POLISI sejak Kamis Malam pekan lalu telah berhasil melumpuhkan sembilan orang yang diduga terkait perampokan PT Bank CIMB-Niaga Medan dan penyerangan Markas Polsek Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara,
Dari sembilan orang tersebut, enam tewas dalam baku tembak dengan Detasemen Khusus Antiteror 88. Dua orang masih hidup, namun mengalami luka tembak. Kemudian satu orang, bernisial MT, Minggu pagi menyerahkan diri.
Di kantor polisi, MT mengaku adalah bagian dari gerombolan bersenjata yang baku tembak dengan kepolisian pada Kamis malam, 30 September, di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Setelah baku tembak, gerombolan yang diperkirakan berjumlah 14 orang melarikan diri ke arah Serdang Bedagai dengan membajak sepeda motor sejumlah warga yang melintas.
Polisi bergerak cepat, mengunci sejumlah jalur-jalur penting di sekitar Serdang Bedagai. Gerombolan ini, kata Kepala Kepolisian Sumatera Utara, Inspektur Jenderal Oegroseno, "Menggunakan senjata yang sama, rata-rata AK dan FN." Saat ini, kata Oegroseno, polisi telah menyita lima sepeda motor milik para gerombolan.
"Ada kemungkinan kelompok yang beraksi di Sumatera Utara terkait semuanya. Terkait dengan perampokan CIMB, Hamparan Perak dan orang-orang ini," kata Oegroseno.
Dengan begitu, gerombolan ini juga diduga bagian dari jaringan teroris yang melakukan pelatihan militer ilegal di Aceh beberapa bulan lalu.
Penguncian daerah pelarian gerombolan ini baru berhasil pada hari Sabtu siang, 2 Oktober. Empat anggota kelompok itu tewas dalam baku tembak dengan anggota Brigade Mobil di hutan rakyat Dusun Marihat Banda, Desa Dolok Sagala, Kabupaten Serdang Bedagai. Kemudian dua anggota kawanan itu berhasil disergap hidup-hidup dan telah diamankan polisi di suatu tempat.
Dalam penyisiran yang dipimpin Kapolda Sumatera Utara, Inspektur Jenderal Oegroseno itu, ditemukan satu buah senjata laras panjang yang tak lain milik Brigadir Polisi Kepala Imanuel Simanjuntak, polisi yang ditembak mati komplotan penjahat saat perampokan Bank CIMB Niaga Medan beberapa waktu lalu. Rupanya, belakangan diketahui, salah satu dari empat orang yang tertembak mati adalah Taufik Hidayat, si penembak Imanuel saat perampokan Bank CIMB.
Masih Ada yang Berkeliaran
Setelah MT menyerahkan diri, polisi segera mendatangi lokasi penyerahan dirinya di sebuah sungai di Martebing. Dan tindakan ini betul, di sana polisi memergoki dua rekannya. Salah satunya, memilih meledakkan sebuah granat sehingga memecahkan kepalanya sendiri sehingga tewas di tempat. Sementara yang satu lagi melarikan diri setelah melepaskan sejumlah tembakan.
Personel brigade mobil mengejar yang melarikan diri sehingga pria yang berbadan kecil itu terdesak di sebuah semak di pinggir sungai. Berondongan tembakan pun mengarah ke semak-semak itu. Namun setelah beberapa lama tak terdengar balasan dari balik semak. Setelah ditunggu beberapa menit, polisi mendekat.
Rupanya tubuh pelaku sudah kaku, tersangkut di semak-semak. Di tangannya terdapat sebuah senjata laras pendek. Bekas-bekas tembakan memenuhi badan pria bertubuh kecil yang mengenakan celana panjang itu.
Polisi hingga kini masih melanjutkan penyisiran perkebunan kelapa sawit itu untuk mengejar lima orangyang terkait dengan gerombolan tersebut. (VIVA News/AK)
No comments:
Post a Comment