Bismillahirrahmanirrahim Al-Hamdulillahi Rabbil ‘Alamin. Wassalamu ‘ala Sayyidina wa Nabiyyina Muhammad, wa Alihi at-Thahirina wa Shahbihi al-Muntajabina wa ‘ala Jami'i al-Anbiya wa al-Mursalin... Salam dan shalawat kepada para Nabi Ilahi, khususnya Nabi Muhammad Saw, Ahbul Bayt yang suci, para sahabat terpilihnya dan kepada seluruh para Nabi Ilahi... Allahumma ‘Ajjil li Waliyyika al-Faraj, wal'afiata wa an-Nashr. Waj'alna min Khairi Ansharihi wa A'awanihi, wal Mustasyhadina baina Yadaih... Wahai Allah Yang Maha Besar! Percepat kemunculan Wali-Mu disertai dengan keselamatan dan kemenangan. Jadikan kami sebagai penolong dan pendukung terbaiknya dan senantiasa berkorban di jalannya... Bapak Ketua dan rekan-rekan yang mulia... Saya bersyukur kepada Allah Yang Maha Besar yang masih memberikan kesempatan untuk hadir lagi di sidang Majelis Umum PBB ini. Di awal pidato, saya ingin mengingatkan semua yang hadir untuk memberikan penghormatan kepada para korban bencana banjir bandang yang melanda Pakistan. Saya mengucapkan belasungkawa kepada mereka yang ditinggal, pemerintah dan bangsa Pakistan. Pada kesempatan ini juga saya mengajak semua untuk segera menolong sesama manusia sebagai kewajiban kemanusiaannya. Di sini, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada manajemen Majelis Umum PBB. Di tahun-tahun lalu, saya telah berbicara di depan kalian tentang sebagian harapan, kecemasan, krisis keluarga, keamanan, kemuliaan manusia, ekonomi, iklim, harapan akan keadilan dan perdamaian yang berkelanjutan. Kini, kekuasaan sistem Kapitalisme dan manajemen yang ada di dunia pasca satu abad telah sampai pada titik akhirnya. Sistem Kapitalisme tidak mampu memberikan jawaban yang tepat terhadap tuntutan masyarakat. Untuk itu saya akan berusaha menggambarkan sebagian parameter sistem yang tepat bagi masa depan dengan mencermati dua faktor utama kegagalan yang ada. Pertama, Cara Pandang dan Keyakinan Kalian semua tahu tentang misi yang diemban oleh para Nabi Ilahi. Mereka diutus untuk menyeru seluruh manusia kepada monoteisme, cinta dan keadilan. Mereka diutus untuk menghamparkan jalan bagi manusia mencapai kebahagiaan. Para Nabi Ilahi mengajak manusia kepada pemikiran dan keilmuan agar lebih baik dalam mengenal hakikat. Mereka juga diutus untuk memperingatkan manusia akan kesyirikan dan egoisme. Hakikat seruan para Nabi adalah satu. Setiap Nabi membenarkan Nabi sebelumnya dan memberikan kabar gembira akan kedatangan Nabi yang baru. Para Nabi Ilahi memperkenalkan agama yang sesuai dengan kapasitas manusia dan lebih sempurna dari yang terdahulu. Semua ini berjalan hingga sampai kepada Nabi Muhammad Saw, Nabi pamungkas yang mengetengahkan agama secara sempurna. Sesuai dengan perjalanan ini ada saja para arogan dan penyembah dunia yang berusaha menghadang seruan yang jelas ini dan bangkit menghadapi pesan-pesan para Nabi. Para pengikut Namrud bangkit menghadapi Nabi Ibrahim as, para pengikut Firaun di hadapan Nabi Musa as dan para penyembah dunia melawan Nabi Isa as dan Nabi Muhammad Saw. Di abad-abad terakhir, dengan alasan kezaliman yang dilakukan mereka yang mengklaim orang-orang beragama di Barat di Masa Pertengahan, segala nilai, moral ditafsirkan sebagai faktor keterbelakangan dan meletakkannya berhadap-hadapan dengan sains dan rasionalitas. Pemutusan hubungan manusia dengan Langit sejatinya manusia telah