Dalam pembicaraa, wanita Pennsylvania itu mengatakan suatu saat memikirkan soal jihad sejak pagi hingga malam. Dia mengaku mengalami trans atau kerasukan. "Saya tidak akan berjihad lagi," kata LaRose sebagaimana dikutip BBC, Senin (6/1/2013).
Penyidik menyatakan LaRose terlibat konspirasi yang menarget Vilks pada 2011. Memang, Vilks menjadi target pembunuhan kelompok garis keras Irak setelah menggambar sosok Nabi Muhammad. Kelompok garis keras di Irak mahu membayar US$ 100 ribu kepada siapa pun yang berhasil membunuh Vilks.
Selain menjalani hukuman selama 10 tahun di dalam penjara, LaRose juga perlu menjalani 5 tahun di bawah pengawasan. Hakim Tucker yakin LaRose merencanakan pembunuhan Vilks. "Faktanya, dia berkomunikasi dengan seseorang melalui komputer dan menyusun rencana ini. Ini luar biasa," tutur Tucker dikutip CBC News. (IH/Eks)
IKLAN Daun Stevia Siap Kering & Potong
No comments:
Post a Comment