IRIB melaporkan, kedutaan besar AS di Baghdad menyatakan kesediaan Irak untuk membayar ganti rugi kepada Washington. Hal ini berkaitan dengan perlaku Irak terhadap tentera AS di era Saddam Hosein pada perang Teluk tahun 1990-1991. Kesepakatan ganti rugi sebesar 400 juta dolar ini ditandatangani Menlu Hoshyar Zebari dan James Jefrey, duta AS di Baghdad beberapa hari lalu.
Sementara itu kelmarin, di Washington, menurut IRIB News lagi, media massa AS mengulas intervensi nyata Washington di Irak. Akhbar New York Times dalam laporannya menyebutkan usaha AS mengubah kekuasaan di Irak.
"Pemerintahaan Barack Obama merancang menjalankan starateginya yang disebut kesepakatan dan kompromi demi mengakhiri krisis pembentukan pemerintah baru di Baghdad," demikian seperti dilaporkan Fars News mengutip New York Times.
Berdasarkan usul AS semasa Wakil presiden Joe Biden berkunjung ke Irak minggu lalu menetapkan Nouri al-Maliki sebagai perdana menteri, tetapi dengan mengurangi kuasanya. Rancangan ini dilontarkan Amerika di saat pengaruh Washington di Baghdad kian merosot bersamaan dengan penarikan tenteranya dari Irak. (Sumber: IRIB/AK)
No comments:
Post a Comment