memutuskan hubungannya dengan hakikat dirinya sendiri. Manusia yang memiliki potensi mengenal hakikat alam dan pencari kebenaran, cenderung akan keadilan dan kesempurnaan, kesucian dan keindahaan dan menjadi wakil Allah di bumi telah berubah menjadi keberadaan yang terbatas pada materi. Kewajiban manusia didefinisikan tidak lebih dari upaya untuk sampai pada kelezatan individu. Naluri manusia telah menggantikan esensi hakikat manusia. Seluruh manusia dan bangsa-bangsa dianggap sebagai rival masing-masing. Kebahagiaan seorang individu atau sebuah bangsa didefinisikan dengan mengganggu, menghabisi dan menumpas lainnya. Pertikaian merusak untuk tetap eksis dijadikan dasar dalam mengatur hubungan sesama manusia menggantikan Interaksi konstruktif dan saling menyempurnakan. Penyembahan modal dan hegemoni telah menggantikan monoteisme yang menjadi rahasia persatuan dan cinta. Semua aksi luas penentangan terhadap nilai-nilai ilahi telah membuka jalan bagi perbudakan dan penjajahan. Bagian luas dari dunia berada di bawah kekuasaan beberapa negara Barat. Puluhan juta manusia telah dijadikan budak dan puluhan juta keluarga telah tercerai-berai. Seluruh sumber-sumber kekayaan, hak dan budaya bangsa-bangsa jajahan telah dijarah. Tanah air yang diduduki dan masyarakat asli telah dibantai dan dihinakan. Namun dengan bangkit bangsa-bangsa, para imperialis semakin terisolasi dan kemerdekaan bangsa-bangsa kemudian diakui. Harapan akan penghormatan, kesejahteraan dan keamanan telah hidup di tengah bangsa-bangsa. Di awal-awal abad lalu, slogan-slogan indah kebebasan, hak asasi manusia (HAM) dan demokrasi telah menciptakan banyak harapan yang menjadi obat penawar bagi luka-luka dalam yang masih menganga. Namun kini bukanhanya harapan-harapan itu tidak terealisasikan, justru kenangan yang lebih pahit dari masa lalu dalam sejarah yang terekam dalam ingatan. Dalam dua Perang Dunia, penjajah Palestina, dalam perang Korea dan Vietnam, dalam perang Irak-Iran, dalam penjajahan Afghanistan dan Irak dan dalam perang-perang di Irak, ratusan juta manusia tewas, terluka dan menjadi pengungsi. Terorisme, produksi narkotika, kemiskinan dan kesenjangan sosial telah semakin meluas. Pelbagai pemerintahan kudeta dan diktator yang didukung Barat di Amerika Selatan telah melakukan kejahatan yang luar biasa. Bukannya melucuti senjata, produksi dan simpanan senjata-senjata nuklir, biologi dan kimia justru semakin meluas. Dunia kini berada dalam ancaman yang lebih besar. Dengan demikian, tampaknya apa yang terjadi adalah penerapan dari tujuan-tujuan para imperialis dan pemilik budak, tapi kali ini dengan slogan-slogan baru. Masyarakat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa dibentuk dengan slogan menegakkan perdamaian dan keamanan, serta menjaga HAM. Mekanisme manajemen yang berlaku di dunia dapat diteliti dengan membedah tiga peristiwa. Pertama: 11 September yang telah mempengaruhi kondisi dunia sekitar 10 tahun. Mohon diperhatikan; Diklaim bahwa serangan 11 September telah menewaskan sekitar 3.000 orang dan kami sangat menyayangkan hal tersebut. Namun di Afghanistan dan Irak hingga kini ratusan ribu orang tewas dan jutaan lainnya cedera serta bentrokan terus meningkat setiap harinya. Terkait pelaku serangan 11 September, ada tiga pendapat: 1- Kelompok teroris yang sangat kuat dan pelik yang berhasil menembus seluruh lapisan keamanan