Muslim Kenya
NAIROBI :Pemimpin masyarakat Muslim Kenya sepakat membentuk satuan tugas bgi melindungi gereja dari serangan kelompok bersenjata. Langkah itu ditempuh setelah terjadi serangan terhadap gereja di Garissa, kota terdekat dengan perbatasan Somalia, Ahad lalu. Dalam serangan itu, 15 orang terkorban.
Ketua Dewan Tertinggi Muslim Kenya, Adan Wachu mengatakan serangan itu merupakan tindak terorisme. "Ada pihak di luar sana yang bertekad untuk membuat Kenya seperti Nigeria," kata dia seperti dikutip standarmedia.co.ke, Rabu lalu. Kerana itu, pihaknya tidak akan mengizinkan kelompok mana pun menyerang kembali gereja-gereja di negara ini.
Selasa kemarin, Wachu bersama pemimpin agama lain dalam pertemuan Dewan Antara Agama di Kenya sepakat bersetuju menympulkan bahawa, serangan terhadap gereja adalah tindakan terorisme. "Kita semua memutuskan berdiri bersama sebagai satu kesatuan. Kami akan tempatkan satuan tugas dari kalangan Muslim untuk melindungi gereja," tegasnya
Sebelumnya, Organisasi Muslim Kenya menyatakan sokongan terhadap undang-undang berkait masalah terorisme. Mereka menekankan terorisme bertentangan dengan ajaran Islam. “Kami sepenuhnya menyokong rng undang-undang tersebut. Harapannya, rang undang-undang itu akan menjadi solusi menangaani terorisme,” papar Sheikh Athman Mponda, ketua Asosiasi Organisasi Muslim Kenya.
Ia juga memastikan undang-undang itu tidak diskriminatif terhadap Muslim. Sebab, undang-undang itu baru menetapkan hukuman bila terbukti bersalah. “Aturan ini mencegah adanya salah tangkap,” papar dia.
Oktober lalu, pasukan Kenya memasuki Somalia guna mengejar kelompok militan al-Shabab. Oleh Kenya, kelompok itu dituduh melakukan penculikan dan kerusuhan di wilayah perbatasan. Ketika dimintai komentar, kelompok Al-Shabab enggan menanggapi. (IH)
Sebelum ini..
E-Buku IH-41: Kerukunan Umat Beragama
No comments:
Post a Comment