PEMERINTAH Filipina menawarkan kepada pemberontak Front Pembebasan Islam Moro (MILF) sebuah 'otonomi yang lebih asli.' Tawaran ini disampaikan dalam panel perdamaian yang digelar di Malaysia pada Senin 22 Agustus 2011.
"Tawaran ini mengakui identitas Bangsa Moro dan sejarahnya. Tawaran ini menghadirkan kemungkinan sebuah otonomi yang lebih berdaulat, lebih bisa bekerja, dan juga lebih asli di daerah Bangsa Moro," tulis pernyataan Kantor Penasihat Presiden Filipina untuk Proses Perdamaian (OPAPP) dalam sebuah rilis yang dilansir Xinhua.
Kantor ini menyatakan, Daerah Otonomi untuk Muslim Mindanao (ARMM) mungkin telah gagal di masa lalu. Namun, tawaran baru ini lebih berdasarkan pemahaman yang seimbang atas kegagalan masa lalu bahwa itu terjadi karena struktur dan sistem yang berkaitan dengan kualitas kepemimpinan nasional atau daerah.
ARMM diberikan pada Front Pembebasan Nasional Moro yang dipimpin Nur Misuari, yang lalu menjadi gubernur pertama.
Sementara itu, tawaran baru ini berlanjut pada masalah pendapatan dan penggunaan sumber daya di selatan Filipina yang dapat memastikan kesinambungan otonomi. "Proposal ini memasukkan sebuah sistem kerja sama antara pemerintah nasional dan regional untuk memastikan kesinambungan di masa depan."
Di dalamnya, ada poin mengenai penghancuran senjata, pelucutan senjata, demobilisasi, rehabilitasi kombatan, dan proses mengarah ke penegakan hukum. (art)
No comments:
Post a Comment