dan intelejensi Amerika. Pendapat ini yang disebar luaskan oleh pemerintah Amerika. Dokumen terpenting dari tuduhan tersebut adalah beberapa paspor yang diangkat dari puing-puing dahsyat itu dan sebuah rekaman video dari seorang yang tidak jelas tempat tinggalnya. Namun disebutkan bahwa sebelumnya ia pernah terlibat dalam kontrak dagang minyak dengan sejumlah pejabat tinggi Amerika Serikat. Ingin dikesankan bahwa karena kebakaran hebat dan ledakan, tidak ada sisa dari para pelakunya serangan itu. Ada beberapa pertanyaan pokok yang belum terjawab Diusulkan bahwa PBB harus membentuk tim pencari fakta terkait Serangan 11/9 sehingga sejumlah pihak tidak melarang penyampaian pendapat terkait masalah ini. Di sini, Saya ingin mengumumkan bahwa Republik Islam Iran, tahun depan, akan menjadi tuan rumah sebuah konferensi yang bertujuan mengidentifikasi terorisme dan mencari mekanisme menghadapinya. Untuk itu, Saya mengundang para pejabat dunia, pemikir, intelektual dan peneliti untuk menghandiri konferensi ini. Kedua: Pendudukan Palestina Bangsa tertindas Palestina selama 60 tahun berada di bawah pendudukan Rezim Zionis Israel, dan mereka tidak mendapat kebebasan, keamanan dan hak kedaulatan. Akan tetapi keberadaan para penjajah malah diakui. Hingga kini, Zionis Israel melakukan perang sebanyak 5 kali. Rezim ini melakukan perang terburuk terhadap Lebanon dan Gaza karena membantai warga-warga tak berdosa. Zionis Israel juga melanggar semua ketentuan internasional bahkan menyerang konvoi kapal pengangkut bantuan kemanusiaan dan membantai warga tak berdosa. Rezim Zionis Israel mendapat dukungan dari sejumlah negara Barat. Rezim ini juga selalu mengintimidasi kawasan dan meneror tokoh-tokoh Palestina dan negara lainnya. Bahkan para pendukung Palestina dan penentang Zionis Israel menyandang status sepeti teroris dan anti-Yahudi, serta terus mendapat tekanan. Semua nilai bahkan kebebasan berpendapat di Eropa dan AS diberangus Rezim Zionis. Semua solusi gagal diselesaikan karena tidak memperhatikan hak-hak bangsa Palestina. - Jika semenjak awal, hak kedaulatan bangsa Palestina diakui sebagai ganti dari mengakui rezim penjajah Zionis Israel, apakah kita akan menyaksikan semua kejahatan yang terjadi?!! Ketiga: Energi Nuklir Energi nuklir, bersih, murah, dan merupakan kenikmatan ilahi yang juga salah satu alternatif terbaik untuk mengurangi polusi bahan bakar fosil. Traktat Non Proliferasi Nuklir (NPT) mengizinkan semua anggotanya untuk memanfaatkan nuklir sipil tanpa batas, dan bahkan Badan Tenaga Nuklir Internasional (IAEA) berkewajiban mendukung dan melindungi dari sisi teknis dan hukum. Bom nuklir adalah senjata anti-kemanusiaan yang harus dimusnahkan total. NPT juga melarang produksi bom nuklir dan penyimpanannya, bahkan menilai pelucutan senjata nuklir sebagai keharusan. Akan tetapi perhatikanlah apa yang dilakukan sejumlah pemilik senjata nuklir yang juga anggota Dewan Keamanan (DK) PBB. - Mereka malah menilai tenaga nuklir sebagai bom, dan berupaya memonopolinya dan menekan IAEA agar membatasi kepemilikan tenaga nuklir ini hanya untuk segelintir negara. Kebijakan seperti ini bukan hanya membuat perlucutan senjata tidak terealisasi, tapi malah terjadi perluasan senjata nuklir di sejumlah wilayah termasuk Rezim Zionis Israel yang penjajah dan pengancam. Di sini diusulkan sebagai agar tahun 2011 dinamakan sebagai