KL 23 Mac 11: 'Miss Universe kepala bapak!!' Kata seorang Pakistan penjual karpet kepada Weblog Ibnu Hasyim, sewaktu di temui di sekitar Ampang Point, pagi tadi, bila diberitau mengenai finalis Muslim 'Miss Universe'' terima ancaman.
Dalam banyak-banyak pesan yang diterimanya, Shanna dicap sebagai 'pendosa'. Ia pun kini menyewa pengawal pribadi untuk menjamin keamanan dirinya. Shanna tidak pernah lagi bepergian seorang diri. “Memang tak sedap, tapi saya perlu bijaksana,” katanya kepada The Sun.
Apapun, situasi tak senang itu perlu diterima, tegas Shanna. Ia akan terus melanjutkan mimpinya menjadi gadis muslim pertama yang mewakili England di 'Miss Universe'. Namun gadis berusia 25 tahun itu bersumpah akan pergi ke balai polis bila menerima ancaman lagi. Apalagi, ancaman itu menjadi lebih serius kerana dikirim juga ke teman-teman yang menyiokong Shanna.
“Ancaman itu agak mengganggu dan cukup menakutkan. Memang bukan ancaman yang ditujukan langsung kepada saya, tetapi tetap menakutkan.” katanya. Hidup dirasa Shanna begitu berubah sejak Ogos 2010 lalu, ketika ia diumumkan menjadi satu di antara 60 gadis yang lulus dan akan bertarung merebutkan mahkota 'Miss England' di Birmingham.
Shanna menjadi berita utama di India dan Pakistan. Mereka terkejut melihat gadis dengan latar belakang Asia berjaya menjadi kontestan pertandingan ratu canti di England. Mereka lebih terkejut lagi kerana Shanna menyandang predikat sebagai muslim. Shanna sedar fakta bahawa ia muslim dan jadi pusat perhatian.
“Orang lain membawa-bawa soal agama. Tetapi saya tidak melabel diri saya sendiri. Saya hanya ingin mewakili semua gadis muda, apapun latar belakang etnik dan agama yang mereka miliki." Menjadi selebriti dalam semalam membuat Shanna kena belajar beradaptasi dengan cepat.
Ia menerima 300 pesan per hari di facebook dari seluruh dunia. “Hanya satu persen yang berisi pesan negatif, termasuk ancaman dan kebencian. Bakinya baik, saya mendapat sokongan dari penduduk di negara lain, sebahagian besar di India dan Pakistan,” ujar anak keenam dari tujuh bersaudara itu.
Sarjana Sastera Inggeris itu sendiri memiliki akar dengan Pakistan, kerana keluarganya berasal dari Islamabad. Sampai kini, Shanna masih merasakan ikatan kuat dengan Pakistan. Ia mengunjungi negeri itu setiap dua atau tiga bulan sekali. Tetapi ia mengatakan, rumahnya yang sebenarnya adalah England, tempat ia dilahirkan. Shanna lahir di Blackburn dan dibesarkan di Manchester.
Mengenai ancaman yang diterima, katanya, “Islam adalah kedamaian. Mengancam saya adalah salah dalam Islam. England terdiri dari masyarakat multi kultural. Saya tidak menghakimi siapapun, maka tidak ada orang yang punya hak untuk menghakimi saya. Kita hidup dengan cara kita masing-masing, dan England bukan negara muslim."
Penjual karpet itu memberi komen lagi, "Cilaka punya orang. Dia (Shanna) ingat ini agama boleh main-main, ikut suka hati. Lawan jamaah? Jatuhkan maruah Islam! Ia memang patut dhukum!! Marauh agama lebih bernilai dari dia di negara mana pun!" ((IH)
Lihat sebelum ini..
No comments:
Post a Comment