Mesir: Layakkah El Baradei Ganti Mubarak?

Mohamed ElBaradei bercakap kepada para demonstran di Tahrir Square, Kairo, Ahad 30 Jan lalu.

WASHINGTON 1 Feb 11: Nasib pemerintahan Presiden Hosni Mubarak kini diujung tanduk. Mega demontrasi yang berhasil mengumpulkan satu juta massa tengah bergerak ke Istana Presiden, Selasa. Warga Mesir dan dunia pun kini melihat, kalau Mubarak jatuh, siapa gantinya? Salah satu pengganti yang banyak dibicarakan adalah tokoh oposisi Mohamed ElBaradei.

Dia mantan kepala Badan Atom Internasional, dan penerima Nobel Perdamaian 2005. Situasi politik dan figur ElBaradei ini terus menjadi pembahasan di AS. Rumah Putih kini sedang membahas berbagai skenario, ElBaradei ganti Mubarak. Intinya, AS cemas apakah visi ElBaradei sama dengan AS. Tanda-tanda yang didapati sampai saat ini pun masih rabun. ElBaradei kadang bersikap menurut AS, dan kadang-kadang jadi 'anak nakal'.

Ketika Presiden AS Barack Obama mendapat hadiah Novel Perdamaian 2009, ElBaradei adalah orang pertama yang bertepuk tangan saat penyerahan Nobel tersebut. "Tidak ada tokoh lain yang lebih layak menerima Novel itu daripada Obama," kata ElBaradei.

Namun, berbeda pula semasa turun berdemonstrasi di Kairo. "Pemerintah AS tidak boleh meminta rakyat Mesir untuk tetap mempercayai diktator yang sudah berkuasa selama 30 tahun akan menerapkan demokrasi," katanya.

ElBaradei dengan tegas mengatakan sikap AS yang ragu terhadap Mubarak adalah sesuatu yang lucu. Sikap tegas ElBaradei yang melawan AS nampak tegas masa Presiden George W Bush. Ini membuat Rumah Putih sempat melobi Badan Atom Internasional untuk menolak ElBaradei dari kerusi ketuanya. Namun, uniknya, kelompok oposisi di Mesir seperti Ikhwanul Muslimin, menunjuk ElBaradei sebagai pimpinan kelompok oposisi untuk berunding dengan pemerintah, termasuk AS. Ini menunjukkan kelompok oposisi di Mesir pun, menilai ElBaradei sebagai sosok yang boleh diterima AS.

Dari penelusuran New York Times, sejak aksi demonstrasi di Mesir merebak, Rumah Putih cuba menghubungi ElBaradei, tetapi gagal hingga Isnin kelmarin. Padahal hubungan Obama-ElBaradei diketahui cukup baik. Keduanya diketahui bercakap-cakap melalui telefon pada akhir 2009. Keduanya juga bertemu di PBB dan berdialog soal nuklear Iran. Bocoran dari WikiLeaks mengungkapkan, ElBaradei adalah 'penyokong' Obama. Di Badan Atom Internasional, ElBaradei membantu Obama untuk sukses. ElBaradei juga memuji pidato Obama soal nuklear di Praha, Republik Ceko.

Menurut New York Times, AS sangat risau soal visi ElBaradei tentang Israel. PBB dan Israel selama ini menyokong Mesir memulau Gaza dan membendung kekuatan Hamas, di Palestin. Pada Jun lalu, semasa diwawancarai, ElBaradei menegaskan sekatan Gaza adalah tindakan memalukan di setiap kening warga Arab. ElBaradei lantas meminta pemerintah Mesir dan Israel untuk menghentikan sekatan. Hal yang sangat ditakuti oleh AS dan Israel. Jadi, siapa sebenarnya El Baradei? Layakkah dia mengganti Mubarak?

Komen weblog Ibnu Hasyim: Siapa sebenar tidak begitu penting. Yang penting, umat Islam di seluruh dunia inginkan perubahan dasar dalam politik. Bagaimana menggantikan pemimpin negara-negara Arab talibarut barat kepada pemimpin yang mahu melaksanakan Islam sepenuhnya seperti yang kita mahu.

Berkata seorang pemimpin Islam Australia,

"Turun berdemonstrasi ke jalan-jalan saja tidak akan membuat rejim berkuasa sedar bahawa hal mendasar yang perlu diubah adalah kembali kepada Islam.

"Apa yang kita tuntut sepatutnya bukanlah sekedar berubah dan bergantinya penguasa, bukan juga perubahan wajah pemimpin, namun yang perlu kita tuntut adalah perubahan dari seluruh sistem yang bukan Islam yang telah berakar kuat.

"Jadi, berikan sokongan kepada saudara dan saudari anda di dunia Islam. Perjuangan mereka adalah perjuangan anda juga. Harapan mereka juga harapan anda. Ketakutan mereka ketakutan anda. Darah mereka adalah darah anda."

Kata seorang pemimpin Islam lain, "Kami menyeru perubahan rejim. Kami tidak menyeru kekerasan!" (IH)