tahun pelucutan senjata nuklir, energi nuklir untuk semua, senjata nuklir tidak untuk siapa pun. Dalam semua masalah ini, PBB tidak dapat melakukan langkah penting. Sangat disayangkan bahwa dalam dekade yang diberi nama Dekade Perdamaian, justru terjadi peperangan, agresi dan pendudukan. Bahkan ratusan ribu orang tewas dan terluka, yang terus bertambah karena permusuhan dan kedengkian. Bapak-bapak dan ibu-ibu! Beberapa waktu terakhir, kita menyaksikan aksi keji dan anti-kemanusiaan pembakaran al-Quran. Alquran adalah kitab langit dan mukjizat abadi nabi Islam yang juga menyeru pada penghambaan Yang Maha Esa, keadilan, kecintaan terhadap sesama, pembangunan bumi, pemikiran dan perenungan, pembelaan terhadap kaum papa, dan perlawanan terhadap kaum zalim, serta menyebutkan nama baik para nabi Allah seperti Nuh, Ibrahim, Ishaq, Yusuf, Musa, dan Isa as, serta membenarkan mereka. Mereka membakar al-Quran untuk membakar sebuah hakikat dan maarif tersebut namun hakikat tidak dapat dibakar, al-Quran abadi seperti Allah Swt dan hakikat. Aksi ini dan segala aksi yang memperdalam jurang dan jarak antarbangsa, adalah aksi setan. Harus waspada menghindar agar tidak terjebak dalam perangkap setan. Saya mewakili bangsa Iran, menghormati seluruh kitab langit dan para pengikutnya. Ini al-Quran dan ini adalah kitab suci, keduanya sangat terhormat bagi kami. Rekan-rekan yang terhormat! Selama bertahun-tahun telah terbukti dengan jelas ketidakefektifan pemikiran kapitalisme, manajemen global, serta sistem yang ada, dan mayoritas pemerintah dan bangsa-bangsa menuntut perubahan fundamental dan pemberlakuan keadilan dalam hubungan internasional. Sebab ketidakmampuan Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah strukturnya yang tidak adil. Dengan hak veto, kekuatan utama terkonsentrasi di Dewan Keamanan dan pilar utamanya yaitu Majelis Umum telah telah termarginalkan. Dalam beberapa dekade terakhir, setidaknya satu anggota tetap Dewan selalu berada di satu sisi persengketaan. Ketika seorang hakim atau jaksa menempatkan diri di salah satu pihak yang berseteru, bagaimana ia diharapkan dapat bertindak proporsional mengingat hak veto memberikan kekebalan untuk menyerang dan menduduki. Dalam pembahasan nuklir, jika Iran memiliki hak veto, apakah sikap-sikap Dewan Keamanan dan Dirjen IAEA akan bertindak seperti saat ini? Saudara-saudara yang tercinta! PBB adalah pusat koordinasi dan manajemen kolektif dunia yang terpenting. Strukturnya harus direvisi sedemikian rupa sehingga semua pemerintahan dan bangsa-bangsa independen dapat berpartisipasi aktif dan konstruktif dalam manajemen global. Hak veto harus dihapus, dan Majelis Umum PBB harus menjadi pilar paling utama sementara Sekjen PBB menjadi individu paling independen dan seluruh sikap serta kebijakannya harus disetujui oleh Majelis Umum dan di jalur keadilan serta menghapus diskriminasi. Ketika mengungkapkan pendapat dan menegakkan keadilan, Sekjen PBB tidak boleh ditekan oleh kekuatan atau negara tempat markas PBB berada. Diusulkan agar dalam setahun ini dan dalam sebuah sidang khusus, Majelis Umum PBB melangkah untuk merevisi dan merampungkan struktur PBB. Republik Islam Iran memiliki banyak usulan dan siap berpartisipasi secara konstruktif dan aktif. Bapak-bapak dan ibu-ibu! Dunia lebih membutuhkan logika kasih sayang, keadilan, dan partisipasi semua pihak ketimbang