Operet penyelamatan Nabi Musa a.s dari sungai Nil.
DI CAIRO, ada sebuah perkampungan unik yang diberi nama dengan
Pharaonic Village atau Kampung Fir’aun. Lokasi perkampungan ini berada
di sebuah pulau kecil di tengah aliran sungai Nil biru, dan banyak
ditumbuhi berbagai macam pepohanan dan tumbuhan lainnya. Jarak
antara pusat kota ke lokasi ini sekitar 5 km, dan dapat dicapai dengan
menggunakan teksi atau transport lainnya.
Keunikan perkampungan ini, kerana letaknya berada di tengah-tengah
sungai Nil serta terisolasi dari kehidupan masyarakat Mesir secara umum.
Warga yang tinggal di perkampungan tersebut, secara keseluruhan
menerapkan semua tradisi kehidupan yang dilakukan oleh masyarakat Mesir
kuno, pada era kejayaan Fir’aun ribuan tahun yang lalu.
Kita dapat menyaksikan dengan detail, bagaimana kehidupan sosial di
tengah masyarakat Fir’aun. Baik hubungan personal intra keluarga,
tetangga dan warga sekitar. Di samping itu, kita juga dapat menyaksikan
bagaimana mereka melakukan aktivitiyang ada kaitannya dengan aspek
ekonomi dan perdagangan. Di sana kita dapat melihat masyarakat melakukan
transaksi jual beli dengan menggunakan alat tukar resmi yang sah saat
itu.
Begitu juga aktiviti seorang seniman lukis, ahli bangunan, ahli
mummi, ahli keramik, ahli kimia dan lain sebagainya, yang dilakukan
secara detail dan sangat natural. Di kampung Fira’un, kita dapat menyaksikan bagaimana kehidupan sebuah
keluarga kecil dalam masyarakat Fir’aun. Khususnya yang berprofesi
sebagai petani dalam mengelola ladang dan ternakya. Begitu juga dalam
melindungi keluarganya menghadapi ancaman alam sekitar.
Atau kehidupan
serdadu Fir’aun dalam mengamankan istana dan anggota keluarga Fir’aun.
Pokoknya, semua kehidupan yang terjadi ribuan tahun lalu dapat kita
lihat dengan jelas di kampung tersebut. Termasuk bagaimana mereka
membuat berhala, serta ritual menyembah dewa-dewa Mesir kuno.
Serdadu firaun dalam mengawal istana dan keluarga firaun.
Hebatnya, sebagai pengunjung kita tidak perlu berjalan kaki
mengitari semua sisi kampung tersebut melalui jalan kaki. Tapi, cukup
duduk manis di atas kursi empuk dalam sebuah boat kecil, yang akan
mebawa kita mengitari semua sudut kampung Fir’aun itu. Menyusuri kelokan
sungai kecil yang khusus dibuat untuk maksud tersebut. Sambil
mendengarkan penjelasan pemandu pelancong tentang kisah kehidupan,
berkaitan aktiviti warga kampung yang sedang kita saksikan.
Di akhir perjalanan, kita akan disuguhkan sebuah pertunjukan mini operet
sekitar peristiwa penyelamatan Musa AS. Dihanyutkan oleh Ibundanya ke
sungai Nil dalam sebuah peti, sebagai upaya menghindari kekejaman
Fir’aun yang akan membunuh semua bayi yang terlahir dari keluarga Bani
Israil. Karena menurut penasehat spritualnya, bayi tersebut akan menjadi
hambatan bagi kekuasaan Fir’aun kelak di negeri Mesir.
Beginilah masyarakat di masa firaun menyiapkan roti untuk makanan pokok mereka.
Kawasan Kampung Fir’aun, memang khusus dikemas secara unik dan spesial.
Sehingga menimbulkan daya tarik luar biasa bagi pelancong berbagai negara
untuk berkunjung ke tempat itu. Kampung Fir’aun atau Pharaonic Village
dikelola secara profesional oleh sebuah perusahaan swasta nasional
Mesir, di bawah bendera Dr. Ragab Papyrus Academy.
Iaitu sebuah
perusahaan yang sangat intens bergerak dalam mempromosikan obyek pelancongan negeri piramida itu ke seluruh penjuru dunia. Sebagai negara yang banyak
memiliki peninggalan sejarah, Mesir mendapatkan pemasukan devisa negara
yang sangat besar dari sektor ini.
Salam. (IH)
No comments:
Post a Comment