Wow! Prostitusi Jarak Buka di Malam Takbiran
Surabaya: Rupanya bisnis lendir di kawasan lokalisasi Jarak Surabaya tak kuat menahan syahwatnya barang sejenak. Usai tutup selama bulan Ramadan, memasuki malam Idul Fitri dimana gema Takbir terdengar di angkasa, perlahan namun pasti, geliat bisnis yang menawarkan kenikmatan sesaat tersebut mulai digelar (diumumkan).
Meski belum menyatakan buka secara resmi, namun para PSK(pusat pelacuran) masih bisa memasukkan tamunya untuk sekedar beradu badan merengkuh kenikmatan sekejap. Secara resmi, lokalisasi baru akan dibuka H+1 lebaran, namun malam ini para hidung belang sudah bisa menuntaskan hasrat seksnya bersama PSK Idola yang sudah lama tertunda akibat bulan Ramadan.
Dari pantauan beritajatim.com di lapangan, tidak ada wisma yang secara terang terangan menyatakan buka di kawasan Dolly, seluruh wisma belum menunjukkan geliat bisnisnya. Namun jika kita bergeser sekitar 300 meter, tepatnya di lokalisasi Jarak, ternyata PSK mulai menawarkan jasanya meski tak sevulgar hari biasa.
Beritajatim.com mencoba menyusuri kampung - kampung di kawasan Putat Gede. Berbeda dengan suasana di lokalisasi Dolly yang cenderung sepi dan gelap. Di kampung yang terkenal dengan lokalisasi Jarak tersebut lebih ramai, pasalnya lokalisasi tersebut berhimpitan dengan kampung warga.
Namun jika diteliti, akan mendapati beberapa wanita yang terlihat berdiri di ujung gang, serta berlalu lalang di kampung. Dari sorot matanya terlihat wanita - wanita tersebut terlihat sedang menantikan seseorang. Setiap pengendara yang melintas, tak lepas dari pandangan wanita tersebut.
Seperti warga biasa, para wanita itu terlihat melakukan aktivitas normal. Mereka berkelompok dan terlihat sesekali bersendau gurau. Namun jika ada pengendara yang memelankan laju kendaraanya, spontan para wanita tersebut akan melambaikan tangannya tanda memanggil.
Beritajatim.com juga mendapat 'jatah' lambaian tangan, lantaran memelankan laju kendaraan. Dengan berniat ingin menggali informasi, beritajatim.com menghampiri wanita yang mengenalkan diri bernama Rini tersebut. Dengan berbasa-basi, Rini menanyakan tujuan beritajatim.com, "mau kemana mas?" tanya Rini dengan manja. Kerena tak kunjung menjawab, tak sabar, Rini akhirnya membuka diri dengan menawarkan jasa seks.
Dengan menggunakan bahasa kiasan, Rini menawarkan beritajatim.com cinta kilat. "Ngamar (istilah untuk kencan) ta," tawarnya sembari tersenyum manja.
Beritajatim.com, balik bertanya, apakah sudah bisa 'ngamar', dengan kondisi wisma masih bertuliskan tutup?
Dengan enteng Rini menjawab, sangat mungkin dan bahkan lebih tenang. "Bisa kok, santai aja malah lebih tenang. Orang - orang kan sibuk takbiran, nggak ada yang bakal curiga," ujarnya.
Karena dirasa cukup mendapat informasi, dengan alasan takut digerebek, beritajatim.com menolak ajakan 'ngamar' Rini dan berpamitan. Jika diperhatikan, kawasan lokalisasi Jarak, memang sudah terlihat melakukan aktivitasnya, hal ini diperkuat dengan beberapa petugas berpakaian hitam khas Linmas yang berkeliling ke wisma - wisma.
Para petugas balai RT tersebut biasanya meminta iuran yang diatasnamakan kontrol kepada PSK yang menerima tamunya diatas jam 12 malam. Namun kali ini petugas tersebut terlihat aktif mendatangi wisma yang menerima tamu. (IH/BC)
Komen Weblog Ibnu Hasyim: Di Malaysia bagaimana? Kita tidak dengar pun pengharaman pelacuran atau pondan-pondan beraktiviti di bulan Ramadhan dan hari raya. Di Belakang Mati, Lorong Haji Taib atau di hotel-hotel dikatakan aktiviti itu berjalan seperti biasa. Bahkan ada pelacur-pelacur sibuk cari wang untuk berhari raya di kampung.
Di Malaysia dikatakan tidak ada NGO seperti FPI (Front Pembebasan Islam) di Indonesia yang beroperasi mencegah mungkar, terutamanya di bulan Ramadhan atau malam raya. (IH)
Lihat sebelum ini..
