap orang kulit hitam sebagai teroris, tetapi melihat mereka sebagai penjahat," kata Jihad, meski ia menjalani hukuman dengan status tahanan politik.
Empat bulan menjalani tahanan dan isolasi, Jihad Daud menemui cahaya Islam. "Saya sangat terinspirasi dan termotivasi untuk belajar bahawa Tuhan ialah Allah SWT, bukan seorang manusia, tetapi Maha Pencipta atas segala sesuatu." Katanya mengungkap dan menyingkap perasaan cinta pertamanya masa menunaikan Solat Jumaat berjamaah sebagai seorang muallaf.
Oleh komuniti tahanan Muslim di penjara, beliau diberi nama Jihad Daud Abdulmumit setelah ia mengucapkan dua kalimat syahadat. Teman-teman Muslimnya memilih nama itu keana ia adalah anggota Black Liberation Army. "Saya kira mereka berfikir nama 'Jihad' memang sesuai untuk saya," ujarnya.
Jihad mengungkapkan, salah satu dari hal-hal paling buruk di penjara adalah berada di sel isolasi selama berhari-hari. Jihad juga mengatakan bahawa ia banyak mengalami tindakan ras atau perkauman kerana ia warga kulit hitam. "Meski petugas penjara atau petugas konsultan memperlakukan anda sama seperti tahanan lainnya, tetapi tindakan ras dan kaum tetap masih terlihat jelas," ungkap Jihad.
Tetapi ketika Jihad memeluk Islam, ia bertemu "tempat berlindung" yang membantunya melalui masa-masa terberat dalam hidupnya. "Islam mengajarkan saya bahawa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah. Maka, saya menerima pengalaman saya di penjara dengan sikap tenang dan sabar." jelas beliau lagi.
Ia mengatakan, banyak tahanan Muslim menghadapi tindakan perkauman dengan cara yang boleh membuat mereka akhirnya dihormati oleh tahanan-tahanan lain. "Tahanan Muslim mendapat rasa hormat dari otoritas-otoritas penjara kerana kematangan jiwa para tahanan Muslim dan kedisiplinan mereka, serta sikap moral yang kami tunjukan. Otoritas penjara mengakui hal itu," tukas Jihad Daud.
Sejak bebas dari penjara, Jihad memanfaatkan hari-harinya dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat dan tetap menjadi seorang Muslim. Kini ia menjadi seorang motivator, penulis buku dan aktif dengan berbagai kegiatan kemasyarakatan. Untuk itu Jihad Daud mengaku bahawa beliau kini menjadi seorang yang beruntung dan mampu meneruskan jihad Islami..(MRD)
No comments:
Post a Comment