YANG menarik berita hari ini di Jakarta. Menteri Koperasi, Tenaga Kerja, dan Sosial Republik Islam Iran Abdoreza Sheikholeslami menyatakan bahwa Indonesia boleh menjadi pelopor kemajuan negera-negera Muslim lain dan dunia ketiga.
Katanya ketika menyambut Menteri Sosial Republik Indonesia Salim Segaf Al Jufri yang berkunjung ke Iran, seperti disampaikan Tenaga Ahli Menteri Sosial bidang Tata Kelola Pemerintahan dan Kehumasan Sapto Waluyo saat menghubungi ANTARA dari Teheran, Jumaat pagi ini.
Untuk itu, kata dia, Republik Islam Iran siap bekerja sama dalam mengembangkan pembangunan sosial agar kemajuan dunia lebih merata. "Sehingga, tidak hanya dimonopoli negara-negara tertentu yang menyebut dirinya maju," kata Abdoreza.
Menteri Koperasi, Tenaga Kerja dan Sosial Republik Islam Iran itu juga menyatakan Indonesia adalah negeri Muslim terbesar di dunia dengan potensi sumberdaya alam dan manusia melimpah. Kementerian yang mengurus Kesejahteraan Sosial di Iran bekerja satu atap dengan bidang Koperasi dan Tenaga Kerja, sehingga kementerian itu yang menjadi mitra Kemsos RI.
Iran juga dikenal sebagai bangsa besar dengan peradaban maju sejak ratusan tahun lalu, sebagaimana Indonesia memiliki sejarah peradaban besar. Kedua negara itu berpotensi menjadi pelopor perubahan dunia seperti negara Eropa dan AS, jika dapat mensinergikan sumberdaya yang ada. Masyarakat Iran dikenal sebagai berdiri sendiri, dan rakyat Indonesia memiliki kesetiakawanan sosial (gotong royong) yang tinggi.
Iran yang berpenduduk 75 juta orang memiliki anggaran negara 150 miliar dolar AS, di mana seluruh penduduknya mendapat jaminan kesihatan, sementara warga kurang mampu mendapat bantuan sosial dan pinjaman modal.
Bantuan diselenggarakan instansi pemerintah dan lembaga swasta semacam IKRF (Imam Khomeini Relief Foundation) yang sangat berpengaruh karena berada di bawah kendali Pemimpin Tertinggi/Kepala Negara Ali Khamenei. Kementerian Sosial RI telah menandatangani nota kesepahaman dengan IKRF dalam bidang kemanusiaan dan kesejahteraan sosial.
Masalah sosial di Indonesia jelas lebih kompleks keran menyangkut 240 juta penduduk, sedang APBN masih terbatas (Rp1.400 triliun). Maka kerana itu, perlu penggalangan kemitraan domestik (pihak swasta, LSM, dan pemerintah pusat-daerah) dan kemitraan luar negeri (pemerintah dan NGO).
Dalam beberapa hal, pembangunan sosial di Indonesia masih tertinggal dibanding negara lain, kerana fokusnya pembangunan ekonomi dan infrastruktur fisik. Padahal, masalah sosial yang tidak tertangani dapat merusak hasil pembangunan ekonomi dan menimbulkan instabilitas politik. Hal itu terlihat dalam gejolak daerah dan konflik komunal.
Untuk itu, penandatanganan "letter of statement (pernyataan kehendak) antara Menteri Sosial RI dan Menteri Koperasi, Tenaga Kerja dan Sosial Iran menjadi tonggak baru agar prioritas kesejahteraan sosial lebih diperhatikan. Negara yang memperhatikan keperluan dasar rakyat akan lebih stabil di tengah gejolak ekonomi global, termasuk di Iran.
Teringat saya semasa melawat Iran beberapa tahun lalu (E-Buku IH-5: Yang Buruk Dari Syiah Iran?) di jalan utama Kota Teheran dan Isfahan, memang tidak ditemukan pengemis dan anak jalanan, kecuali beberapa pendatang dari Afghanistan, terutama di selatan Iran. Amat jauh bedanya dengan Indonesia dan Malaysia sekalipun.
Di Iran cukup menonjol penerapan sistem jaminan sosial yang menyeluruh dan penggalangan dana publik untuk optimalisasi pembangunan sosial. Maka amat wajarlah kedua negara itu, sepakat untuk tukar pengalaman mengembangkan kesejahteraan sosial.
Itu yang baiknya.
Rumah milik Iklil Almilal, penasihat sekte sesat Syiah di Kabupaten Sampang, teman dekat gembong Syiah Tajul Muluk turut menjadi sasaran. “Rumah saya juga ikut hangus saat ini. Tapi kami tidak melakukan perlawanan,” katanya, Khamis siang yang dilaporkan Antaranews. Sedangkan, katanya, rumah pimpinan Islam Syiah sendiri kini sudah rata dengan tanah dan tidak dapat ditempati sama sekali.
“Setelah membakar rumah Ust Tajul massa, lalu bergerak menuju rumah saya dan membakar rumah saya,” terang Iklil Almilal.
Petugas gabungan dari polis Polres Sampang dibantu TNI (Tentera Nasional Indonesia) tidak dapat berbuat banyak, untuk mencegah aksi pembakaran rumah milik apa yang disebut 'pengikut sekte sesat Syiah' oleh masyarakat Islam Sunni tersebut, kerana jumlah massa terlalu ramai.
Rumah gembong Syiah Iklil Almilal ini berjarak sekitar 1 kilometer dari rumah kediaman pimpinan sekte sesat Syiah Tajul Muluk.
“Pelaku pembakaran rumah pengikut Syiah ini tetap kelompok yang dulu yang melakukan penyerangan pada tahun 2006 lalu,” kata Iklil Almilal.
Di Desa Karang Gayam dan di Desa Bluuran, Kecamatan Karangpenang pula, kini kian mencekam, dan warga tidak berani keluar rumah. Iklil Almilal sendiri bersama ratusan pengikut Syiah lainnya, kini sedang dikungsikan oleh petugas di salah satu rumah warga di Desa Karang Gayam dan dijaga petugas.
Sementara ini, belum dapat dipastikan penyebab utama pencetus pergaduhan antara kaum Muslimin dengan pengikut syi’ah di Madura. Meski demikian, sudah umum diketahui..- Keberadaan komunitas 'sekte sesat syi’ah' tidak dapat disandingkan dengan kaum muslimin ahlus sunnah.
- Kerana prinsip dan sikap syi’ah yang memusuhi ajaran Islam, serta senang mencaci maki dan melaknat isteri rasulullah SAW serta para sahabatnya RA yang termaktub dalam kitab-kitab rujukan Syi’ah.
Begitulah kira-kira.
Insya Allah, catatan perjalanan ini diteruskan.Ibnu Hasyim
alamat: ibnuhasyim@gmail.com
29 Dis 11.
Catatan Perjalanan sebelum ini..
- Selingan Video KPoP versi Jawa, 'Pinter Ngaji' siri 7
- Antara AS & Arab, Apa Kayanya Indo? siri 6
- Rompak Bentuk Baru, M'sia Negara Perompak?, siri 5
- Tolng! Tolong! Bagaimana Menolong Dia.., siri 4
- Budaya Punk: Rakyat Cabar Pemimpin Negara siri 3
- Medan Baru, Pelacur Profesional & Bisnes Dlm Beca siri 2
- Restoren Pelbagai Macam. Arak, Homo, Lesbian.. siri 1
1 comment:
thomas sabo neu
Notify what sort of life-style regarding Louis XIV along with Louis XVI resulted in the undoing inside This specific language monarchyhttp://www.thomassaboscharm.net/
Post a Comment