(VIVAnews/Anhar Rizki Affandi)
Media Asing Soroti Fenomena Prostitusi Anak Indonesia
Ada yang sudah terjun ke dalam bisnis itu sejak berusia 14 tahun, di negara umat Islam terbesar di dunia.
Fenomena prostitusi kanak-kanak di Indonesia semakin mencengangkan publik. Apabila dua tahun lalu, tidak pernah ada laporan mengenai kanak-kanak yang menjadi 'mucikari'atau ibu inang (pelacur), maka fakta semacam itu sudah tak lagi asing diIndonesia.
Media Asing Soroti Fenomena Prostitusi Anak Indonesia
Ada yang sudah terjun ke dalam bisnis itu sejak berusia 14 tahun, di negara umat Islam terbesar di dunia.
Fenomena prostitusi kanak-kanak di Indonesia semakin mencengangkan publik. Apabila dua tahun lalu, tidak pernah ada laporan mengenai kanak-kanak yang menjadi 'mucikari'atau ibu inang (pelacur), maka fakta semacam itu sudah tak lagi asing diIndonesia.
"Laman Inggeris, Dailymail, bahkan menurunkan artikel
khusus berjudul 'Mucikari Cilik Asuh PSK Umur 11 Tahun'pada Khamis, 31
Oktober 2013. Judul itu bukan sekadar isapan jempol belaka.
"Data dari Komisi Nasional Perlindungan Anak mengungkap 21 gadis remaja yang berusia antara 14 hingga 16 tahun tertangkap tahun ini bekerja sebagai mucikari atau ibu inang bagi PSK. Jumlahnya di lapangan, diprediksi lebih besar lagi." Lapor berita di Indonesia.
"Data dari Komisi Nasional Perlindungan Anak mengungkap 21 gadis remaja yang berusia antara 14 hingga 16 tahun tertangkap tahun ini bekerja sebagai mucikari atau ibu inang bagi PSK. Jumlahnya di lapangan, diprediksi lebih besar lagi." Lapor berita di Indonesia.
Salah satu pengalaman itu dijalani seorang gadis muda berusia 17 tahun, Chimoy. Kepada Dailymail, dia mengaku sudah terjun ke dalam bisnis itu sejak berusia 14 tahun. Dia berkisah, awalnya kekasih kakak perempuannya meminta dia untuk
melacurkan dia. Namun, Chimoy menolak dan malah menawarkan supaya lelaki separuh baya itu tidur dengan temannya sendiri.
Dari sana, Chimoy mulai terjun ke dunia bisnis esek-esek ini.
Gadis muda itu putus sekolah saat duduk di bangku SMP (sekolah peringkat menengah) untuk konsentrasi
mengurus bisnis prostitusinya.
Awalnya, Chimoy bekerja dengan tiga gadis PSK, lalu lama
kelamaan, anak asuhnya kian bertambah dan kini telah mencapai 30 anak
asuh. Dari penghasilannya sebagai mami prostitusi, Chimoy bisa
mengantongi wang senilai 1,800 pound sterling atau Rp32 juta. (RM11,00).
Satu nilai yang tidak dapat dia raih, apabila masih tetap bekerja di bar karaoke
atau melacurkan dirinya sendiri kepada lelaki penzinz hidung belang. Harga
yang diperolehi oleh Chimoy untuk masing-masing anak asuhnya berbeda. Sebagai gambaran, apabila meminta gadis remaja yang masih perawan,
maka tarif yang harus dibayar si pelanggan yakni 1,200 pound sterling
atau Rp21 juta (RM3,00) ditambah telefon bimbit BlackBerry
dan sebuah motor.
Kendati menurut anak asuhnya, Chimoy tidak pernah meminta tip, namun dia selalu kebagian jatah minimal 300 pound sterling atau Rp5.4 juta. (Kira-kira RM1,00). Pelanggan tinggal menelepon atau mengirimkan SMS untuk meminta secara spesifik jenis gadis yang mereka inginkan. Apakah ingin yang berkulit putih mulus atau tinggi semampai.
Kendati menurut anak asuhnya, Chimoy tidak pernah meminta tip, namun dia selalu kebagian jatah minimal 300 pound sterling atau Rp5.4 juta. (Kira-kira RM1,00). Pelanggan tinggal menelepon atau mengirimkan SMS untuk meminta secara spesifik jenis gadis yang mereka inginkan. Apakah ingin yang berkulit putih mulus atau tinggi semampai.
Para gadis PSK tidak lagi perlu untuk berdiri di pojok yang gelap dengan mengenakan rok pendek dan sepatu hak tinggi. Chimoy mengaku tergoda bisnis haram ini, kerana tergiur nominal rupiah yang berhasil diraup.
