Al Haj Murad Ibrahim mengatakan , Front Pembebasan Muslim Moro (MILF) meminta Malaysia, negara yang telah menjadi tuan rumah perundingan Manlia-Muslim Moro sejak 2001, untuk membantu agar negosiasi berjalan maju, setelah mereka menolak usulan Manila bulan lalu.
Pemerintah Manila mensyaratkan, Muslim Moro harus meletakkan senjata lebih dahulu baru pembicaraan damai lebih lanjut akan dibicarakan dalam beberapa tahun ke depan.
"Kami merasa tidak ada pokok pembicaraan yang dibahas antara kedua phak," kata Murad dalam konferensi pers di markas MILF di pulau Mindanao, seraya menegaskan bahwa Manila mengundang mereka kembali untuk berunding pekan depan di Kuala Lumpur.
"Rancangannya sangat jauh sekali, seperti antara surga dan bumi. Untuk itu mengapa harus ada fasilitasi agar kedua belah pihak sama-sama lebih mendekat."
Lebih jauh Murad mengatakan bahwa penundaan perundingan dapat merusak keseluruhan proses perdamaian.
Proposal yang diajukan Manla itu adalah yang pertama sejak Mahkamah Agung tahun 2008 tidak mengesahkan kesepakatan otonomi yang diajukan, di mana MILF mendapat kekuasaan untuk mengontrol 700 kota dan desa di wilayah selatan Filipina.
Diperkirakan 150.000 orang telah tewas dalam konflik bersenjata antara MILF dengan Manila sejak tahun 1970-an.
Dalam perundingan sebelumnya di Kuala Lumpur, MILF meminta agar didirikan "negara dalam negara" dan Muslm Moro mendapat bagian yang lebih besar lagi dari hasil eksploitasi sumber daya alam di wilayah mereka. (IH/Hidayatullah.com)
Lihat sebelum ini..
- Filipina Tawar 'Otonomi' Pada UMNO Mindanao?
- Zulkifli, Rakyat M'sia Bersembunyi Di Selatan Filipina
- Bekas Tahanan ISA Di Penjara Manila..
- Bantulah!MILF Sedia Lanjutkan Rundingan Damai Dg Manila.
- Militan Islam Serang Penjara Di Isabela, Abu Sayyap ...
- Awas! Buku 'Temanku Teroris?', Membantu Teroris AS.
- Pembunuhan Maguindanao Tiada Kaitan MILF
No comments:
Post a Comment