HALAMAN HIBURAN
PELAKON Halle Berry mendedahkan dia tidak merancang untuk menambah bilangan anak lagi buat masa ini. Pelakon yang berusia 47 tahun itu baharu sahaja melahirkan seorang cahaya mata pada Oktober tahun lalu.
Belle turut mempunyai seorang anak perempuan berusia 14 tahun. Katanya, dua cahaya mata sudah cukup melengkapi keluarga mereka seperti dipetik daripada The Mirror.
Begitu beritanya dalam mStar Online hari ini.
Bagaimana bagi keluarga Muslim ideal, dua anak cukup?
Jom, Kita lihat pandangan Ketua Divisi Publikasi LSI An-Nidaa, di Indonesia, yang penduduk Islamnya teramai di dunia dan negaranya berkempen 'Cukup Anak Dua!' (suara-islam.com)
Di era orde baru, zaman pemerintahan Pak Harto, program 'Keluarga Berencana' (KB atau Perancang Keluarga dalam istilah di Malaysia) begitu digalakkan. Slogan 'Dua Anak Cukup' banyak terpampang di sepanduk maupun iklan, baik di media cetak maupun media elektronik.
Bahkan salah satu cara yang digunakan pemerintah untuk
mensukseskan program KB adalah dengan membatasi tunjangan untuk anak
Pegawai Negeri Sipil (PNS) hanya untuk dua anak saja.
Meski sekarang desakan-desakan dari pemerintah kepada masyarakat agar melakukan KB sudah tidak segencar dulu, bukan berarti anjuran untuk ber-KB bagi pasangan suami-isteri tidak dilakukan. Dalam hal ini Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang memainkan peran.
Jika yang dimaksud sebagai Keluarga Berencana (KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sejahtera dengan membatasi kelahiran, tentu saja hal tersebut bertentangan dengan anjuran Rasulullah SAW agar umatnya menikah dan memperbanyak keturunan. Lihatlah bagaimana Rasulullah SAW bersabda:
Meski sekarang desakan-desakan dari pemerintah kepada masyarakat agar melakukan KB sudah tidak segencar dulu, bukan berarti anjuran untuk ber-KB bagi pasangan suami-isteri tidak dilakukan. Dalam hal ini Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang memainkan peran.
Jika yang dimaksud sebagai Keluarga Berencana (KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sejahtera dengan membatasi kelahiran, tentu saja hal tersebut bertentangan dengan anjuran Rasulullah SAW agar umatnya menikah dan memperbanyak keturunan. Lihatlah bagaimana Rasulullah SAW bersabda:
- "Nikahilah wanita yang penyayang dan subur keturunannya kerana sesungguhnya aku akan membanggakan banyaknya jumlah kalian di hadapan para nabi yang lain pada hari kiamat nanti."
Dan yang penting yang harus kita ketahui, bahwa pengaturan atau
pengendalian kelahiran yang digalakkan oleh pemerintah kita merupakan
konspirasi dari orang-orang kafir yang sengaja dibuat untuk melawan kaum
muslimin, sebab mereka takut kalau-kalau pertumbuhan umat Islam akan
mengancam tujuan, dominasi atau pengaruh dan kepentingan mereka.
Dua Anak Cukup?
Dua anak cukup. Tiga anak lebih dari cukup. Empat anak? Baik. Lima anak, baik sekali. Enam ke atas, istimewa. Demikian dikatakan oleh Mohammad Fauzil Adhim, seorang penulis buku-buku best seller dan pakar parenting, dalam bukunya 'Positive Parenting'.
Benar! Sebab kita adalah seorang muslim dan juga pejuang Islam yang memiliki cita-cita besar. Diantara yang harus kita siapkan dalam berjuang untuk sebuah tujuan yang besar adalah generasi yang banyak dan berkualiti.
Pikiran kita tentang berapa anak yang ingin kita punya, sangat berpengaruh pada perilaku. Kalau kita ingin memiliki anak dua saja kerana tidak mau repot (sibuk) mengurusi mereka, kita justru akan merasa peka dan terbebani pada setiap kerepotan. Sehingga apapun perilaku mereka, terasa sangat merepotkan.
