Thursday, July 11, 2013

Indo: Hidayat Nur Wahid Dzikir Bareng Ratusan Ribu Jama’ah..



Hidayat Nur Wahid dzikir bersama Majelis Rasulullah pimpinan Habib Mundzir Al Musawwa. Acara ini dihadiri Pemimpin dunia Majelis Rasulullah dari Yaman, Al-Musnid Al-'Allamah Al-Habib Umar bin Hafizh. Gubernur Fauzi Bowo dan pengusaha Fadel Muhammad juga turut hadir dan Jama'ah yang datang menghadiri pun datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. (ARIEF KAMALUDIN)

Jakarta. Hidayat Nur wahid kembali menghadiri majelis dzikir dan tabligh akbar yang digelar oleh Majelis Rasulullah pimpinan Habib Mundzir Al Musawwa di lapangan Monas, Jakarta Pusat, malam ini. Hidayat menghadiri majelis tersebut ditemani Habib Nabil Al Musawwa dalam satu mobil. Habib Nabil masih satu famili dengan Habib Mundzir Al Musawwa.

Bersama puluhan habib dan kyai, Hidayat duduk di atas panggung berukuran luas 150 meter persegi.
Acara ini dihadiri Pemimpin dunia Majelis Rasulullah dari Yaman, Al-Musnid Al-’Allamah Al-Habib Umar bin Hafizh.

Jama’ah yang datang berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Mereka sudah mulai berdatangan sejak sore. Luasnya lapangan Monas menjadi tertutup oleh kepadatan jama’ah yang terus berdatangan dan jumlahnya mencapai lebih dari 200 ribu orang.

Acara yang dimulai pukul 21.00 WIB ini dapat dilihat secara live streaming di situs resmi  www.majelisrasulullah.org yang dapat diakses oleh jama’ah Majelis Rasulullah di seluruh dunia.

“Acara ini dihadiri oleh saudara-saudara kami dari Lombok, Banjarmasin, Jawa Timur, Sukabumi, Sumedang, Bogor, Jakarta, Banten, dan yang lainnya. Kami perkirakan jama’ah yang hadir sekarang lebih dari 200 ribu orang. Acara ini juga bisa dilihat oleh jama’ah kami di seluruh dunia melalui situs resmi kami,” ujar salah seorang panitia, Aris.

Seorang jama’ah asal Cilincing, Joko, mengatakan bangga atas kehadiran Hidayat di tengah-tengah barisan habaib.

“Saya bangga ada seorang tokoh nasional seperti Kyai Hidayat Nur wahid hadir dalam acara tabligh akbar lesehan seperti ini. Memang beliau dekat dengan Majelis Rasulullah sejak beliau masih jadi Ketua MPR. Beliau juga ulama besar lulusan Madinah yang sering bertemu Guru Besar kami Habib Umar bin Hafizh yang dari Yaman,” ungkapnya.

Senada dengan Joko, seorang jama’ah asal Kebon Jeruk Jakarta Barat, Lutfi, turut mendoakan Hidayat dapat menjadi pemimpin baru bagi DKI Jakarta.

“Dia itu calon gubernur kan Bang? Saya takjub, dia satu-satunya calon gubernur yang hadir di sini. Saya doakan supaya Pak Hidayat jadi gubernur deh Bang,” tegas Lutfi.

Habib Munzir Al-Musawwa sebagai pimpinan Majelis Rasulullah di Indonesia kemudian mempersilakan yang berada di panggung memberikan sambutan satu persatu. Dari enam calon gubernur yang ikut berkompetisi dalam Pilkada DKI tahun ini, Hidayat merupakan satu-satunya kandidat berlatar belakang pesantren dan mengenyam pendidikan agama hingga tingkat doktoral.

Karena itu bagi Hidayat, menjadi gubernur DKI Jakarta kelak tidak sekadar menjadi pemimpin sebuah provinsi. Karena status Jakarta sebagai Ibukota, maka gubernur Jakarta haruslah pemimpin yang memiliki keteladanan dan mampu membangun martabat Ibukota di level internasional.

“Jakarta butuh keteladanan pemimpin seperti Rasulullah saw yang amanah, bisa diterima semua kalangan, tidak mudah marah dan merakyat serta punya integritas,” pungkas Hidayat.

Mantan Ketua MPR ini juga menyayangkan Jakarta belum memiliki masjid raya provinsi meskipun sebagai ibukota. Karena itu, jika amanah memimpin Jakarta diembankan ke pundaknya, Hidayat mengatakan akan membangun masjid raya provinsi sebagai gerbang masuk dan simbol relijius Jakarta.

“Kalau Semarang, Surabaya dan provinsi lainnya memiliki masjid raya provinsi, maka sudah selayaknya Jakarta sebagai ibukota negara memiliki masjid provinsi, sebagai gerbang Ibukota,” tuturnya.
Saat ini, kata Hidayat, Jakarta mempunyai 3148 masjid, 5648 musala, 5584 majelis taklim, 1018 ormas, dan 41 radio dakwah. Tercatat juga 1904 dai atau muballigh, dan 221 ulama. (dakwatuna.com)

Lihat sebelum ini...
E-Buku IH-58: 'Universiti Ramadzan' Al-Mubarak.
E-Buku IH-58: 'Universiti Ramadzan' Al-Mubarak. 

E-Buku IH-73: Kembali 'Univ Ramadzan' 2013.
E-Buku IH-73: Kembali 'Univ Ramadzan' 2013.

No comments:

Post a Comment