Wednesday, January 26, 2011

Transaksi Seks Di Banda Aceh Meningkat.

Meningkatnya kegiatan seks lebih hebat dari kesan tapakkaki gergasi ini..

BANDA ACEH 26 Jan 11: Geliat pembangunan kota dan pesatnya pertumbuhan ekonomi di Kota Banda Aceh, diiringi dengan munculnya gejala sosial baru di tengah-tengah masyarakat.

Gejolak sosial baru itu meningkatnya bisnis dan transaksi seks, yang marak di berbagai sudut kota. Gejala ini tentunya sangat kontradiktif dengan semangat pemberlakuan pelaksanaan Syariat Islam di wilayah paling barat Pulau Sumatera itu.

Beberapa sudut kota menawarkan jasa dan transaksi seks. Umumnya transaksi dilakukan secara sembunyi-sembunyi atau terbuka dan demonstratif.

Salah seorang warga Kota Banda Aceh, Sigit Purwanto, mengatakan sudut jalan sepi kali, beberapa penjaja seks komersial dengan bebasnya menawarkan jasa kepada pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut.

"Saat itu saya melintas jalan sepi kali, sehabis mengantarkan istri di salah satu rumah sakit swasta. Namun, muncul beberapa penjaja seks waria yang melambaikan tangan dan memberikan isyarat kepada saya menawarkan jasanya. Saya langsung tancap gas," ungkap Sigit, tadi malam.

Menurut Sigit, femomena ini mengkhawatirkan. Seharusnya Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh harus lebih tegas dan responsif dalam melihat persoalan ini. Sehingga suasana kota bernuansa Syariat Islam ini dapat terjaga dari noda-noda kemaksiatan.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota Banda Aceh, Razali, mengatakan saat ini upaya penegakan Syariat Islam memang belum mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Untuk itu, dalam waktu dekat pihak legislatif akan memanggil pihak terkait untuk mempertanyakan hal ini.

"Bahkan saya menduga bisnis dan transaksi seks dikarenakan adanya backing dari pihak tertentu. Kedepan, kita akan mengefektifkan kembali tim terpadu dalam upaya menimalisir hal ini, bahkan bila perlu kita akan tuntaskan hingga ke akar-akarnya."tegas anggota Fraksi PKS ini.
(Waspada)

Komen Weblog Ibnu Hasyim: Kepimpinan Aceh perlu mencari formula penyelesaian dan perlaksanaan melalui hak otonomi dan perlaksanaan syariat secara menyeluruh dengan segera.
"

Lihat catatan perjalanan di Aceh...

  • E-Buku IH-16: 'Dari Surabaya ke Medan & Aceh'
  • E-Buku IH-16: 'Dari Surabaya ke Medan & Aceh'
  • E-Buku IH-15: Aceh, Sebelum & Selepas Hasan Tiro'
  • E-Buku IH-15: Aceh, Sebelum & Selepas Hasan Tiro'
  • E-Buku IH-6: Perjalanan Dari Menado Ke Aceh..
  • E-Buku IH-6: Perjalanan Dari Menado Ke Aceh..

No comments:

Post a Comment