Thursday, January 10, 2013

Umat Hindu Pun Larang Wanita Berpakaian Terbuka..

Ribut berat soal busana pengundang syahwat


BUKAN hanya syariah Islam melarang perempuan untuk berpakaian terbuka, umat Hindu di Desa Khedar, Provinsi Hisar, India, melarang gadis memakai seluar dan pakaian yang mengundang syahwat.

Seperti dilaporkan akhbar bar the Daily Mail (9/1), anggota parlemen Khedar telah mengesahkan aturan itu untuk mengurangi tindakan kejahatan seksual pada perempuan. Pelarangan ini ternyata lebih dulu muncul di Negara Bagian Bihar. Jurucakap pemerintah setempat Nitish Kumar mengatakan, sudahpun dibuat rancangan melarang gadis memakai pakaian ketat dan pendek, kerna menjadi penyebab utama lelaki melakukan pemerkosaan.

India larang gadis pakai celana jins dan kaus oblong

Mahkamah di Desa Siswan Kala populasi mayoriti muslim mendesak undang-undang ini segera disahkan. Tidak hanya melarang berpakaian seksi, mahkamah desa itu sudah mengenakan denda sebanyk Rp 886 ribu jika mereka berani memakai pakaian yang mengundang syahwat. Pemerintah Bihar memerintahkan orang tua agar membelikan anak-anak mereka penutup tubuh lebih sopan, seperti dilaporkan situs gulfnews.com (3/1).

Namun begitu, masih banyak label kelas dunia seperti koleksi musim panas 2013 yang serba terbuka dan menonjolkan beberapa bagian tubuh seperti dilaporkan situs sacbee.com (7/1). Produksi pakaian lokal pun masih cenderung mengikuti gaya pakaian seperti itu. Pengeluar pakaian tempatan tidak memberikan banyak pilihan banyak untuk pakaian tertutup, kecuali di negeri yang menerapkan syariah Islam atau mayoriti muslim.

Kolumnis Tory Shepherd menuliskan di situs adelaidenow.com.au (31/12/2012), kes pemerkosaan bukan salah pelaku tetapi salah mangsa. Ini menyindir mereka berfikiran sempit, yang masih terdapat pada kaum konservatif. Mereka memandang perempuan memakai longgar berjalan dengan teman lelaki sebagai wanita murahan. Pandangan kaum konservatif itu,"Katakan pada lelaki-lelaki itu, bukan salah perempuan memakai pakaian mini, tapi bilang pada mereka supaya tidak memperkosa," ujar dia.

Perdebatan panjang ini jelas tidak pernah selesai. Pelaku atau perogol mendakwa, mereka tergoda hawa nafsu melihat mangsa berpakaian begitu, sementara mangsa sedang seperti jatuh tertimpa tangga. Belum lagi memperbaiki trauma malah dianggap membangkitkan syahwat!

Dalam hal ini, Islam telah lama membentangkan jalan penyelesaian, hanya negara-negara umat Islam yang dijajah otaknya oleh peradaban syaitaan saja, yang masih degil menolak perlaksanaan hukumnyanya. (IH)

No comments:

Post a Comment