Perbatasan Israel-Mesir di gurun Sinai.
JURUCAKAP Militer Mesir membantah isu Israel
yang menyebut Amerika (AS) akan menempatkan pasukannya di gurun Sinai, sebagai
syarat bagi pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan
Israel di Gaza.
Menurut laporan Fars News Sabtu 24 Nov mengutip situs al-Youm al-Sabe, jurucakap Militer Mesir, Kolonel Ahmed Ali, membantah isu berkait penempatan pasukan AS di gurun Sinai dan menegaskan prinsip militer Mesir untuk melindungi kedaulatan nasional. Tambahnya, Mesir tidak akan menerima pasukan dan pangkalan asing di teritorialnya.
Kolonel Ahmed Ali menyatakan bahawa satu-satunya pasukan asing di Sinai adalah pasukan penjaga perdamaian yang terdiri dari 13 negara. Pasukan multinasional ini telah berada di gurun Sinai sejak 25 April 1982, pasca mundurnya Israel dari gurun Sina. Pasukan ini bertugas mengawasi komitmen Israel dan Mesir mengenai perjanjian damai dan pelaksanaan nota kesepakatan keamanan dari kedua pihak.
Sementara itu, Ezzat ar-Rashq, anggota Hamas dalam sebuah pernyataan di laman Facebook peribadinya menulis, tidak benar apa yang disampaikan mengenai nota kesepakatan gencatan senjata mensyaratkan persetujuan Mesir melarang masuknya senjata ke Gaza melibatkan unit khusus AS.
"Ini dakwaan Israel untuk meremehkan kekalahan yang dideritanya. Kami telah memyebarkan teks nota kesepakatan gencatan senjata yang sebenar, agar semua mengetahui informasinya," tambahnya. (IH)
Menurut laporan Fars News Sabtu 24 Nov mengutip situs al-Youm al-Sabe, jurucakap Militer Mesir, Kolonel Ahmed Ali, membantah isu berkait penempatan pasukan AS di gurun Sinai dan menegaskan prinsip militer Mesir untuk melindungi kedaulatan nasional. Tambahnya, Mesir tidak akan menerima pasukan dan pangkalan asing di teritorialnya.
Kolonel Ahmed Ali menyatakan bahawa satu-satunya pasukan asing di Sinai adalah pasukan penjaga perdamaian yang terdiri dari 13 negara. Pasukan multinasional ini telah berada di gurun Sinai sejak 25 April 1982, pasca mundurnya Israel dari gurun Sina. Pasukan ini bertugas mengawasi komitmen Israel dan Mesir mengenai perjanjian damai dan pelaksanaan nota kesepakatan keamanan dari kedua pihak.
Sementara itu, Ezzat ar-Rashq, anggota Hamas dalam sebuah pernyataan di laman Facebook peribadinya menulis, tidak benar apa yang disampaikan mengenai nota kesepakatan gencatan senjata mensyaratkan persetujuan Mesir melarang masuknya senjata ke Gaza melibatkan unit khusus AS.
"Ini dakwaan Israel untuk meremehkan kekalahan yang dideritanya. Kami telah memyebarkan teks nota kesepakatan gencatan senjata yang sebenar, agar semua mengetahui informasinya," tambahnya. (IH)
No comments:
Post a Comment