Jika kita mencukupkan dua anak kerana alasan biaya pendidikan cukup mahal di negeri ini, maka kita baru saja jatuh pada sikap yang menyebabkan cara asuh kita menjadikan jiwa anak akan lemah dan rapuh. Tidaklah kita menghalang-halangi anak kita lahir, kecuali kerana lemahnya iman dan rapuhnya keyakinan pada Allah Yang Maha Menciptakan. Ingatlah firman Allah SWT,
Dua Anak Cukup?
Dua anak cukup. Tiga anak lebih dari cukup. Empat anak? Baik. Lima anak, baik sekali. Enam ke atas, istimewa. Demikian dikatakan oleh Mohammad Fauzil Adhim, seorang penulis buku-buku best seller dan pakar parenting, dalam bukunya 'Positive Parenting'.
Benar! Sebab kita adalah seorang muslim dan juga pejuang Islam yang memiliki cita-cita besar. Diantara yang harus kita siapkan dalam berjuang untuk sebuah tujuan yang besar adalah generasi yang banyak dan berkualiti.
Pikiran kita tentang berapa anak yang ingin kita punya, sangat berpengaruh pada perilaku. Kalau kita ingin memiliki anak dua saja kerana tidak mau repot (sibuk) mengurusi mereka, kita justru akan merasa peka dan terbebani pada setiap kerepotan. Sehingga apapun perilaku mereka, terasa sangat merepotkan.
Jika kita mencukupkan dua anak kerana alasan biaya pendidikan cukup mahal di negeri ini, maka kita baru saja jatuh pada sikap yang menyebabkan cara asuh kita menjadikan jiwa anak akan lemah dan rapuh. Tidaklah kita menghalang-halangi anak kita lahir, kecuali kerana lemahnya iman dan rapuhnya keyakinan pada Allah Yang Maha Menciptakan. Ingatlah firman Allah SWT,
- "Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu Iaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu kerana takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).(QS. Al An'am : 151)
Banyak pelajaran yang hadir di hadapan kita, bagaimana orang besar yang
memberikan pengaruh pada jalannya sejarah terlahir bukan dari
gedung-gedung megah dengan harta berlimpah. Di antara mereka justru
lahir dan dibesarkan dalam keadaan kekurangan, tetapi mereka dipenuhi
kasih sayang, perhatian yang tulus, doa yang tak putus-putus dari orang
tua mereka. Imam Syafi'i salah satu contohnya.
Tentu
tidak salah jika kita ingin mengatur jarak kelahiran antara anak. Kita
juga boleh merencanakan bagaimana membesarkan anak-anak kita. Jangankan
lima anak, satu saja harus kita rencanakan dengan sungguh-sungguh agar
kita tidak meninggalkan generasi yang kita khawatir nasibnya setelah
kita tiada. Tetapi pada saat yang sama kita harus selalu ingat, bahawa
jika Allah berkehendak, maka tak ada yang dapat menghalangi meski seribu
cara sudah kita jalani.
Idealnya prinsip sebuah keluarga muslim mengenai jumlah anak adalah dua
anak cukup, tiga anak lebih dari cukup, empat anak baik, lima anak baik
sekali, enam ke atas istimewa. Maka, jika hari ini kita memutuskan untuk
cukup memiliki dua anak, tidak kurang tidak lebih, bertanyalah pada
diri kita, apakah niat kita?
Semoga bukan kerana takut repot, kerana
boleh jadi ketakutan itu yang justru membuat mereka sangat merepotkan.
Semoga juga bukan kerana takut miskin, kerana boleh jadi kekhawatiran
itulah yang membuat kita tidak sanggup mengantarkan mereka pada
kesuksesan dan kemuliaan. Padahal mereka yang lebih miskin, mampu
mengantarkan anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Wallahu'alam Bi Showwab.
No comments:
Post a Comment