Friday, February 25, 2011
Kronologi Krisis Libya Sebenar -Pelajar Indonesia
Tripoli. 25 Feb 2011: Inilah kronologi krisis Libya sebenar, menurut dua email dari mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut di Libya. Pelajar-pelajar itu membantah mengenai berita Libya yang diselewengkan jauh dari kebenaran. Mereka menyesali banyak media khususnya di Indonesia yang telah salah melihat situasi di Libya masaini.
Berikut kronologi krisis Libya tersebut (sambungan dari Pelajar Indonesia Bantah Berita Libya Diseleweng. (sengaja kami copy paste langsung dari email beliau, tanpa mengedit dahulu ejaan yang salah)
* sebelum tanggal 16-17. diadakan demonstrasi besar pro-gaddafi di alun2 kota tripoli
* tanggal 16-17 dimulai demonstrasi 300 orang di benghazi dgn tuntutan penegakan HAM atas demonstran yang dibunuh di tahun 2005 dan 1990 an. saat berdemo mereka membakar kantor polisi,foto gaddafi dan buku hijau (ideologi resmi libya) dan menyerang tentara&polisi yang berjaga, sehingga pihak tentara mengatakan terpaksa melepaskan tembakan,2 orang sipil tewas
* setelah ada korban 2 orang tewas tersebut diblowup media, ribuan penduduk benghazi bersimpati pada demonstran dan ikut turun ke jalan. setelah demo meluas di benghazi, tentara&polisi kewalahan, markas2 dan gudang senjata tentara dikuasai. sehingga tripoli mengirimkan tentara tambahan untuk menghadapi demonstran benghazi dan mengisolasi benghazi
* demonstrasi&kerusuhan menjalar ke berbagai kota seperti baidha, ajdabiya, sirte, misrata, sabrata, zawiyah, sabha, tobruk
* disini mulai terjadi kontak senjata dgn jumlah yang luas antara tentara pemerintah dengan demonstran yang bersenjata maupun tidak bersenjata. jumlah korban tewas mnrt versi pemerintah dari sipil sekitar 220 (benghazi sktr 120 orng), dari aparat sekitar 110. pesawat dikerahkan untuk mengebom gudang2&depot2 senjata yang dikuasai demonstran
* pidato saiful islam, menawarkan rekonsiliasi dan reformasi libya baru
* disini pula mulai dikabarkan berita bohong ttng pengeboman pesawat, pembantaian massal, kebijakan bumi hangus di tripoli
* suasana mencekam di tripoli. semua orang berada di rumah. tdk ada pengeboman, pembataian. tp ada bbrp kerusuhan di bbrp titik dan pembakaran beberapa gedung memakai bom molotov termasuk satu sisi gedung "qaatus sya'b",gedung parlemen libya.
* pidato gaddafi di daerah aziziyah tripoli, menyerukan para oposan menyerahkan senjata dan menghentikan perusakan. menyerukan orang2 libya keluar rumah utk mendukung gaddafi dan tidak takut beraktivitas
* -setelah pidato tersebut, keadaan berbalik, puluhan ribu para pendukung gaddafi sejak malam lusa kemarin, keluar rumah memenuhi jalan2 di tripoli mengungkapkan dukungan mereka thp gaddafi terutama di alun2 kota tripoli
* diadakan konferensi pers oleh militer libya, militer libya menyilakan kepada para jurnalis utk mengecek langsung k lokasi2 yg diklaim ada pengeboman dan pembantaian
* pertemuan para duta besar negara2 eropa dgn militer libya
* kota tripoli saat ini sudah berangsur normal. internet, facebook, dan jaringan ponsel sudah kembali normal, toko2 mulai buka,pasar2 tradisional kembali beroperasi, lalu lintas mulai ramai termasuk angkutan2 umum. rasa mencekam semakin kecil, hanya para warga harus sangat waspada thdp ancaman2 kerusuhan.
* kota Benghazi (1000 km dr Tripoli), baidha (1200 km dr Tripoli) saat ini masih belum bisa dikuasai pemerintah, tapi sudah banyak oposan benghazi yang menyerahkan senjata
* kota sirte, sabha, zawiyah,misrata,sabrata sudah FULL dikuasai penuh pemerintah dan tidak ada lagi kerusuhan
Ya Allah saksikanlah, mudah2an fitnah dan krisis ini segera berakhir. Ya alloh selamatkan darah rakyat libya dari kejamnya senjata dan berita2 fitnah.
Klarifikasi kedua dari Hendi Nugraha:
Ketika membaca pemberitaan media-media baik nasional maupun internasional tentang Libya, sebagai orang yang sampai saat ini tinggal di Tripoli, ibukota Libya, jujur saya merasa kecewa. Begitu banyak berita-berita tersebut, khususnya mengenai Tripoli, yang kebenarannya harus diklarifikasi lebih lanjut karena ternyata tidak sesuai dengan apa yang saya lihat.
Senin, 21 Februari 2011
Senin malam 21 februari 2011 diberitakan bahwa beberapa daerah di Libya seperti Fashloum, Tajuuro, Suuq Jum’ah dll dibombardir militer. Saat itu juga, teman saya mahasiswa asal Pakistan menelepon beberapa kenalannya yang tinggal di saerah-daerah tersebut. Dan ternyata kata mereka, tidak ada apa-apa disana. Nahnu naaimuun,, maa fisy haajah,, maa fisy syai (kami pada tidur,, tidak ada apa-apa disini).. kata mereka.
Memang kenalan yang di Fashloum mengatakan bahwa sempat terdengar suara tembakan dan setelah itu kembali tenang. Selasa siangnya, ‘amiid kuliah memberitahu kami bahwa memang ada beberapa orang tidak dikenal yang melepaskan tembakan di Fashloum dengan motif yang belum diketahui, wallahu a’lam.
