'PESANTREN waria' atau pusat pengajian Islam pondok untuk pondan, bapok atau waria di Yogyakarta kembali menjalankan aktiviti selepas beberapa lama vakum . Pesantren yang sekarang beralamat di Celenan , Kotagede Yogyakarta , mandek aktivitinya usai meninggalnya pengasas pesantren waria itu, Maryani .
Shinta , Ketua Pesantren Waria yang menggantikan Maryani ini mengambil inisiatif mengaktifkan kembali pesantren berkat sokongan waria asuhannya .
" Pada masa itu kami mula kembali ingin teruskan pesantren , kerana itu selepas bu Maryani meninggal kita sempat vakum , " kata Shinta saat ditemui di Celenan , Kotagede Yogyakarta , Sabtu (26 / 04 ) .
Shinta mengatakan dirinya memindahkan pesantren yang semula di Notoyudan , Ngampilan menjadi di Celenan berdasarkan kesepakatan bersama . Rumah dengan model rumah tradisional Jawa itu adalah rumah Shinta , sekilas tidak kelihatan seperti pesantren . Meski lokasinya cukup sukar ditemui kerana harus menyusuri gang - gang sempit , namun tidak membuat ahli pesantren patah semangat untuk datang setiap minggu ke sana .
" Teman - teman rumahnya menyebar , tidak di sini , tapi kita fokuskan aktiviti di sini . Sebelum ini di sini juga sanggar seni waria , jadi sudah banyak juga yang tahu , " urai Shinta .
Di lokasi baru ini , pada 18 April lalu , Shinta dan rakan - rakannya merasmikan kembali pesantren waria . Sebagai langkah awal , Shinta merekrut 20 ahli baru pesantren waria .
" Kita memulakan ini dengan merekrut ahli baru . Ada 20 waria yang mau bergabung , kalau ahli sebelumnya ada 22 waria , " jelas Shinta yang sehari - hari bekerja sebagai tukang .
Dia berharap pembukaan kembali pesantren waria ini boleh menjadi wadah bagi waria untuk mendekatkan diri dengan Tuhan melalui aktiviti keagamaan.
(IH)
No comments:
Post a Comment