Category: | Books |
Genre: | Religion & Spirituality |
Author: | Nashruddin Syarief |
BUKU yang berjudul Menangkal Virus Islam Liberal ini memang dibuat sebagai alat untuk menangkal munculnya pemikiran-pemikiran liberal di tengah-tengah umat Islam. Buku ini tidak menjawab semua tantangan pemikiran (atau pelintiran) yang dilakukan oleh kalangan Islam liberal, melainkan mendudukkan dasar-dasar pemikiran berdasarkan Al-Qur'an, Sunnah dan pendapat para ulama untuk menolak paham liberalisme itu.
Pada bab pertama, buku ini membahas tentang sejarah singkat liberalisme, dan kritik terhadap gerakan Islam liberal yang lahir di Indonesia. Pembahasan ini memfasilitasi para pembaca yang masih tergolong awam dengan isu-isu Islam liberal.
Konsep Tuhan, konsep agama dan konsep wahyu dan kenabian selanjutnya dibahas hingga tuntas, karena masalah-masalah inilah yang hendak 'digoyang' oleh Islam liberal. Sebagai contoh, kalangan liberal biasa menerima semua agama, karena pluralisme adalah konsekuensi dari liberalisme itu sendiri. Buku ini menjelaskan konsep-konsep kunci dalam Islam yang membedakannya dengan agama-agama lain, sehingga Islam tak mungkin bisa dicampuradukkan dengan selainnya, atau dinodai dengan berbagai penyimpangan yang dibuat-buat oleh manusia.
Konsep manusia dalam Islam juga mendapatkan porsi pembahasan yang cukup luas, mengingat kalangan liberalis kerap kali membawa isu-isu seputar humanisme, HAM, feminisme, dan semacamnya. Oleh karena itu, kedudukan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah perlu dikaji kembali dan dijelaskan ulang agar tidak terjebak pada prinsip-prinsip antroposentris yang berkembang dalam wacana pemikiran Barat.
Pembahasan pada buku ini ditutup dengan penjelasan mengenai konsep ilmu dalam Islam, dimulai dari kajian epistemologis, hubungan antara akal dan wahyu, hingga aplikasi konsep ilmu itu sendiri. Masalah ini tidak kalah pentingnya untuk dibahas, karena liberalisme yang selalu mengedepankan relativisme itu sendiri sebenarnya jauh dari ilmu, meskipun mengesankan sebaliknya. Dalam kajian-kajian post-modern kini, kebenaran sudah bukan tema sentral lagi, karena orang sudah tidak lagi menyetujui sebuah kebenaran tunggal, bahkan sudah menolak keberadaan kebenaran itu sendiri. Menurut mereka, manusia takkan mungkin mencapai kebenaran yang sejati, atau memang kebenaran itu tak pernah ada. Pemikiran-pemikiran semacam inilah yang menumbuhsuburkan keraguan manusia terhadap agamanya sendiri.
Buku ini sangat direkomendasikan kepada orang-orang yang hendak memulai penelaahannya terhadap fenomena Islam liberal di tanah air, pelajar dan mahasiswa yang mungkin tanpa disadarinya berhadapan dengan tantangan pemikiran liberal dalam kehidupannya sehari-hari, demikian juga para guru, dosen, pendidik dan orang tua. Untuk menyelamatkan umat ini dari kesesatan pemikiran, memang harus dicarikan vaksin atau penangkal yang tepat.
Nashruddin Syarief, M.Pd.I. adalah Redaktur Eksekutif majalah RISALAH Bandung, sekaligus pengasuh rubrik Syarah Hadits di majalah tersebut. Selain itu, ia juga mengajar sebagai dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam Persatuan Islam (STAIPI) dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Garut, sekaligus sebagai pengajar dan pembina beberapa majelis ta'lim di Bandung dan sekitarnya. Pada tahun 2007, Nashruddin menerima beasiswa sebagai anggota Program Kaderisasi Ulama (PKU) yang diadakan oleh Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia (DDII) untuk berkuliah di Program Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun, Bogor, program studi Pendidikan dan Pemikiran Islam. Nashruddin lulus dari jenjang pendidikan S2 di Ibn Khaldun Bogor pada tahun 2009 sebagai lulusan terbaik. (2MA)
No comments:
Post a Comment