Thursday, August 29, 2013

Bila Presiden Rusia Dilukis Pakai Pakaian Dalam Wanita...

Lukisan Presiden Vladimir Putin dan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev 
Lukisan Presiden Vladimir Putin dan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev (Dailymail.co.uk)  
POLIS muzium Rusia pada Isnin malam, telah  menyita beberapa lukisan Presiden Vladimir Putin yang tengah dipamerkan memakai pakaian dalam wanita. Menurut mereka pameran lukisan bernada satir dianggap melanggar perundangan.

Laman Dailymail, Rabu 28 Ogos 2013 melapor dalam lukisan karya Konstantin Altunin dengan judul Parodi, terlihat Putin mengenakan pakaian dalam wanita dan tengah mengelus rambut Perdana Menteri Dmitry Medvedev.

Dalam lukisan itu Medvedev terlihat hanya mengenakan kasut knickers, bra dan seluar dalam. Tubuh Medvedev terlihat seperti wanita seksi dengan payudara indah. Tidak hanya Presiden dan PM saja yang dijadikan objek seniman itu. Pemimpin kaum Ortodoks Rusia, Patriarch Kirill I, digambarkan memiliki tato yang menutupi seluruh tubuhnya dalam sebuah lukisan.

Sementara dua pejabat penegak undang-undang digambarkan tengah mengolok-olok larangan pengesahan propaganda hubungan sesama jenis. Menurut staf galeri, kedua lukisan itu pun ikut disita oleh polis itu. Polis kemudian mengkonfirmasi aksi penyitaan tersebut dari sebuah galeri yang berada di sebuah apartemen pada Isnin malam. Mereka menerima laporan bahawa beberapa lukisan itu ilegal.

Sementara menurut Wakil kota St Petersburg, Vitaly Mironov, yang wajahnya turut dijadikan objek dalam lukisan bernada satir tersebut, mengatakan kepada Reuters bahawa gambar-gambar tersebut tidak sepatutnya begitu.. Mironov juga berpendapat lukisan itu turut mengambarkan karakter pornografi.

Namun mereka tidak menjelaskan lebih lanjut soal lukisan itu dianggap menghina pemimpin negara. Rusia memiliki aturan soal penghinaan pejabat negara. Apabila dilanggar maka dapat ditahan selama satu tahun. Sementara pemilik galeri, Alexander Donskoy, mengaku tidak dapat menerima, polis begitu saja menyita koleksi dari tempatnya. Menurut Donskoy, saat mengambil beberapa lukisan polis, tidak memberikan penjelasan apa pun. Selain disita, Donskoy mengatakan galerinya juga ditutup secara paksa oleh polis.

"Ini merupakan penyitaan yang ilegal. Bahkan, kami tidak ditunjukkan dokumentasi resmi yang melarang kami beroperasi," kata dia kesal.

Bahkan kata Donskoy, dia juga tidak diberitahu bahawa brankas wang tunai milik galeri itu ikut disita. Kota St Petersburg minggu depan akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT G20, termasuk salah satu kota di Rusia yang melarangan propaganda hubungan sejenis. Apabila terbukti menyebar luaskan informasi soal perilaku seksual non-tradisional kepada mereka yang berusia di bawah 18 tahun, maka boleh dipenjara.

Aturan ini turut berlaku bagi warga asing yang tengah berada di Rusia. Apabila terbukti ikut serta dalam propaganda itu, maka Pemerintah Rusia dapat menahan mereka selama dua minggu kemudian mengusirnya dari Negeri Beruang Merah.  (IH)

No comments:

Post a Comment