MEDAN - Chairman Southeast Asian Network Of Interreligious Dialogue, Mujahid Yusuf Rawa menilai, saat ini kebanyakan manusia tidak lagi melihat agama sebagai pondasi utama dalam membentuk dan membangun norma-norma hidup di dunia.
Hal tersebut dikatakan, Mujahid dalam Dialog Pencanangan Kewaspadaan Beragama (Wasber) yang diselenggarakan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Medan di Hotel Garuda Plaza, Sabtu (2/7).
Akibatnya, kata Mujahid, muncullah stigma yang membuat agama menjadi tersudut sebagai aspek spiritual dan tidak boleh menjangkau peranan panduan kehidupan yang lebih besar. "Penghayatan agama hanya untuk golongan tertentu yang sifatnya eksklusif," kata Mujahid.
Wali Kota Medan, Rahudman Harahap yang hadir dalam dialog tersebut mengharapkan agar seluruh warga Kota Medan agar mawas diri. Mawas diri dalam hal ini, kata Rahudman adalah agar tidak terpengaruh oleh ajakan untuk mengikuti paham dan ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara, mawas diri agar tidak terpengaruh oleh ajakan yang mengadu domba agama, antar etnis serta melakukan klarifikasi terhadap setiap isu yang mempertentangkan antar agama dan etnis.
"Kemudian mawas diri agar tidak terpengaruh oleh ajakan untuk melakukan kekerasan atas nama agama dan mawas diri agar tidak terperangkap dalam politisasi beragama," kata Rahudman.
Dalam dialog tersebut, Rahudman juga berkesempatan membacakan naskah pencanangan Kewaspadaan Beragama (Wasber) Kota Medan.(Laporan Wartawan Tribun Medan/fer)
Lihat sebelum ini..
No comments:
Post a Comment