foto: The Nation
Lilongwe, Wow! Pemerintah Malawi
menjual pesawat kepresidenan untuk memberi makan lebih dari 1 juta
rakyatnya yang kelaparan. Dana yang diperoleh dari penjualan pesawat itu
sebesar US$15 juta. Bahkan puluhan kereta mewah para menteri juga terpaksa
dijual untuk menyokong program ini.
Presiden Joyce Banda menjadikan penjualan pesawat tersebut sebagai prioriti pemerintahannya.
"Dana
US$ 15 juta yang kami dapat dari penjualan jet kepresidenan akan
digunakan untuk membeli jagung tempatan untuk membantu memberi makan rakyat
yang menderita, dan sebagian lagi digunakan untuk produksi
kacang-kacangan," kata juru cakap Kementerian Kewangan Malawi Nations
Msowoya seperti dilansir The Nation, Jumaat (6/9/2013).
Penjualan
pesawat ke perusahaan Virgin Islands, Bohnox Enterprise itu telah
diumumkan Mei lalu. Jet mewah itu memang cukup menguras kas negara.
Sebabnya, biaya pemeliharaan dan asuransinya mencapai US$ 300 ribu se
tahun.
Pemerintah Malawi sempat membuat geram negara-negara bantuan Barat, yang biasanya menyumbang 40 persen dari anggaran, ketika
presiden terdahulu, mendiang Bingu wan Mutharika membeli 14 pesawat
penumpang Dassault Falcon 900EX pada tahun 2009.
England, penderma
bilateral utama Malawi mengkritik pembelian pesawat tersebut. England
bahkan memangkas bantuan untuk pemerintahan Mutharika hingga 3 juta
pounds. Kondisi ini menimbulkan goncangan ekonomi di tengah
kelaparan yang melanda negeri itu.
Namun Banda yang menggantikan
Mutharika yang meninggal akibat serangan jantung pada April 2012,
mendapat pujian penderma Barat atas langkah-langkah penghematan yang
dilakukannya.
Wanita itu bahkan telah menurunkan gajinya sebesar
30 persen dan berjanji akan menjual 35 kereta negara Mercedes Benz yang
digunakan para menteri kabinet.
Komen Weblog Ibnu Hasyim: Ini baru 'rakyat diutamakan', sanggup jual pesawat presiden dan kereta mewah menteri-menteri kerana membantu kesusahan dan kemiskinan rakyart. Bagaimana sikap pemimpin-pemimpin negara kita?
Mari kita lihat dari sudut Islam..
Dalam
surat Al Maa’uun disebut bahawa orang yang enggan menolong anak yatim
dan fakir miskin dianggap sebagai pendusta agama meski dia
sholat:
- ”Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang solat, (iaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya, orang-orang yang berbuat ria. dan enggan (menolong dengan) barang berguna.” [Al Maa’uun:1-7]
- ”Dan orang-orang yang di atas A’raaf memanggil beberapa orang (pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka mengenalnya dengan tanda-tandanya dengan mengatakan: “Harta yang kamu kumpulkan dan apa yang selalu kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfaat kepadamu.” [Al A’raaf:48]
Allah tidak suka orang yang berlebih-lebihan:
- ”Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” [Al An’aam:141]
- ”Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” [Al Israa’:26-27]
Nabi
Muhammad SAW sendiri selaku Nabi dan pimpinan negara di mana kerajaan
Romawi dan Persia yang kaya sudah hampir jatuh di tangannya, namun beliau tetap menolak
hidup mewah. Pada
zaman Sahabat kedua kerajaan besar itu sudah dikuasai di Islam, namun kerajaan mereka juga tetap tidak
seperti Raja Romawi dan Persia yang hidup mewah bergelimang harta.
Beliau SAW memang hidup sederhana. Nabi tidur hanya beralaskan pelepah kurma sementara perabot rumahnya sedikit sekali sehingga membuat Umar RA menangis terharu..
Beliau SAW memang hidup sederhana. Nabi tidur hanya beralaskan pelepah kurma sementara perabot rumahnya sedikit sekali sehingga membuat Umar RA menangis terharu..
Umar RA mengisahkan:
Aku (Umar) lalu segera masuk menemui Rasulullah saw. yang sedang berbaring di atas sebuah tikar. Aku duduk di dekatnya lalu beliau menurunkan kain sarungnya dan tidak ada sesuatu lain yang menutupi beliau selain kain itu. Hingga nampak kesan tikar berbekas di tubuh beliau. Kemudian aku melayangkan pandangan ke sekitar bilik beliau.
