Sementara di Indonesia, 7.5 juta perempuan Indonesia menjadi tulang belakng keluarga kerana kemiskinan. Lebih dari 2.5 juta menjadi tenaga kerja wanita meninggalkan keluarga mereka, padahal ancaman kekerasan bahkan pembunuhan berada di depan mata. Sebahagian besar orang beranggapan, bahawa perempuan yang tinggal di Barat hidup dalam kemewahan. Tayangan dari sebuah stasiun TV Inggeris mengungkapkan hal yang sebaliknya.
Seorang ibu yang meskipun terus bekerja, penghasilannya tetap saja tidak cukup untuk membayar berbagai tagihan, termasuk untuk menutup tagihan makanan tiap minggu. Sehingga, anak-anaknya pun terpaksa memakan makanan dalam tin. Kondisi yang sama dirasakan perempuan di seluruh belahan dunia. Betapa kemiskinan, pelecehan, penindasan, dan eksploitasi menghimpit kaum perempuan dimanapun ia berada.
Hal ini terjadi tidak lepas dari sistem yang diemban dan diterapkan di berbagai negara. Sistem Kapitalis sebagai sistem yang diterapkan oleh kebanyakan negara di dunia, termasuk Indonesia atau Mlaysia, memiliki cara pandang khas dan akan mempengaruhi kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh pemerintahnya. Kini, perempuan diperlakukan dan dipandang sebagai komoditas dan "mesin pencetak" wang. Oleh kerana itu, tidak hairan kini kes trafficking serta pelecehan perempuan kian marak. (IH)
No comments:
Post a Comment