Wednesday, November 27, 2013

Kapitalisme Tak Terkawal, Kezaliman Bentuk Baru -Paus Fransiskus


Paus sebut kapitalisme tak terkendali sebagai bentuk tirani baru
Paus Fransiskus. ©emol.com

PAUS Fransiskus hari ini berseru agar adanya pembaruan di Gereja Katolik Roma dan menyerang kapitalisme tidak terkawal, sebagai sebuah bentuk kezaliman baru. Dia juga mendesak para pemimpin dunia memerangi kemiskinan dan meningkatnya ketidaksetaraan sebagai tugas utama yang ditulis sendiri sebagai seorang Paus.

Dokumen setebal 84 halaman itu, dikenal sebagai sebuah nasihat apostolik, memperlihatkan pandangan-pandangan di setiap khutbah dan komen-komen. seperti dilapor akhbar the Guardian, Selasa (26/11). Di dalam dokumen itu, Paus Fransiskus membuat pernyataan lebih jauh daripada komentar sebelumnya. Dia mengkritik sistem ekonomi global, menyerang keberhalaan wang, dan meminta ahli politik menjamin semua warga negara hidup bermartabat dalam pekerjaan, pendidikan dan kesihatan. Dia juga meminta orang-orang kaya untuk berbagi kekayaan mereka.

"Sama seperti perintah Tuhan 'Janganlah engkau membunuh', ini menetapkan sebuah batas yang jelas untuk melindungi nilai-nilai kehidupan manusia. Hari ini kita juga perlu mengatakan, engkau tidak boleh melakukannya terhadap sebuah pengecualian dan ketidaksetaraan ekonomi. Seperti halnya ekonomi juga boleh membunuh," tulis Paus Fransiskus dalam dokumen yang dikeluarkan pada hari ini.

"Bagaimana mungkin ini bukan sebuah berita ketika seorang tunawisma tua meninggal dunia, tetapi ini menjadi sebuah berita ketika pasar saham kehilangan dua poin?" ujar Paus asal Argentina itu.

Paus mengatakan pembaruan gereja tidak boleh ditunda dan menyatakan Vatikan serta hirarkinya yang mengakar juga perlu mendengar panggilan untuk adanya perubahan pastoral.

"Saya lebih suka gereja yang memar, terluka, dan kotor kerana telah keluar di jalan-jalan, daripada sebuah gereja yang tidak sihat dari keterbatasannya dan dari kemelekatan demi keamanannya sendiri," tulis Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu.

Pada Julai lalu, Paus 76 tahun itu menyelesaikan pekerjaan dari sebuah surat edaran yang dimulai oleh Paus Benediktus. Tapi dia menyatakan bahawa pekerjaan itu sebahagian besar telah dilakukan oleh pendahulunya, yang mengundurkan diri pada Februari lalu.

Nasihat itu disebut sebagai 'Evangelii Gaudium' atau Sukacita Injil, dan disajikan dengan gaya khutbah Paus, sederhana dan hangat, berbeda dari tulisan-tulisan akademik dari mantan Paus sebelumnya. Nasihat itu menekankan misi utama gereja dalam mengkhabarkan keindahan kasih Tuhan yang dinyatakan dalam Jesus Kristus.

Di dalamnya, dia mengulangi pernyataan sebelumnya bahawa gereja tidak boleh menghabiskan perempuan atau menerima tindakan aborsi. "Kependetaan hanya dari lelaki saja," katanya. "Ini bukan sebuah pertanyaan terbuka untuk didiskusikan, tetapi perempuan perlu memiliki lebih banyak pengaruh dalam kepimpinan gereja."
Komen Weblog Ibnu Hasyim: Kenyataan-kenyataan Paus Fransiskus di atas, hampir sama dan selari dengan kehendak agama Islam yang menentang tirani dan kezaliman.(IH)

No comments:

Post a Comment