Ulama Kanan Iran, Hojatoleslam Kazem Sedighi, membuat kenyataan gempar.
Menyebabkan muncul grup penentang kenyataan ulama Iran itu.. Ini antara contoh banner yang membantahnya.
KL APR 27 10: Seorang Ulama Kanan Iran, Hojatoleslam Kazem Sedighi, dilaporkan membuat kenyataan bahawa kejadian gempabumi di Iran adalah disebabkan ramai wanita yang berpakaian tidak sopan dan mendedahkan aurat mereka di khalayak ramai.
Maka timbuah gerakan penentang kenyataan tersebut. Mereka menyebutkan, ulama Iran itu mengatakan 'sebab dari semakin kerap beraku bencana gempa bumi akhir-akhir ini adalah kerana banyak wanita yang membuka aurat, diantaranya menggunakan baju belah nampak dada, dan maraknya perzinahan serta seks bebas'.
Di blognya McCreight menulis “In the name of science, I offer my boobs” (atas nama ilmu pengetahuan saya tawarkan payudara saya) dilanjutkan dengan kalimat..
“Many women who do not dress modestly … lead young men astray, corrupt their chastity and spread adultery in society, which (consequently) increases earthquakes,” Hojatoleslam Kazem Sedighi was quoted as saying by Iranian media. Sedighi is Tehran’s acting Friday prayer leader.
I have a modest proposal. Sedighi claims that not dressing modestly causes earthquakes. If so, we should be able to test this claim scientifically. You all remember the homeopathy overdose?
Komen Blog Ibnu Hasyim: Mungkin disinilah letaknya perbedaan pandangan antara sudut pandang agama (pebagai agama) dan sudut pandang akal, walaupun dalam Islam akal dan agama tidak bertentangan. Apapun reaksi orang ramai, sudah sewajarnya tugas seorang ulama menyampaikan saranan kebaikan kepada manusia, walaupun di mana mereka berada.
Apa lagi bila semakin meluasnya media ditengah cepatnya informasi dan pesatnya pertumbuhan teknologi internet terutama pengguna jejaring sosial seperti Facebook, Twitter dan Blog.
Imam Muslim meriwayatkan di dalam Shahihnya dari jalan Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Islam datang dalam keadaan asing (dagang). Dan ia akan kembali menjadi asing sebagaimana kedatangannya. Maka beruntunglah orang-orang yang asing itu.” (HR. Muslim [145] dalam Kitab al-Iman. Syarh Muslim, 1/234).
Beruntung orang-orang asing atau dagang itu, yang dakwahnya menghadapi cabaran seperti nabi-nabi terdahulu. Contohnya Nabi Nuh pun atau Nabi Ayub yang menghadapi rintangan dari ahli keluarga sendiri. Wallahu 'aklam.
ulama agama syiah???
ReplyDelete