Ilustrasi peristiwa runtuhnya gedung WTC, New York, yang mirip dengan tahap keruntuhan dari bangunan tinggi yang sengaja dihancurkan di kota-kota besar dunia.
Dr MahathirAhmadinejad mengatakan, serangan 11 Sept itu merupakan "permainan yang dirancang rumit" untuk mempengaruhi emosi orang dan menbuka jalan invasi ke Iraq dan Afghanistan. Beliau juga mengatakan, AS melancarkan perang itu untuk mengatasi persoalan ekonomi negaranya. Kenyataan presiden Iran itu disampaikan saat muncul di televisyen pemerintah, Ahad.
Beliau terus mempersoalkan cerita versi resmi buatan pemerintah AS tentang peristiwa tersebut dan menyebutnya sebagai "kebohongan besar." Senada dengan ke,nyataan Ahmadinejad, mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad menyebutkan juga Muslim Arab tidak mampu melancarkan seperti serangan tersebut.
"Bush berbohong tentang senjata perosak massal Saddam ... Jika mereka mampu berbohong seperti itu untuk membunuhi rakyat Iraq, Afghanistan dan perajurit AS, maka Bush dan teman-temannya tidak perlu berfikir untuk berbohong tentang siapa yang bertanggungjawab atas 9Sept.." tulis Mahathir dalam blognya, Jumaat 9 Sept.
Dengan memaparkan sejumlah alasan berbau teori konspirasi, Mahathir menulis bahawa menara kembar World Trade Center memang direncanakan untuk dihancurkan dan runtuh sendiri.
"Saya yakin Muslim Arab cukup marah sehingga mengorbankan nyawa mereka dan menjadi pelaku bom bunuh diri. Tetapi saya tidak percaya bahawa mereka atau orang di belakang mereka mampu merencanakan dan mengatur serangan semacam itu untuk menimbulkan kerugian besar bagi musuh," tulis Mahathir.
Mahathir mengecam George W. Bush dan mantan Perdana Menteri Inggeris Tony Blair sebagai "pembunuh anak-anak" dan "penjahat perang." Kedua orang itu seharusya diseret ke meja hijau untuk mempertanggungjawabkan serangan militer yang dilancarkannya ke Iraq.
Komen Weblog Ibnu Hasyim: Dr Mahathir hanya menyokong pendapat Ahmadinejad yang sudah lama membuat kenyataan seperti itu. (IH)
No comments:
Post a Comment