logika kekuatan, monopoli, unilateralisme, peperangan, dan ancaman. Dunia membutuhkan manajemen orang-orang suci seperti para nabi Allah Swt. Dua kawasan geografi luas yakni Afrika dan Amerika Latin telah melalui berbagai trasformasi determinan selama satu dekade, kebijakan baru di dunia benua ini yang semuanya berlandaskan pada persamaan kecenderungan, persatuan yang lebih kokoh, dan nasionalisasi seluruh metode pembangunan, serta pengembangan negara mereka. Banyak kepentingan bagi rakyat di dua kawasan tersebut yang telah terjamin. Kecerdasan dan manajemen para pemimpin kedua benua ini telah menyelesaikan krisis dan kesulitan regional tanpa campur tangan imperialisme trans-regional. Dalam beberapa tahun terakhir, Republik Islam Iran telah memperluas hubungan komprehensifnya dengan Amerika Latin dan Afrika. Adapun tentang Iran yang mulia, Deklarasi Tehran yang merupakan langkah besar dan konstruktif dalam mewujudkan kepercayaan yang disusun berdasarkan kebijakan proporsional dan insani pemerintah Brazil dan Turki serta yang dibarengi dengan kekraban Iran, meski menghadapi sikap sinis dan resolusi ilegal, namun deklarasi tersebut tetap sah. Kami telah melaksanakan komitmen kami melebihi undang-undang IAEA namun kami tidak akan pernah menerima pemaksaan ilegal. Disebutkan bahwa dengan cara merepresi, mereka berupaya memaksa Iran untuk berdialog. Pertama, Iran selalu siap untuk berdialog berdasarkan prinsip penghormatan dan keadilan. Kedua, cara-cara yang berlandaskan pada asas tidak penghormatan terhadap bangsa-bangsa sudah lama terbukti tidak efektif lagi. Mereka yang menghadapi logika tegas bangsa Iran dengan ancaman dan sanksi pada hakikatnya telah mengorbankan sisa-sisa gengsi Dewan Keamanan dan keyakinan bangsa-bangsa terhadap lembaga penting ini, serta sekali lagi membuktikan ketidakadilan Dewan itu. Ketika bersikap seperti itu terhadap bangsa besar Iran yang dalam sejarah dikenal dengan nama-nama para ilmuwan, penyair, arif, seniman, dan budaya, peradaban, serta kesucian, penghambaan terhadap Allah Swt, serta tuntutan keadilannya, bagaimana mungkin mereka akan dipercayai oleh bangsa-bangsa lain. Rekan-rekan saya! Semua tahu bahwa sistem kapitalisme dan berbagai metode imperialisme dalam manajemen global telah gagal, dan bukan hanya era perbudakan dan penjajahan, melainkan era penguasaan terhadap dunia telah berakhir dan tertutup sudah jalan untuk membangun kembali imperium. Kami telah menyatakan bahwa kami siap untuk tampil di podium ini pada sebuah acara debat bebas yang serius dengan para pejabat Amerika Serikat, guna menyampaikan pendapat kami kepada Anda secara transparan mengenai berbagai masalah penting dunia. Di sini pun kami mengusulkan agar setiap tahun digelar debat bebas di Majelis Umum PBB guna merealiasikan dialog konstruktif. Adapun kalimat akhir. Rekan dan saudara-saudara! Bangsa Iran dan mayoritas bangsa dan pemerintahan dunia menentang manajemen diskriminatif yang berlaku saat ini di dunia. Manajemen ini memerlukan perombakan mendasar mengingat bersifat tidak manusiawi serta sudah sampai pada titik akhir dan menemui jalan buntu. Pembenahan kondisi dunia dan perwujudan ketenangan dan kebahagiaan, menuntut partisipasi semua pihak, pemikiran jernih, serta manajemen ilahi dan insani. Kita semua meyakini bahwa keadilan merupakan faktor utama perdamaian, keamanan konstan, dan perluasan