Saturday, July 09, 2011

Indonesia: Aksi Demo Terbesar Meletup di Malaysia

Sebanyak 338 aktivis ditangkap ketika akan melakukan aksi demonstrasi.

Sabtu, 9 Juli 2011, 13:38 WIB
Syahid Latif
Polisi Malaysia saat menjaga keamanan di Kuala Lumpur (AP Photo)
VIVAnews - Aparat keamanan Malaysia menahan 338 orang aktivis yang tengah berkumpul di sebuah stadion, setelah sebelumnya menutup sebagian jalan di kota terbesar Malaysia, Kuala Lumpur. Polisi mencegah aksi demonstrasi aktivis yang menuntut reformasi pemilihan umum di malaysia.


Aksi yang digagas kubu oposisi pada Sabtu siang ini adalah puncak dari lemahnya tekanan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, dalam melaksanakan proses pemilihan yang adil dan tranparan. Pemungutan suara secara nasional sendiri baru akan diadakan pada pertengahan 2012.

Barisan Nasional di Malaysia telah memegang tampuk kekuasaan sejak negara itu merdeka dari Inggris pada tahun 1957. Namun, aksi oposisi telah mendesak adanya perubahan di negara tersebut.

Aksi koalisi masyarakat yang diberi nama Koalisi Bersih ini berhasil menarik perhatian puluhan ribu masyarakat untuk ikut menggelar demonstrasi. Aksi kali ini diperkirakan merupakan terbesar di Malaysia sejak empat tahun terakhir.

Dalam keterangannya, aparat kepolisian Malaysia telah menahan sebanyak 338 orang dalam sebuah operasi diberi nama Operation Erase Bersih. Banyak pesrts aksi ditahan ketika mereka hendak berjalan ke stadion.

"Masyarakat diimbau untuk tidak ikut terlibat dalama aksi demonstrasi ini," ujar salah seorang pejabat polisisi seperti dilansir Associated Press, Sabtu, 9 Juli 2011. "Tindakan keras akan ditempuh jika ada yang tak patuh pada imbauan ini."

Sejumlah restoran dan pertokokan sebelumnya sudah mengumumkan bahwa mereka akan menutup operasional usahanya pada hari Sabtu ini. Mereka khawatir aksi yang mengganggu arus transportasi ini juga diikuti dengan aksi kekerasan.

Polisi anti huru-hara dilengkapi dengan tongkat telah menekan para pengunjuk rasa sejak awal dengan menembakkan gas air mata dan semprotan air kimia.

Najib dan pejabat pemerintah menyatakan aksi demonstrasi ini ilegal. Penguasa juga menuduh pemimpin oposisi Anwar Ibrahim telah mendorong aksi tersebut sehingga menyebabkan kerusuhan di jalanan.

Lebih dari dua pekan, sebanyak 200 orang aktivis telah ditahan di seluruh wilayah Malaysia. Sebanyak 6 orang diantaranya ditahan berdasarkan aturan hukum yang membolehkan penahanan tanpa melalui pengadilan.

Banyak diantara aktivis yang ditangkap kemudian dilepaskan, namun beberapa diantaranya harus menerima tuntutan melakukan aksi melawan hukum karena berhimpun secara ilegal. Jika gugatan tersebut dikabulkan, para aktivis ini terancam penahanan puluhan tahun.

Para aktivis menuntut pemeriksaan kembali daftar pemilih, penanganan yang lebih ketat dalam menangani kasus kecurangan, serta kesempatan lebih adil bagi partai oposisi untuk menggunakan media milik pemerintah.

Aksi demontrasi kali ini mendapat dukungan dari Koalisi Bersih yang berada di berbagai negara. Bahkan para pendukung ini akan menggelar aksi solidaritas di berbagai kota di Australia, Inggris, Prancis, Hongkong, Indonesia, Jepang, Filipina, Korea selatan, Thailand, dan Amerika Serikat.

Di Washington, AS, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan pemerintahannya terus berkomunikasi dengan Malaysia, serta mengingatkan pentingnya menghormati hak asasi manusia, termasuk hak berkumpul dan mengemukakan pendapat.

• VIVAnews

No comments:

Post a Comment