Sunday, October 10, 2010

Batal Lawatan Presiden SBY, Gara-Gara Wilders?

Koran Nederlands Dagblad memberitakan, alasan sesungguhnya pembatalan kunjungan kenegaraan Presiden RI adalah faktor Wilders.

Gonjang-ganjing tak jadinya Susilo Bambang Yudhoyono ke negeri Belanda belum surut. Harian kristen Nederlands Dagblad Sabtu ini(09/10) mengutip pihak yang terlibat langsung dalam keputusan pembatalan kunjungan. Menurut sumber anonim, sidang kilat RMS hanyalah saluran kemarahan. Alasan sebenarnya adalah Geert Wilders.

Wilders merupakan politikus anti Islam dan pemimpin partai PVV. Partai ini terlibat dalam penyusunan kebijakan pemerintah baru Belanda.

Koran ND juga menulis, SBY ingin menunda kunjungan sejak pemimpin partai kanan populis PVV punya peran politik penting di Belanda. Niat berkunjung makin surut setelah Wilders mengatakan tamu Indonesia harus jaga mulut(een toontje lager moesten gaan zingen). Ini komentar atas wawancara Dubes Habibie yang mengkritik Wilders di koran Financiele Dagblad.

Kesemua faktor itu kemudian berpuncak pada kort geding RMS. Presiden Indonesia akhirnya memutuskan untuk membatalkan kunjungan kenegaraan.

Wilders sendiri bereaksi lewat twitter. "Apapun alasan Yudhoyono tidak ke Belanda, saya tidak peduli. Ia(presiden RI, red) lebih dulu mencekal saya di Indonesia," twitter Wilders.

Deplu Belanda tak mau memberi reaksi atas artikel Nederlands Dagblad karena harian itu memakai sumber anonim.

Tidak jelas apakah sumber tersebut adalah sumber di Indonesia atau di Belanda.

Klik di sini untuk mengenal lebih jauh siapa Geert Wilders.

Sebelum ni..

Warga Indonesia Tak Boleh Tinggal Di Belanda

Geert Wilders dalam sebuah talkshow di televisi Belanda Mei 2010, pernah secara tegas menolak masuknya warga Indonesia untuk tinggal di Belanda. Penolakan ini terkait dengan program partainya PVV yang memang anti imigran dari negara-negara Islam.

Bagi Wilders, setiap negara yang penduduknya lebih dari 50 persen muslim adalah negara Islam. Dan menurut lelaki keturunan Indo ini, siapapun dari negara Islam, entah dia agama apa, tak boleh masuk Belanda. Dus, menurut Wilders, juga berlaku bagi Indonesia.

Partai pimpinan Wilders, PVV, tengah berunding dengan VVD dan CDA untuk membentuk pemerintahan baru. PVV tidak masuk dalam kabinet, namun partai anti pendatang Islam ini turut menentukan arah kebijakan pemerintahan Belanda mendatang. Program-program seputar imigrasi termasuk yang dibahas dalam formasi kabinet. (RNW/AK)

Ada kaitan.

No comments:

Post a Comment