kasih sayang antarmanusia dan bangsa-bangsa. Realisasi tujuan, hak, dan kemuliaan manusia harus dicari di bawah naungan keadilan serta menjauhi keburukan, kezaliman, dan penistaan. Esensi manusia termanifestasi dalam kecintaan terhadap sesama dan kebaikan, dan kasih sayang merupakan pondasi terbaik dalam mengatur hubungan antarmanusia dan bangsa-bangsa. Vahshi Bafaqi, seorang penyair Iran mengatakan, "Jika kau telah meneguk air kehidupan, jika tidak ada cinta dalam dirimu maka kau akan mati." Sesama manusia bukan rival dan saingan dalam proses membangun dunia yang penuh dengan kesucian, keamanan, dan kesejahteraan, melainkan penolong satu sama lain. Orang yang mencari kegembiraannya dalam kesedihan orang lain dan mencari kesejahteraannya dalam kemiskinan pihak lain, serta mencari keamanannya dalam ketidakamanan orang lain, orang yang menganggap dirinya lebih unggul dari lainnya, mereka sesungguhnya telah keluar dari lingkup kemanusiaan dan berada di jalur setan. Ekonomi dan harta adalah sarana untuk berkhidmat kepada orang lain, persahabatan, pengokohan hubungan manusiawi dan kesempurnaan maknawi, bukan sarana untuk menjajah dan bersombong-sombong. Laki-laki dan perempuan adalah penyempurna satu sama lain dan keluarga serta hubungan suci, penuh cinta kasih, dan langgeng dua pasangan pada pusatnya, menjamin kelanjutan dan pembimbingan generasi. Kenikmatan yang hakiki, adalah perluasan cinta dan pembenahan masyarakat. Perempuan adalah manifestasi keindahan Allah Swt dan merupakan pusat afeksi serta penanggung jawab penyebaran kasih sayang, penjagaan kesucian dan kelembutan masyarakat. Kasarnya jiwa dan perilaku perempuan dan terhalangnya mereka dari hak-hak fundamental kasih sayang dari kaum laki-laki dan pasangan mereka, akan membuat masyarakat beringas dan menimbulkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Kebebasan adalah hak ilahi yang harus digunakan dalam melayani perdamaian dan kesempurnaan manusia. Pemikiran saleh dan tekad orang-orang saleh merupakan kunci untuk melintasi kehidupan yang tayyibah, yang penuh dengan harapan, semangat, dan keindahan. Ini adalah janji Allah Swt yang akan mewariskan bumi kepada orang-orang suci serta saleh, dan orang-orang yang terbebaskan dari belenggu kesombongan akan memegang kendali dunia dan ketika itulah tidak ada lagi jejak kesedihan, diskriminasi, kemiskinan, ketidakamanan, dan serangan. Saat itu tibalah hari kegembiraan dan perkembangan ilahi manusia yang hakiki. Semua manusia penuntut keadilan dan kebebasan telah menantikan dan menjanjikannya. Manusia sempurna, hamba yang ikhlas kepada Allah Swt, dan pecinta kejujuran manusia, yang ayahnya adalah keturunan Nabi Islam, dan ibunya adalah keturunan kaum Kristen bersama dengan Isa putra Maryam as, serta orang-orang saleh lainnya tengah menanti sampai realisasi era tersebut tiba dan mereka dapat membantu seluruh umat manusia. Seyogyanya kita saling menggenggam erat tangan dan kita menjelang mereka dengan berusaha. Salam kepada cinta dan penghambaan, salam kepada keadilan dan kebebasan, salam kepada hakikat manusia, manusia sempurna, penolong sejati dan benar manusia, dan salam terhadap Anda serta semua orang saleh dan suci.(IRIB/AK)
|
Last Updated ( Sunday, 26 September 2010) |
Sunday, September 26, 2010
Teks Lengkap Pidato Ahmadinejad Di PBB
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment