KL 10 Mac 12: Israel mengakui hanya memiliki bom penghancur model lama dan pesawat pengisi bakar kecil yang tidak akan mampu menembus pertahanan Iran yang kuat dan menyebar. Perangkat yang disebut Israel "kuno" ini adalah pemberian Amerika Syarikat (AS) masa lalu.
Pemerintah Israel meminta bantuan senjata yang lebih canggih untuk menyerang Iran kepada AS. Mereka merasa, senjata yang dimiliki pada maa ini belum cukup kuat menembus kekuatan nuklier Iran yang tersembunyi jauh di bawah tanah.
Dilapor Reuters, Jumaat 9 Mac 2012, permintaan senjata ini disampaikan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam kunjungannya ke AS minggu ini. Seorang pejabat pemerintah Israel yang tidak disebutkan namanya membenarkan laporan ini.
Halaman depan harian Israel, Ma'ariv, mengulas soal ini. Dalam tulisan, dikatakan Obama akan memenuhi permintaan tersebut. Namun sebagai balasannya, Obama meminta jaminan Israel tidak akan menyerang Iran pada tahun ini.
Dibantah Amerika
Juru bicara Rumah Putih Jay Carney membantah adanya permintaan ini dari Israel. "Tidak ada permintaan yang diajukan atau disepakati dalam pertemuan antara Obama dengan Netanyahu," kata Carney.
Staf pemerintah AS yang menolak disebutkan namanya juga menampik adanya permintaan tersebut. Dia mengatakan, permintaan itu tidak realistis, di tengah penolakan AS soal agresi militer ke Iran. Seperti diberitakan sebelumnya, Obama menolak adanya serangan ke Iran. Dia mengatakan bahwa perang hanya akan membuat harga minyak melambung dan menimbulkan gejolak yang meluas di Timur Tengah yang masih belum pulih paska revolusi.
Tidak Disokong rakyat
Sementara itu Menurut Hidayatullah.com. PM Israel Benyamin Netanyahu tidak disokong oleh majoriti rakyat Israel dalam usaha menyerang Iran. 62.55% warga Israel menolak serangan sepihak terhadap instalasi nuklier Iran. Demikian hasil jajak pendapat yang dilakukan akhbar "Yedioth Achronoth".
Laman Deutsche Welle pada Khamis 8 Mac kelmarn memberitakan, 53% rakyat Israel percaya bahwa serangan semacam itu tidak akan membawa hasil. Dalam hal ini tidak dapat menghancurkan instalasi nuklier Iran.
Mayoriti memperhitungkan, Iran akan membalas menyerang dengan kuat. 60% berpendapat, lebih dari 500 orang tewas di Israel, jika pecah perang dengan Iran. Penampilan Netanyahu di Washington setelah bertemu Presiden Barack Obama disambut skeptis di Israel. Meski begitu ia pulang dengan kata-kata yang berhubungan dengan perang.
"Kita memiliki negara yang kuat dan stabil, dengan militer yang kuat. Bukan bererti tidak ada ancaman, tetapi kemampuan kita untuk mempertahankan diri bererti kita adalah tuan atas nasib kita sendiri, dan sangat banyak sahabat yang menyokong kita setiap saat," kata Netanyahu.
Kritik terhadap sikap PM Israel datang dari kubu kiri. Jossi Beilin, mantan ketua Partai Meretz yang liberal kiri, mengimbau untuk menunggu masa terhadap Iran. (IH/Pelbagai sumber)
1 comment:
sekedar buat pembanding, bahwa iran tdk selemah sprti gmbran artikel diatas.
http://cahyono-adi.blogspot.com/2012/09/amerika-israel-di-persimpangan-jalan-ke.html?m=1
Post a Comment