"Besarnya jumlah uang yang dihasilkan terlalu sulit untuk ditolak.
Kini, saya merasa bangga, karena dapat menghasilkan uang sendiri,"
ungkap dia.
Lain lagi dengan penuturan Juru Bicara Polis di Surabaya, bernama
Maj. Suparti yang mengatakan baru-baru ini berhasil menangkap seorang
mucikari berusia 15 tahun usai mendampingi tiga anak asuhnya untuk
bertemu seorang pelanggan di hotel. Menurut Suparti, mucikari remaja itu, mempekerjakan 10 PSK, bahkan
termasuk teman satu kelas dan teman di jejaring sosial Facebook.
Dari hasil bisnis itu, si mucikari remaja, lanjut Suparti, sukses
meraup 250 pound sterling atau Rp4.5 juta per bulannya. "Mereka
bertindak layaknya seorang mucikari profesional," imbuhnya.
Menurut LSM Terre des Hommes Netherlands, yang berbasis di Jakarta, fakta itu membuat dahi berkernyit.
"Yang paling membuat Anda muak iaitu mereka yang terlibat dalam
bisnis ini masih berusia 11 atau 12 tahun," ujar Direktur LSM tersebut,
Leonarda Kling.
Data dari badan PBB yang mengurus soal buruh, ILO, ada sekitar 40
ribu hingga 70 ribu anak yang menjadi korban eksploitasi seksual di
Indonesia setiap tahunnya. Kebanyakan dari mereka dipicu
kemiskinan dan konsumerisme yang tinggi.
Menuju Hidup Mewah
Kaum menengah ke bawah, disebut Dailymail, berusaha
terlihat seperti kalangan menengah yang terobsesi memiliki ponsel
terbaru, pakaian bermerek, dan mobil mewah dalam waktu instan. Selain
kerana materi, kurangnya perhatian dari orangtua, turut menjadi faktor
pendukung.
"Mereka hanya mencari apa yang tidak diperoleh dari keluarganya,
sehingga para gadis itu membuat keluarga sendiri," ujar Manajer Program
dari sebuah LSM di Bandung, Faisal Cakrabuana.
Alasan itu juga lah yang menyebabkan Chimoy memilih melacur, najis zina dan menjadi mami atau 'ibu ayam' bagi puluhan PSK. Sementara itu, menurut LSM ECPAT Internasional, aksi prostitusi
yang masat ini banyak dikelolai remaja di banyak negara, kerana mereka
sudah tahu bagaimana memperoleh wang banyak dengan seks.
"Saat ini, ada gadis remaja dari Republik Dominika yang dapat
meraih penghasilan lebih besar ketimbang gurunya, kerana dia menukar
seks dengan mobil gratis (kereta percuma) atau ponsel (telefon bimbit) baru," ujar perwakilan ECPAT
Internasional, Anjan Bose.
Namun, Bose tetap mengingatkan dalam kasus ini, anak-anak yang setuju dijadikan PSK tetap harus dilihat sebagai mangsa. "Ini merupakan situasi eksploitatif ketika mereka melayani nafsu
birahi pelanggannya. Kami tetap harus melihat mereka sebagai seorang
korban," ujar Bose.
Namun, kini Chimoy mengaku mulai lelah dengan pekerjaan ini. Dia mengaku ingin bertaubat dan mencari pekerjaan halal. Sebagai langkah awal, kini Chimoy turut bekerja untuk sebuah LSM bernama Cakrabuana.
"Saya mencuba membuang masa lalu dan menjelaskan kepada
gadis-gadis mengenai hal tersebut. Saya katakan kepada mereka, lebih
baik mencari pekerjaan lain, kerana profesyen kini terlalu berisiko,"
kata dia. (IH/art)
Komen Weblog Ibnu Hasyim: Gambar di bawah ini lain, tiada kena mengena dengan berita di atas. Cuma diangkat dari blog tempatan.. Najis Zina dan minum arak dalam negara umat Islam (bukan negara Islam)? Aditor tidak menjamin kesahihan gambar di bawah ini...
Saturday, May 9, 2009
Gambar-Gambar Sosial Artis Malaysia Minum Arak!
(IH)
Komen Weblog Ibnu Hasyim: Gambar di bawah ini lain, tiada kena mengena dengan berita di atas. Cuma diangkat dari blog tempatan.. Najis Zina dan minum arak dalam negara umat Islam (bukan negara Islam)? Aditor tidak menjamin kesahihan gambar di bawah ini...
Saturday, May 9, 2009
Gambar-Gambar Sosial Artis Malaysia Minum Arak!
(IH)
No comments:
Post a Comment