Perdana Menteri Hamas di Jalur
Gaza, Ismail Haniyah, kelmarin menyangkal laporan bahawa Hamas terlibat
dalam pertempuran di Wilayah Sinai, Mesir, atau dalam konflik di Syria.
"Kami tidak ikut campur dalam urusan negara manapun dan tidak terlibat dalam setiap peristiwa atau konflik internal di negara manapun," kata Haniyah, seperti dilapor stasyenn televisyen Al Arabiya, Sabtu (19/10).
"Ini adalah posisi kami mengenai apa yang telah terjadi dan sedang terjadi di Syria, Mesir, Labenon, dan di semua negara-negara Arab dan Islam," ucap dia.
"Kami tidak terlibat dalam setiap kejadian manapun," lanjut Haniyah. "Baik di Sinai atau di tempat lainnya. Kita hanya bertindak di Wilayah Palestin dan senjata kami hanya digunakan untuk melawan musuh Zionis."
Haniyah juga meminta media untuk berhenti munuding tanpa dasar apapun terhadap Hamas. Haniyah membuat pernyataan itu dalam sebuah pidato menandai dua tahun peristiwa pertukaran tentara Israel yang ditangkap Hamas, Gilad Shalit, dengan 1,027 tahanan Palestin, yang dirayakan di Gaza sebagai sebuah kemenangan perlawanan terhadap Isreal.
Hubungan antara Kairo dan Hamas telah memburuk sejak peristiwa penggulingan mantan Presiden Mesir Muhammad Mursi dari Ikhwanul Muslimin pada 3 Juali lalu. Hamas sendiri merupakan pengembangan dan berakar dari Ikhwanul Muslimin untuk cabang Palestin.
Sejak saat itu, tentara Mesir telah menghancurkan ratusan terowongan dipakai untuk penyelundupan di bawah perbatasan dengan Jalur Gaza, yang dapat menyalurkan bahan makanan dan konstruksi ke wilayah Palestin.
"Kami tidak ikut campur dalam urusan negara manapun dan tidak terlibat dalam setiap peristiwa atau konflik internal di negara manapun," kata Haniyah, seperti dilapor stasyenn televisyen Al Arabiya, Sabtu (19/10).
"Ini adalah posisi kami mengenai apa yang telah terjadi dan sedang terjadi di Syria, Mesir, Labenon, dan di semua negara-negara Arab dan Islam," ucap dia.
"Kami tidak terlibat dalam setiap kejadian manapun," lanjut Haniyah. "Baik di Sinai atau di tempat lainnya. Kita hanya bertindak di Wilayah Palestin dan senjata kami hanya digunakan untuk melawan musuh Zionis."
Haniyah juga meminta media untuk berhenti munuding tanpa dasar apapun terhadap Hamas. Haniyah membuat pernyataan itu dalam sebuah pidato menandai dua tahun peristiwa pertukaran tentara Israel yang ditangkap Hamas, Gilad Shalit, dengan 1,027 tahanan Palestin, yang dirayakan di Gaza sebagai sebuah kemenangan perlawanan terhadap Isreal.
Hubungan antara Kairo dan Hamas telah memburuk sejak peristiwa penggulingan mantan Presiden Mesir Muhammad Mursi dari Ikhwanul Muslimin pada 3 Juali lalu. Hamas sendiri merupakan pengembangan dan berakar dari Ikhwanul Muslimin untuk cabang Palestin.
Sejak saat itu, tentara Mesir telah menghancurkan ratusan terowongan dipakai untuk penyelundupan di bawah perbatasan dengan Jalur Gaza, yang dapat menyalurkan bahan makanan dan konstruksi ke wilayah Palestin.
[IH/fas]
No comments:
Post a Comment