Tiba-tiba aku melihat segenggam gandum kira-kira seberat satu sha‘ dan daun penyamak kulit di salah satu sudut bilik serta sehelai kulit binatang yang belum sempurna disamak. Seketika itu kedua mataku menitiskan air mata tanpa dapat kutahan.
Rasulullah bertanya: Apakah yang membuatmu menangis, wahai putera Khathab?
Aku menjawab: Wahai Rasulullah, bagaimana aku tidak menangis, tikar itu telah membekas di pinggangmu dan tempat ini aku tidak melihat yang lain dari apa yang telah aku lihat. Sementara kaisar (raja Romawi) dan kisra (raja Persia) bergelimang buah-buahan dan sungai-sungai sedangkan engkau adalah utusan Allah dan hamba pilihan-Nya hanya berada dalam sebuah bilik pengasingan seperti ini.
Rasulullah saw. lalu bersabda: Wahai putera Khathab, apakah kamu tidak rela, jika akhirat menjadi bahagian kita dan dunia menjadi bahagian mereka? [Muslim]
Keluarga Nabi tidak pernah 3 hari berturut-turut makan dengan kenyang. Selalu ada saat kelaparan setiap 3 hari.
- ‘Aisyah melaporkan: Tidak pernah keluarga Muhammad (SAW) makan sampai kenyang dengan roti gandum untuk tiga malam berturut-turut sejak kedatangan mereka di Medinah hingga wafatnya” [Muslim]
Inilah sunnah Nabi kita. Kaya,
tapi memilih menyumbangkan kekayaannya untuk kejayaan Islam. Bukan
menumpuk-numpuk kekayaannya untuk bermegah-megah seperti dalam surat
At Takatsuur. Para sahabat seperti Usman
bin Affan menyumbang sepertiga hartanya untuk jihad di jalan Allah.
Umar bin Khothob menyumbang separuh hartanya. Dan Abu Bakar menyumbang
seluruh hartanya.
Sempat
para sahabat dalam 7 peperangan sampai makan belalang kerana lapar.
Pernah juga mereka makan seekor kambing beramai-ramai.
Meski hidup prihatin, namun Nabi dan para sahabat dalam berjihad
luar biasa hebatnya sehingga dua super power dunia waktu itu, Romawi dan
Persia tidak dapat menaklukkan pasukan Islam. Merekalah yang tunduk.
Harta yang ada digunakan bukan untuk kepentingan pribadi atau hidup mewah, tapi digunakan untuk melengkapi kendaraan, senjata, dan juga logistik untuk jihad. Bayangkan perbandingan dengan kemewhan kebanyakan pemimpin negara kita masakini. Seluruh orang Arab yang lebih 200 juta tidak mampu mengalahkan, negara haram Israel yang tidak sanpai 10 juta itu.
Harta yang ada digunakan bukan untuk kepentingan pribadi atau hidup mewah, tapi digunakan untuk melengkapi kendaraan, senjata, dan juga logistik untuk jihad. Bayangkan perbandingan dengan kemewhan kebanyakan pemimpin negara kita masakini. Seluruh orang Arab yang lebih 200 juta tidak mampu mengalahkan, negara haram Israel yang tidak sanpai 10 juta itu.
Isteri
Nabi, ’Aisyah berkata bahawa pernah Nabi pagi-pagi mendapat hadiah yang
banyak. Namun sebelum petang tiba harta tersebut sudah habis dibahagikan
untuk fakir miskin. Itulah akhlak Nabi sesuai ayat Al Qur’an di bawah:
- Allah SWT berkata, ”Engkau tak akan mendapatkan kebaikan apa pun hingga kamu sedekahkan sebahagian harta yang paling kamu cintai. Ketahuilah, apa pun yang kamu infakkan, Allah pasti mengetahuinya.” (Ali ‘Imran: 92).
- ”Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, kerana sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” [Al Baqarah:195]
- ”Tidak beriman kepadaku orang yang tidur dengan kenyang sementara tetangganya lapar padahal dia mengetahui hal itu.” (HR. Al Bazzaar)
'Tidak beriman'itu ditujukan kepada mereka yang tidak mengutamakan rakyat, boleh tidur lena dengan kenyang di tengah-tengah jiran-jiran atau kawan yang kelaparan.
No comments:
Post a Comment