Saturday, February 08, 2014

Guna BlackBerry Menajis Zina

 Penajis Zina Melalui Internet Siri 4


JOVANKA langsung bertindak balas undangan persahabatan melalui mesej BlackBerry . Dia memasang jelas status bersedia untuk diajak tidur . Tak segan - segan dia memasukkan nombor identiti peribadi Blackberry mencari lelaki pemburu kenikmatan .

Wajahnya menggoda dihiasi rambut kerinting gantung . Kulitnya putih bersih dan berdada montok . Dia berbikini dan berseluar jeans biru .


" Rp 1 juta (kira-kira RM330) bersih , " katanya kepada merdeka.com melalui mesej BlackBerry Rabu minggu lalu . Jovanka menolak menurunkan kadar sekali dating .


Jovanka merupakan pelacur beroperasi di Internet . Dia menjajakan diri tanpa perantara atau germo . Jika calon pelanggan bersetuju dengan kadar sekali tidur , dia berangkat menanti pelanggannya melayani hingga lemas .


Jovanka biasa mengaku lebih memilih bersolo karier menjalani pekerjaan sampingan sebagai pelacur. Sehari - hari dia bekerja sebagai gadis promosi di sebuah agen penjualan kereta . Dia terpaksa menjual kemaluannya untuk dijamah para lelaki buat menampung kos sewa apartmen di bilangan Jakarta Selatan .


Tidak setiap hari dia boleh ditempah . Jika sedang banyak fulus , Jovanka menolak diajak tidur . " Nggak boleh kurang , kalau mau segitu , saya servis sampe puas sekali main , " ujarnya .

Bersolo karier lewat media sosial
DD , 65 tahun , para pecinta pelacur kampus , mengaku kerap memburu penjaja seks dari kalangan mahasiswi melalui Twitter . Dia mengatakan lebih ghairah jika mampu melobi gadis berusia 20 tahun untuk tidur semalam dengannya . Kadar paling murah untuk sekali dating dengan mahasiswi perguruan tinggi swasta ternama di Jakarta sebesar Rp 7 juta (kira-kira RM2,100).


" Itu sekali main , " katanya ketika berbincang dengan merdeka.com di sebuah kafe di Plaza Semanggi .

Memburu DD dilakukan tidak dalam masa singkat . Untuk meniduri seorang pelacur mahasiswi dia memerlukan masa seminggu . Maklum , penjaja seks dari golongan ini tidak menjual diri sembarangan . Dia melihat isi beg dari calon pelanggannya .


" Saya lebih senang cari sendiri kerana lebih mencabar , " ujarnya . Kebanyakan pelacur mahasiswi dia kencani merupakan orang berada . Pengakuan mereka untuk memenuhi gaya pergaulan di komuniti mereka bertabur barang - barang berkelas .


Menurut DD , sangat mudah meneka pelacur mahasiswi untuk boleh diajak bercinta . Biasanya mereka berkelompok dan melepak di sebuah kafe , seperti di Senayan City . Saban hari mereka kerap berkumpul ditemani seorang gay menjadi perantara .[IH/fas]

No comments:

Post a Comment