Thursday, October 31, 2013

Mengapa 2 Gadis Kecil Ini Pilih Islam..


null
Jasmin dan Jade berfoto bersama penulis

oleh Nu Rhahida Arini

ADA sebuah pengalaman menarik yang cukup menggetarkan hati saya. Kisah ini  berawal dari prayer room  di University  of  Southampton, United  Kingdom

Seperti layaknya masyarakat di dunia Barat lainnya, kaum Muslimin adalah minoriti di negara Inggeris itu termasuk di  kota  Southampton.  University of Southampton  sendiri adalah  universiti terbesar di kota tersebut  dan berdiri  cukup lama  sehingga  memiliki banyak pengalaman  di bidang pendidikan. Tidak hairan jika banyak mahasiswa asing yang menuntut ilmu disini termasuk dari negara-negara Islam. Alhamdulillah

Komuniti Islam di kampus ini cukup solid walaupun jumlahnya tidak cukup banyak. Di antara salah satu usaha menghargai agama lain, sebuah prayer room (ruangan sholat) berdiri di tengah kampus, tempat di mana mahasiswa/i Muslim suka berkumpul untuk melaksanakan sholat-sholat fardhu dan berjamaah  5 waktu. Bahkan di hari Sabtu dan Ahad. Di sini juga menjadi tempat berkumpul pada saat perayaaan hari-hari besar Islam.

Biasanya, pada saat jam  kuliah, prayer room  selalu  dipadati oleh  mahasiswa-mahasiswa  Muslim yang akan menunaika sholat. Menjelang petang,  jamaah yang hadir sudah mulai berkurang, tidak sebanyak siang hari. Di suatu hari menjelang sholat Maghrib berjamaah, di antara jamaah yang hadir ada dua gadis kecil yang cantik. Sekilas dua gadis ini terlihat biasa saja, layaknya gadis kecil yang akan ikut sholat, mereka tidak selalu terlihat serius, sering mereka juga bermain atau sekedar bercanda di dalam prayer room.

Awalnya saya pikir mereka adalah anak salah satu jamaah dari salah satu negara di Timur Tengah. Sebab wajah penduduk dari belahan dunia tersebut terkadang tampak khas di mata saya. Kulit kuning dan rambut kecoklatan tampak sekali mereka seperti anak kecil dari  negara  di sekitar semanajung Arab. Setelah sholat Maghrib saya kembali ke ruangan saya untuk melanjutkan aktiviti yang saya lakukan saat itu. Ketika waktu sholat Isya tiba, saya kembali pergi ke prayer room dan bertemu kembali dengan dua gadis kecil tadi.

Pikir saja, rajin juga mereka,  dari Maghrib  belum pulang, sampai dibela-belai menuggu sholat Isya’ berjamaah juga.  Muncul rasa kekaguman saya pada mereka. Beberapa hari kemudian dan di hari-hari lain saya bertemu lagi dengan kedua gadis kecil tersebut. Dan seperti hari-hari sebelumnya mereka juga menunaikan sholat Maghrib dan Isya’ berjamaah di prayer room.

Pikir saya hebat juga semangat dua anak ini untuk  sholat jamaah di prayer room. Maklum, saat sholat berjamaah Maghrib dan Isya’ biasanya kondisi prayer room tidak seramai siang hari kerana mahasiswa-mahasiswa  sudah kembali ke rumah masing-masing, hanya beberapa orang saja yang ikut berjamaah dan rata-rata mereka  adalah mahasiswa S3 yang bekerja sampai larut malam, sehingga 2 gadis ini sangat menarik perhatian saya apalagi kondisi cuaca di UK saat ini sedang musin gugur sangat dingin pada malam hari.

Untuk pergi ke prayer room bagi gadis kecil seusia mereka sudah merupakan perjuangan berat kerana harus melawan dingin. Tak henti-hentinya kekaguman sama muncul kembali. Terpikir oleh saya pasti  orangtua mereka sangat baik menanamkan Islam sampai mereka rela pergi malam hari untuk sholat berjamaah. Setelah sholat Isya’ saya  menghampirinya dan berkenalan.  Saya bertanya sedikit sekedar menjawab penasaran saya akan ketekunan keluarga mereka menanamkan Islam.

