Saturday, July 07, 2012

Wakil P/Mesir Wanita, Kristian, Liberal.. Mengapa?


KEJUTAN datang dari Mohammed Morsi, yang baru tiga hari terpilih sebagai presiden Mesir. Ia menyatakan berniat menunjuk seorang perempuan sebagai salah satu wakil presidennya. Juga, dia akan mengangkat seorang penganut Kristian Koptik dan wakil dari kelompok liberal untuk menjadi dua wakil presiden lainnya. 

"Untuk kali pertamanya, tak hanya di era modern tapi juga sepanjang sejarah Mesir, perempuan akan menduduki posisi tersebut," kata penasihat politik Morsi, Ahmed al-Deif, kepada CNN, Selasa 27 Jun 2012.

"Dia bukan sekadar wakil presiden yang merepresentasikan agenda tertentu atau bersikap sektariat, tapi seorang wakil presiden yang kuat dan mampu dalam memberi nasehat berkait persoalan-persoalan kritikal di kabinet," tambah dia.

Siapa wanita itu masih belum diumumkan. Pernyataan itu menjawab kebimbangan terhdap presiden yang diusung Ikhwanul Muslimin, iaitu bagaimana nasib perempuan, kaum minoriti, hukum Islam yang ketat dan kebebasan individu. di bawah pemerintahannya?

Al-Deif menambahkan keputusan ini sekaligus menjadi pernyataan terbuka pada dunia bahawa "kami tidak sedang mendirikan sebuah  negara Islam di Mesir". 

Sikap Morsi, dia menambahkan, sangat jelas dalam soal ini. "Ia meyakini Mesir patut menjadi negara berperlembagaan awam yang menghormati budaya, prinsip-prinsip yang dianut masyarakat, dan agama," kata al-Deif.
Sebelumnya, dalam pidato pertamanya sebagai presiden terpilih, Morsi menegaskan ia akan menjadi "presiden bagi seluruh rakyat Mesir" dan berkomitmen untuk mentaati peraturan internasional. Pujian lantas ia sampaikan pada militer, polis, hakim, tidak ketinggalan para korban revolusi. Morsi berjanji akan memenuhi semua tuntutan dan harapan rakyat. Jika melanggar janji itu, Morsi menegaskan, rakyat tidak perlu mematuhinya, 

"Rakyat adalah sumber kekuasaan hakiki. Mereka menderita akibat marjinalisasi, kemiskinan, dan ketidakadilan. Ini saat bagi mereka untuk kembali mendapatkan hak dan kebebasannya, untuk hidup layak dan adil," kata dia.
Tidak mahu sendirian

Strategi Morsi untuk merangkul semua pihak juga mempunyai maksud lain. Jurucakapnya Dina Zakariya, mengatakan itu adalah cara untuk menciptakan kesatuan dalam pemerintah, yang merepresentasikan seluruh kekuatan politik dan elemen masyarakat Mesir.
"Sekian lama rasuah bebas di negara ini. Tidak ada satu partai pun yang sanggup mengambil tanggung jawab penuh untuk menyelesaikan masalah nasional ini," kata dia seperti dimuat situs Telegraph, 27 Jun 2012.

Sebelumnya, pihak lawan memperingatkan, jika Ikhwanul tidak mencipta pemerintahan berdasar luas, ia sendiri akan disalahkan jika gagal memperbaiki perekonomian, kriminal, dan suasana sosial yang memburuk.
Morsi menjanjikan perdana menteri terdiri golongan independen. Nama mantan Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), penerima Nobel Perdamaian, sekaligus advokat prodemokrasi, Mohamed El Baradei, disebut-sebut. Begitu juga, mantan Menteri Kewangan Hazem Beblawi.

Namun begitu ada juga suara protes, seperti "Kami gembira membuka jalan untuk menyingkirkan fasisme militer, tapi kami juga menolak fasisme agama," kata salah satu aktivis, Ahmed el-Bahar, dalam akun Facebook miliknya. 

Bersaing dengantentera
Di smping sibuk menimbang dan memilih anggota kabinetnya, Morsi juga harus berhadapan dengan kekuatan besar: militer yang diwakili Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (SCAF). Badan ini sebelumnya memegang kekuasaan negara setelah pengunduran diri Hosni Mubarak Februari 2011 lalu.

Morsi merupakan presiden yang sah. Namun, tentera Mesir dikatakan tidak begitu rela menyerahkan kekuasaannya pada pemerintahan awam, yang presidennya bukan tentera. Setelah keputusan pengadilan tertinggi membekukan parlemen, tentera terus ambil alih kekuasaan legislatif dan dengan demikian menguasai Dewan Keamanan Nasional yang dipimpin Morsi.
Tentera merasa berhak mengarah Dewan, sebaliknya, Ikhwanul Muslimin berpendapat, yang berhak mengarah anggota Dewan adalah parlimen. 
"Semua detil itu sedang diperbincangkan," kata salah satu pembantu presiden. "Belum ada kepastian, keputusan belum diambil."(IH)

Lihat sebelum ini..
E-Buku IH-57: Ikhwan Mulimin & PAS
E-Buku IH-57: Ikhwan Mulimin & PAS

No comments:

Post a Comment