Menurut Washington Post Khamis 31 Mac pula, pasukan al-Qaeda telah menguasai beberapa kota di daerah Abyan. Daerah yang terletak di selatan Yaman ini memang sejak dulu dikenal sebagai markas al-Qaeda di Semenanjung Arab. Daerah ini berjaya dirampas kelompok militan setelah pasukan tentera dan anti terorisme Yaman dipindahtugas sementara ke daerah sekitar ibukota Sana'a. Kerana di Sana'a para demonstrasi menuntut Presiden Ali Abdullah Saleh turun dari jabatan.
Menurut laporan pemerintah Saleh, penguasaan Abyan oleh al-Qaeda didahului dengan penguasaan kota Jaar, yang merupakan kota tempat kilang senjata Yaman. Dilaporkan, tentera militan Selasa lalu telah merampas kilang senjata dan 78 orang terkorban.
"Persenjataan al-Qaeda tidak cukup untuk mengambil alih kota ini jika berhadapan langsung dengan pasukan keamanan Yaman. Namun tanpa adanya pengaman, al-Qaeda yang untung," ujar pengamat politik Yaman, Abdul Ghanis al-Iryani.
Penawanan Abyan oleh al-Qaeda sesuai dengan janji Anwar al-Awlaki, pemimpinmereka. Sebelumnya di sebuah majalan online al-Qaeda menyebutkan, ulama garis keras kelahiran Amerika Syarikat ini mengatakan mereka akan mengaut keuntungan dari momen pergolakan di Timur Tengah.
Awlaki mengatakan, pemerintahan baru di berbagai negara Arab, diantaranya Mesir, Tunisia, dan Libya, akan menyukarkan untuk menyamai reputasi pemerintahan sekuler sebelumnya, dalam menandingi kekuatan mereka.
"Bahkan jika pemerintah selanjutnya ingin melanjutkan sokongan terhadap Barat dan Israel, mereka tidak akan mempunyai kekuatan dan pengaruh seperti pemerintahan sebelumnya, yang berkuasa selama lebih dari tiga dekad." ujar Awlaki.
"Saudara-saudara mujahidin kami di Tunisia, Mesir, Libya, akan mendapat kesempatan untuk bernafas lega setelah tiga dekad terbelenggu." lanjutnya. (IH)
No comments:
Post a Comment