Surabaya: Rupanya bisnis lendir di kawasan lokalisasi Jarak Surabaya tak kuat menahan syahwatnya barang sejenak. Usai tutup selama bulan Ramadan, memasuki malam Idul Fitri dimana gema Takbir terdengar di angkasa, perlahan namun pasti, geliat bisnis yang menawarkan kenikmatan sesaat tersebut mulai digelar (diumumkan).
Meski belum menyatakan buka secara resmi, namun para PSK(pusat pelacuran) masih bisa memasukkan tamunya untuk sekedar beradu badan merengkuh kenikmatan sekejap. Secara resmi, lokalisasi baru akan dibuka H+1 lebaran, namun malam ini para hidung belang sudah bisa menuntaskan hasrat seksnya bersama PSK Idola yang sudah lama tertunda akibat bulan Ramadan.
Dari pantauan beritajatim.com di lapangan, tidak ada wisma yang secara terang terangan menyatakan buka di kawasan Dolly, seluruh wisma belum menunjukkan geliat bisnisnya. Namun jika kita bergeser sekitar 300 meter, tepatnya di lokalisasi Jarak, ternyata PSK mulai menawarkan jasanya meski tak sevulgar hari biasa.
Beritajatim.com mencoba menyusuri kampung - kampung di kawasan Putat Gede. Berbeda dengan suasana di lokalisasi Dolly yang cenderung sepi dan gelap. Di kampung yang terkenal dengan lokalisasi Jarak tersebut lebih ramai, pasalnya lokalisasi tersebut berhimpitan dengan kampung warga.
Namun jika diteliti, akan mendapati beberapa wanita yang terlihat berdiri di ujung gang, serta berlalu lalang di kampung. Dari sorot matanya terlihat wanita - wanita tersebut terlihat sedang menantikan seseorang. Setiap pengendara yang melintas, tak lepas dari pandangan wanita tersebut.
Seperti warga biasa, para wanita itu terlihat melakukan aktivitas normal. Mereka berkelompok dan terlihat sesekali bersendau gurau. Namun jika ada pengendara yang memelankan laju kendaraanya, spontan para wanita tersebut akan melambaikan tangannya tanda memanggil.
Beritajatim.com juga mendapat 'jatah' lambaian tangan, lantaran memelankan laju kendaraan. Dengan berniat ingin menggali informasi, beritajatim.com menghampiri wanita yang mengenalkan diri bernama Rini tersebut. Dengan berbasa-basi, Rini menanyakan tujuan beritajatim.com, "mau kemana mas?" tanya Rini dengan manja. Kerena tak kunjung menjawab, tak sabar, Rini akhirnya membuka diri dengan menawarkan jasa seks.
Dengan menggunakan bahasa kiasan, Rini menawarkan beritajatim.com cinta kilat. "Ngamar (istilah untuk kencan) ta," tawarnya sembari tersenyum manja.
Beritajatim.com, balik bertanya, apakah sudah bisa 'ngamar', dengan kondisi wisma masih bertuliskan tutup?
Dengan enteng Rini menjawab, sangat mungkin dan bahkan lebih tenang. "Bisa kok, santai aja malah lebih tenang. Orang - orang kan sibuk takbiran, nggak ada yang bakal curiga," ujarnya.
Karena dirasa cukup mendapat informasi, dengan alasan takut digerebek, beritajatim.com menolak ajakan 'ngamar' Rini dan berpamitan. Jika diperhatikan, kawasan lokalisasi Jarak, memang sudah terlihat melakukan aktivitasnya, hal ini diperkuat dengan beberapa petugas berpakaian hitam khas Linmas yang berkeliling ke wisma - wisma.
Para petugas balai RT tersebut biasanya meminta iuran yang diatasnamakan kontrol kepada PSK yang menerima tamunya diatas jam 12 malam. Namun kali ini petugas tersebut terlihat aktif mendatangi wisma yang menerima tamu. (IH/BC)
Komen Weblog Ibnu Hasyim: Di Malaysia bagaimana? Kita tidak dengar pun pengharaman pelacuran atau pondan-pondan beraktiviti di bulan Ramadhan dan hari raya. Di Belakang Mati, Lorong Haji Taib atau di hotel-hotel dikatakan aktiviti itu berjalan seperti biasa. Bahkan ada pelacur-pelacur sibuk cari wang untuk berhari raya di kampung.
Di Malaysia dikatakan tidak ada NGO seperti FPI (Front Pembebasan Islam) di Indonesia yang beroperasi mencegah mungkar, terutamanya di bulan Ramadhan atau malam raya. (IH)
Lihat sebelum ini..
No comments:
Post a Comment