Saturday, November 13, 2010

Selamat Hari Raya: Berkorban Bukan Bunuh Dari...

CATATAN SANTAI
Makkah, simbol pengorbanan umat Islam

SELAMAT Hari raya Aidil Adha, Hari Raya Korban.. Mari kita sorot sebuah kisah pengorbanan. Siapa sebenarnya pahlawan di sisi Allah?

Pada zaman Rasulullah, hiduplah seorang lelaki bernama Amir bin Jamuh. Meskipun kakinya pincang, Amir bertekad untuk ikut bertempur dalam Perang Uhud. Sejumlah sahabat mencegahnya.

"Lagi kau tak payah ikut berperang kerana kakimu pincang." Namun, Amir yang digalakkan isterinya tetap bertekad untuk ikut membela agama Allah SWT.

"Aku tidak percaya, mereka telah melarangmu ikut dalam pertempuran itu." tutur isterinya. Mendengar cabarab isterinya, Amir segera mengambil senjata, kemudian berdoa, "Ya, Allah, janganlah Engkau kembalikan aku kepada keluargaku lagi.."

Amir lalu menemui Rasulullah SAW. Dengan gigih, ia meyakinkan Nabi SAW. Sebenarnya, Nabi Muhammad meminta Amir agar tidak ikut berperang. Namun, Amir terus mendesak dan akhirnya Rasulullah pun mengizinkannya.

Di medan pertempuran, Amir berteriak, "Demi Allah, aku ini sangat mencintai syurga!" Amir akhirnya gugur syahid di medan pertempuran.

Setelah mendengar khabar kematian suaminya, isteri segera mengendarai seekor unta untuk membawa pulang jenazahnya. Ketika jenazah Amir diletakkan di atas unta, haiwan itu tidak mau berdiri. Berbagai upaya dilakukan, unta itu tetap tidak mahu berjalan juga, malah asyik memandang Uhud.

Ketika Rasulullah dapat berita itu, beliau bersabda, "Sesungguhnya, unta itu telah diperintahkan untuk berlaku demikian. Adakah Amir mengatakan sesuatu ketika ia akan pergi meninggalkan rumahnya?"

Isterinya memberi tahu Rasulullah. Sebelum meninggalkan rumah untuk bertempur di medan perang, Amir menghadap kiblat sambil berdoa, "Ya, Allah, janganlah Engkau kembalikan aku kepada keluargaku."

Itulah sebabnya, kata Rasulullah, unta itu tidak mahu pulang.

Kisah yang tercantum dalam kitab 'Himpunan Fadilah Amal' karya Maulana Muhammad Zakariyya al-Kandahlawi itu menggambarkan keberanian dan kepahlawanan orang yang berjuang di jalan Allah. Mereka hanya berharap menjadi pahlawan yang gugur syahid di sisi-Nya. Mereka bukan bunuh diri. Mereka mati syahid. Mereka yang buta hati kepada agama yang mengaggap peristiwa itu sebagai bunuh diri atau bom bunuh diri. Itulah 'bom syahid', walaupun tidak dilaporkan jumlah kematian pihak musuh.

Dalam surah Ali Imran [3] ayat 169-170, disebutkan bahawa orang yang gugur di jalan Allah sebenarnya tidak mati, tetapi hidup di sisi Khalik. Menurut Quraish Shihab, secara jasmani mereka telah mati, namun hidup dalam kehidupan yang berbeda dengan dunia.

Mereka yang gugur di jalan Allah SWT benar-benar hidup di alam yang lain, berbeda dengan alam kita. Mereka tetap bergerak, bahkan mereka lebih bebas dari manusia di bumi ini. Mereka tahu lebih banyak dari apa yang diketahui oleh yang berdenyut jantungnya. Di alam sana, orang-orang yang gugur di jalan Allah telah melihat dan mengetahui nomena, bukan fenomena.

Mereka juga mendapat rezeki dari Allah yang sesuai dengan kehidupan alam barzah. Sebab itu, mereka bergembira kerana berada dalam kehidupan yang sebenarnya di sisi Allah. Mudah-mudahan, pahlawan-pahlawan yang telah gugur dalam memperjuang dan mempertahankan kemerdekaan Islam menjadi pahlawan yang mendapat gelar yang paling tinggi, iaitu sebagai syuhada di sisi Allah SWT. Merekalah sebenarnya pahlawan!

(Ruj: Prof Nanat Fatah Natsir & Ensiklopedia Islam)

Ibnu Hasyim Catatan Santai
alamat e-mail: ibnuhasyim@gmail.com
Nov 13, 2010
KL


Lihat artikel Selamat Hari Raya Aidil Adha..

No comments:

Post a Comment