SAUDI 12 Mac 11: Ratusan penunjuk perasaan anti-pemerintah membanjiri jalan-jalan di Arab Saudi timur menuntut reformasi politik. Di bawah penjagaan ketat petugas keamanan dengan senjata lengkap di seluruh negeri, sekitar 500 pengunjuk rasa, terutama Syiah, turun ke jalan-jalan di kota Hufuf, Qatif dan Awamiya pada hari Jumaat semalam.
Tidak ada laporan tentang kekerasan antara demonstran dan pasukan polis meskipun sejumlah besar polis berjaga-jaga di jalan raya. Setidaknya sepuluh orang ditangkap kerana mengambil bahagian dalam aksi tunjuk perasaan anti-pemerintah itu. Pada hari Jumaat, pemerintah Saudi mengerahkan ratusan polis di Riyadh, dan kota-kota utama lainnya menjelang tunjuk perasaan anti-pemerintah setelah Shalat Jumaat.
Sejak pagi, pasukan keamanan membuat sekatan jalan-jalan dan mendirikan pos-pos pemeriksaan di seluruh ibukota dan kota-kota besar lainnya dalam sebuah langkah untuk mencegah demontrasi dari luar. Di ibukota, ratusan pegawai keamanan mengepung masjid tempat penunjuk perasaan berkumpul. Ketua hak asasi manusia PBB Navi Pillay meminta pemerintah Saudi untuk menahan diri dan memberi laluan kebebasan bersuara bagi rakyatnya.
Sehari sebelumnya, polis Saudi melepaskan tembakan untuk membubarkan aksi protes di kota timur Qatif, yang melukai setidaknya tiga demonstran Syiah. Para saksi mata mengatakan, polisi juga memukuli para demonstran dengan tercedera. Demonstrasi itu merupakan lanjutan dari protes yang telah berlangsung dalam tiga minggu terakhir. Sejumlah demonstran ditangkap pegawai Saudi. Bertujuan meredakan kemarahan pengunjuk perasaan, Rabu lalu pihak berkuasa Saudi membebaskan 25 penunjuk perasaan Syiah yang ditahan dalam beberapa minggu terakhir.
Meskipun Menteri Luar Negeri Saudi, Malik Saud al-Faisal, telah mengancam akan bernindak tegas segala bentuk aksi protes, namun warga Qatif tetap berdemonstrasi. Di sudut lain, lebih dari 32,000 warga Saudi menyatakan menyokong seruan pelaksanaan demo Jumaat, (11/3) dan 20 Mac mendatang. Sementara itu, pemerintah Arab Saudi, telah meningkatkan pengawasan keamanannya di ibukota dan Qatif.
Di Arab Saudi, demontrasi dan setiap tindakan yang menampilkan perbedaan dengan pendapat umum dilarang dan dianggap ilegal. Ulama senior Wahhabi turut memperpanjang tangan kerajaan dengan mengecam demonstrasi kelompok pembangkang dengan menyebutnya sebagai "tidak Islami."
Sebuah grup di Facebook, yang memiliki lebih dari 17,000 anggota, juga menyerukan untuk sebuah "Revolusi Saudi" pada 20 Mac. Puluhan ribu orang Saudi telah bergabung dengan gerakan ini. (Sumber: IH/IRIB/PH)
E-Buku IH-30: Ke Arah T/Tengah Yang Islamik?
No comments:
Post a Comment