Selasa, 22 Februari 2011
Beberapa media memberitakan bahwa sepanjang hari selasa 22 februari 2011, para demonstran penentang Gaddafi di Tripoli ditembaki militer baik melalui helikopter ataupun melalui jet tempur (dibombardir..???) sehingga mayat-mayat bergelimpangan dan tidak ada satupun yang mampu menolong mereka yang terluka karena militer terus melepaskan tembakan.
Wallahi, sepanjang hari selasa tersebut saya sama sekali tidak mendengar suara tembakan ataupun helikopter dan pesawat jet, kecuali beberapa suara tembakan ke udara dan kembang api yang ditembakkan sebagai respon atas seruan Gaddafi menjelang maghrib kepada para pendukungnya untuk memenuhi jalan-jalan Libya untuk menunjukkan pada dunia bahwa rakyat masih mendukungnya.
Tidak seperti beberapa pemberitaan yang menyebutkan bahwa sepanjang selasa malam militer masih menembaki para penentang Gaddafi di Tripoli, padahal malam itu jalan-jalan Tripoli dipenuhi pendukung Gaddafi. Jadi mana mungkin militer menembaki mereka.
Rabu, 23 Februari 2011
Media kembali memberitakan bahwa sepanjang selasa malam sampai rabu siang pembantaian terus berlanjut di Tripoli. Diberitakan juga bahwa para milisi dan milioter pendukung Gaddafi membersihkan mayat-mayat yang berserakan di jalan-jalan dan tembakan terdengar tiada henti sepanjang selasa malam.
Kembali saya tegaskan bahwa suara tembakan yang saya dengar pada selasa malam adalah respon atas seruan Gaddafi dan itu pun tidak berlangsung lama. Saya khawatir suara tembakan itu lah yang diberitakan media dan ditafsirkan sebagai tembakan pembantaian terhadap terhadap demonstran.
Pada malam itu saya justru mendengar banyak suara klakson dan kembang api dari jalan-jalan di Libya. Sementara itu televisi pemerintah menayangkan demo para pendukung gaddafi di Saahah Khadraa (alun-alun Tripoli), Sabha dan Sirte. Sulit dipercaya jika ada pembantaian di malam itu, mengingat malam itu pula, pemerintah mengadakan jumpa press yang dihadiri kalangan jurnalis kecuali al-Jazeera (lihat http://www.kkmilibya.com/?p=179).
Adapun rabu siang, siaran televise menayangkan kondisi jalan-jalan Tripoli yang bebas dari bekas-bekas rudal dsb. Beberapa pemuda juga dimintai komentar terkait beberapa pemberitaan “kreatif” media-media luar.
Beberapa berita bohong lainnya misalkan berita pelarian Gaddafi ke Venezuela yang langsung dibantah Gaddafi sendiri ataupun berita bahwa Gaddafi sudah terkepung di rumahnya, atau beberapa gambar demonstrasi yang ditayangkan ternyata gambar demonstrasi tahun 2004 dan 2005 (mengomentari hal itu, ‘amid kuliah sempat berkomentar “apakah logis demonstrasi di musim dingin tapi memakai baju musim panas..??”).
Satu hal yang saya khawatirkan adalah adanya konspirasi yang sedang berjalan untuk memojokkan pemerintah Libya dan nantinya, memberi legitimasi Amerika dan sekutunya untuk intervensi dan menjadikan Libya seperti Iraq dan Afganishtan. Bahkan dalam salah satu konferensi pressnya, pemerintah Libya sempat memperlihatkan helikopter Amerika yang terlihat mengudara di atas Jabal Akhdhar, sebagai bukti adanya intervensi asing.
Saya tidak menyangkal bahwa Libya saat ini sedang mengalami masa krisis yang bisa jadi pada nantinya memaksa kita, warga Indonesia di Libya, untuk dievakuasi yang berdasar audiensi dengan pihak KBRI, KBRI pun telah siap dengan skenario tersebut.
Saya pun tidak menyangkal bahwa memang telah terjadi bentrokan antara pemerintah dan demonstran anti Gaddafi di daerah-daerah timur seperti Benggazhi dan Baydha yang telah menelan korban jiwa. Meski dengan adanya beberapa contoh “berita-berita kreatif” seperti dicontohkan diatas, saya pun menjadi sangsi akan jumlah korban yang diberitakan (pihak pemerintah sendiri merilis bahwa jumlah keseluruhan korban jiwa sekitar 300 orang baik dari warga sipil maupun militer). Wallahu a’lam.
Demikian dua email "klarifikasi" terkait perkembangan Libya dari dua orang yang mengaku mahasiwa asal Indonesia yang berkuliah di Libya, soal mana informasi yang benar apakah dari kedua mahasiwa ini atau dari media yang telah banyak beredar, Wallahu a'lam.
Sekian. Weblog Ibnu Hasyim menukilkan dari 'Era Muslim -Media Islam Rujukan'.
Sebelum ini..
E-Buku IH-30: Ke Arah T/Tengah Yang Islamik?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
ya inilah yg akan terjadi kalau tak ikut apa yg dirancang oleh penyembah dajal frehemmson dn lumati malah sangup dari jauh hantaq tentera belanda tentera amerika dan lepa tak boleh serang sistem dari dalam sja nak buat kacau bg 300 org bt kacau lepas tuh simpati tak kna tmpat org libya dkat yg mati 2 org tuh..malaysia pandai dan yakin terhadap hadis imam mahdi lalu terus ikut mereka tapi dalam hati tersimpan akan merana lah kamu lumati..nnti..
Informasi yg bagus.
Oya, bisa minta link sumbernya yg Eramuslim?
Thanks
Post a Comment