SEBENTAR lagi saya akan ke Surabaya Indonesia. "Eh, kalau hang pi Surabaya, cuba tengok-tengok peluang bisnes Cecak Gergasi.." kata seorang kawan, yang sudah 'patah kandaq' dalam berniaga, hendak cari peluang berniaga baru, beberapa hari lepas.
"Niaga Cecak, eh, betoi ke?" Saya terkejut. Baru dia jelaskan, dan menunjukkan berita gambar di atas. Maka saya pun cari maklumat lanjut. Maka dapatlah....
Tokek adalah nama umum untuk menyebut cecak besar. Ada beberapa jenis tokek, namun istilah tokek biasanya merujuk kepada jenis tokek rumah, seperti berikut.
Tokek rumah adalah sejenis reptil yang masuk ke dalam golongan cecak besar, suku Gekkonidae. Tokek rumah memiliki nama ilmiah Gekko gecko (Linnaeus, 1758). Dalam bahasa lain haiwan ini disebut sebagai téko atau tekék (bahasa Jawa), tokék (bahasa Sunda), dan tokay gecko atau tucktoo (bahasa Inggeris).
Lihat dulu gambar-gambarnya.
Saya gerodek-gerodek lagi dalam google, dapat maklumat tambahan..
Harga tokek berdasarkan berat:
- Lebih dari 6 ons = 1 Miliar (RM344,492)
- 5-6 ons = 200 Juta (RM68,898.3)
- 3-5 ons = 40 Juta(RM13,779.7)
- Dibawah 3 ons = tidak ada pasaran yang tetap
Begitu harganya, makin bertambah saya tidak yakin. Saya cari lagi, dapat pula maklumat ini..
Begitulah maklumatnya. Jadi bila tokek yang anda ternak, simpan atau terjumpa telah memiliki berat minimal 4 ons++, maka bersiaplah untuk menjadi jutawan baru!
Mari kita lihat berita ini pula..
Mengapa Tokek Mahal Harganya?
KOMPAS.com — Tokek, hewan reptil yang suaranya sering muncul di rumah, kebun, gedung, atau bahkan hutan itu kini harganya makin mahal. Tokek berkaki empat mirip cicak itu lebih sering dijumpai di rumah dan kini makin mudah diperoleh di pasaran untuk berbagai keperluan.
Apa yang menjadikan tokek mahal harganya? Hal itu ternyata bukan karena suaranya yang sering bunyi tanpa diduga dan berulang-ulang satu periode, tetapi lebih pada kandungan dari tokek itu sendiri, yang otomatis untuk memanfaatkannya harus disembelih atau dimatikan.
Tokek rumah atau cicak besar bernama latin Gekko gecko dikenal di beberapa tempat dengan sebutan berbeda, misalnya tekek atau tokek, (Jawa), tokok (Sunda), dan tokay gecko atau tucktoo (Inggeris).
Tokek rumah memiliki bintil besar-besar di punggungnya dengan warna berbeda-beda dan hal ini satu di antara pembeda jika dibandingkan dengan cicak kecil. Warnanya bermacam-macam, dari warna abu-abu kebiruan sampai kecoklatan, dengan bintik-bintik berwarna merah bata sampai jingga.
Adapun warna perut tokek abu-abu biru keputihan atau kekuningan dan ekornya juga memiliki enam baris bintil belang-belang. Di bagian jari-jari kakinya terdapat bantalan pengisap sehingga ia bisa lengket di dinding tembok atau pohon.
Tokek menjadi mahal dan dicari orang karena konon bisa menyembuhkan orang yang mengidap HIV atau AIDS. Penyakit mematikan itu menyerang sistem imun tubuh dan belum ada obat medis yang mampu mengatasinya. Oleh sebab itu, ramuan tradisional dari tokek dipercaya sebagai ramuan paling mujarab untuk hal itu.
Bagian lidah tokek dan darahnya dikabarkan mengandung zat yang bisa melawan virus HIV. Tokek yang memiliki khasiat itu adalah tokek berbobot lebih dari 3 ons dan dalam keadaan hidup.
Selain lidah, empedu tokek konon juga mujarab untuk pengobatan orang yang mengidap AIDS. Kabar beginilah yang membuat orang harus membelinya dengan harga mahal demi menyelamatkan nyawanya.
Bagian empedu tokek juga mengandung senyawa anti-tumor dan kanker sehingga bisa meningkatkan kekebalan tubuh.
Adapun sejak zaman nenek moyang, daging tokek secara keseluruhan bisa menyembuhkan berbagai penyakit gatal. Banyak orang memberikan kesaksian bahwa penyakit kulit gatal-gatal bisa sembuh dengan tokek yang dibakar atau digoreng.
Harga tokek bervariasi tergantung berat badan dan usia tokek itu sendiri. Lokasi khusus penjualan tokek ada di beberapa daerah, seperti Jakarta, Batam, Banjarmasin, Makassar, Pontianak, Surabaya, dan Solo serta kota lainnya.
Di Pasar Jatinegara, Jakarta, juga terdapat pasar hewan yang menyediakan berbagai macam satwa, dan langka sekalipun, dengan harga murah.
Harga tokek dengan berat badan kurang dari 1,5 ons masih pada kisaran Rp 200.000. Namun, bila sudah besar, sekitar 2 ons, dan sudah tua, maka harganya bisa mencapai Rp 5 juta.
Jika nasib mujur, maka penjual bisa melepas tokek seberat lebih dari 3 ons atau 4 ons dengan harga Rp 100 juta. Harganya akan lebih mahal lagi jika sudah mencapai 1 kilogram dan dibeli langsung dari pembeli Korea, China, atau Malaysia. Harganya bisa lebih dari Rp 200 juta.
Tokek raksasa yang pernah ditemukan di pedalaman Kalimantan memiliki berat hingga 64 kilogram dan terjual dengan harga Rp 179 miliar, dibeli oleh pengusaha Korea melalui orang Malaysia. Sekian berita itu.
Setakat saya sendiri masih belum yakin 100%. Apakah ini juga satu jenis penipuan? Kalau di Malaysia seperti ternak lintah, cacing, tanam serai dan lain-lain yang tidak berkesudahan hilang di tengah jalan. Atau juga seperti saham yang untung ruginya digoyangkan oleh isu, walaupun ada yang betulnya dan lain-lain.
Kalau tuan-tuan ingin memberi komen dan nasihat, silakan!
Ibnu Hasyim Catatan Perjalanan
alamat e-mail: ibnuhasyim@gmail.com
Nov 18, 2010
KL/Surabaya
3 comments:
Besar juga cicak tu...lama-lama tengok perasaan takut menjelma dalam diri...permisi ya!
haram atau halal benda ni? itu saja jadi persoalan. kena minta majlis fatwa keluarkan fatwa baru pasal tokek. :)
Tokek ni sangat banyak di Sabah.
Bagi yg berminat, sila datang ke Pulau Bangi di Kudat ataupun ke Semporna.
Saya dah nampak dengan mata sendiri!!
ada siapa2 tau mcmmn nak proses benda ni jadi ubat?
so nanti kita ternak & proses sendiri. xpyh jual kt org luar. lagi untung.
webmoney кредит без аттестата :(
Post a Comment