Dugaan saya selama ini salah besar.  Subhanallah cerita mereka benar-benar menyentuh hati saya dan membuat saya merasakan keagunganNya.  Ternyata mereka sedang belajar sholat kerana sedang tertarik dengan Islam.

Mulanya Melihat Sholat

Dua gadis tersebut bernama Jamine (11 tahun) dan Jade (12 (tahun). Mereka berdua bersahabat  di sekolah. Jangan keliru, mereka bukan dari keluarga dari Timur Tengah, seperti dugaan saya sebelum ini. Mereka adalah gadis kecil Inggeris asli (native girls) dan berasal dari keluarga non Muslim. Orangatua mereka bukan Muslim, bahkan tidak ada seorang pun dari keluarga besar mereka yang memeluk agama Islam.

Tidak seperti layaknya anak-anak di Indonesia (negara penulis) yang mengenal Islam kerana orangtua atau keluarga mereka. Rupanya Islam  sudah menyentuh hati mereka  tanpa dorongan  siapapun dari keluarga mereka. Dengan izinNya, Allah telah membukan pintu hati mereka dan memebuat mereka tergerak hati untuk ingin tahu dan belajar tentang Islam. Subhanallah!

Rupanya, tertariknya mereka berawal ketika melihat salah seorang teman sekolah mereka  yang berasal dari Pakistan sedang melaksanakan sholat. Seperti diketahui, Inggeris  adalah  negara multicultural hingga banyak penduduk dari  negara  lain tinggal sementara atau bahkan menetap di termasuk dari penduduk negara-negara  Islam.

Akibat sering melihat teman mereka yang berasal dari Pakistan sedang sholat membuat, dua sahabat cilik ini penasaran. Dari rasa penasaran itulah kemudian timbul ketertarikan mereka berdua terhadap Islam. Beruntung mereka tinggal di sekitar kampus  sehingga mereka dapat mencari informasi  dan memberanikan diri untuk mengunjungi di prayer room kampus.

Pada awalnya mereka hanya bermain saja, namun tak perlu menunggu waktu lama  sampai akhirnya mereka tertarik untuk ikut sholat berjamaah juga. Meski mengaku awalnya malu-malu dan tidak suka menjadi perhatian dan sorotan sisters (jamaah putri) di prayer room, Alhamdulillah saat ini mereka sudah mulai boleh menerima kehadiran dan bergabung dengan jamaah puteri  yang lain.

Kami dan para sisters akhirnya sepakat untuk tidak terlalu membebani mereka dengan ajaran Islam dan untuk sementara waktu membiarkan mereka betah di prayer room dan nyaman dengan Islam terlebih dahulu. Dengan merasakan hangatnya persaudaraan dan keluarga di lingkunagn Islam, semoga semakin membuat mereka lebih tertarik akan Islam.

Kisah  mereka benar-benar membuat saya tersentuh. Jika Allah sudah menginginkan untuk membuka pintu hati seseorang, maka siapapun orang tersebut pasti akan menerima hidayahNya.
Saya ingat Surat al-Qashash;

إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
  • “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” [QS: al-Qashash: 56]
Subahanallah, masihkah kita tidak malu pada diri sendiri yang sudah mengenal Islam semenjak kecil tapi kadang tidak mempunyai semangat yang gigih untuk lebih dekat denganNya. Doa kami para jamaah puteri di prayer room untuk kedua gadis kecil tersebut, semoga mereka akan menjadi Muslimah yang kaffah, akan ikut menyiarkan Islam  di UK kelak. Dan semoga kita semua juga mendapat berkah dan rahmat Allah dan dibukakan pintu hati untuk selalu dekat denganNya. Amin.!

Southampton, 23 Oktober 2013
Penulis adalah dosen Poltek Elektro ITS sekarang sedang kuliah S3 
di University of Southampton, 
United  Kingdom

Lihat sebelim ini..
E-Buku IH-43: Kisah-kisah Saya Pilih Damai... Islam
E-Buku IH-43: Kisah-kisah Saya Pilih Damai... Islam

No comments:

Post a Comment