Kapal MT Asphalt Venture sedang berlayar menuju Afrika Selatan dari pelabuhan Mombasa, Kenya, ketika dirampas, kata Ecoterra International, sebuah organisasi yang memantau kegiatan pelayaran di kawasan tersebut.
Kapal itu "kini terlihat berpusing dan nampak dibawa ke arah utara ke Somalia," kata Ecoterra dalam sebuah pernyataan.
"Informasi dari darat menyebutkan, sekelompok perompak... telah menahan kapal itu dan sedang menuju Harardher di pantai Somalia tengah Lautan India," tambahnya.
Pasukan angkatan laut Kesatuan Eropah, yang bermarkas di Inggeris Selatan, juga mengakui kapal itu telah dirampas "sekitar 100 mil laut sebelah tenggara Dar es Salaam di dalam kawasan Somalia".
Pada akhir minggu lalu, perompak Somalia telah merampas sebuah kapal barang lain berbendera Panama di lepasan pantai negara Tanduk Afrika tersebut, namun mereka meninggalkannya setelah 12 orang awak Ukraine mengunci diri mereka di ruang mesin dan mengunci kendali kapal.
Perompak yang beroperasi di lepas pantai Somalia meningkatkan serangan pelanunan terhadap kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden. Perairan pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pelanunan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April dan Jun tahun 2008 saja.
Angka tidak resmi menunjukkan 2009 sebagai tahun paling banyak perompakan di Somalia, dengan lebih dari 200 serangan, termasuk 68 pelanunan yang berjaya, dan wang tebusan diyakini melampaui 50 juta dolar. Perompak menyerang lebih dari 130 kapal dagang pada tahun itu, atau naik lebih dari 200 persen dari serangan tahun 2007, menurut Biro Maritim Internasional.
Kelompok-kelompok lanun laut Somalia, yang beroperasi di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Asia dan Eropah, memperoleh wang tebusan jutaan dolar dari pembajakan kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden. Patroli angkatan laut multinasional di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Eropah dengan Asia melalui Teluk Aden yang ramai nampaknya hanya membuat geng-geng perompak memperluaskan lagi operasi serangan mereka yang semakin jauh ke Lautan India.
Dewan Keamanan PBB telah menyetujui operasi penyerbuan di wilayah perairan Somalia untuk memerangi perompakan, namun kapal-kapal perang yang berpatroli di daerah itu tidak berbuat banyak, menurut Menteri Perikanan Puntland Ahmed Saed Ali Nur.
Pemerintah transisi lemah Somalia, yang masa ini sedang menghadapi pemberontakan berdarah. Mereka tidak mampu menghentikan aksi perompak yang membajak kapal-kapal dan menuntut wang tebusan bagi pembebasan kapal-kapal itu dan awak mereka. Perompak, yang bersenjatakan granat roket dan senapang otomatik, menggunakan kapal-kapal cepat untuk memburu sasaran mereka.
Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Selain perompakan, penculikan dan kekerasan mematikan juga melanda negara tersebut.(AK)
Sebelum ini...
No comments:
Post a Comment