Tuesday, December 23, 2014

Barat Jajah Umat Islam Dengan Pemikiran Liberal

Barat Jajah Umat Islam Dengan Pemikiran Liberal ismaweb

KL: PEMIMPIN redaksi Majalah Al-Bayan, Dr Ahmad Abdel Rahman mengatakan, seminar bertema “Proyek Liberalisme; Dimensi dan Mekanismenya” membuka ruang untuk mendiskusikan proyek-proyek liberalisme yang terjadi di negara-negara Muslim.

“Dalam konferensi ini kita akan menunjukkan dan perjelaskan tentang ideologi- ideologi melanda umat Islam saat ini,” katanya dalam seminar internasional bertema “Proyek Liberalisme; Dimensi dan Mekanismenya” di di Hotel Royale Chulan, Sabtu (20/12/2014) kemarin.

Menurut Abdel Rahman, Barat menyerang Muslim dengan pemikiran liberalnya.
Menurutnya, Barat telah diperkenalkan kepada masyarakat mereka menyerang ini (liberalisme sosial) terbaik untuk orang-orang Muslim di Malaysia.

“Barat tertanam keyakinan bahwa komunitas Muslim akan bergerak maju jika mereka mendapatkan dari tradisi dan pandangan kita mengadopsi sejak pertama.”

Menurutnya, liberalime berpikir telah dimulai sejak kolonisasi pertama invasi negara-negara Islam.
Hal ini karena mereka ingin menghapus semua pemahaman Muslim dan kepatuhan umat pada Rasulullah.

“Barat mengenali dan memahami bahwa kemuliaan Islam akan hilang jika mereka (umat Islam) tidak menyadari bagaimana kebangkitan Islam dimulai sejak zaman Rasulullah,” katanya dikutip laman ismaweb.

Dia juga mengatakan, menjadi satu ketakutan apabila masyarakat akan mengikuti telunjuk barat seperti yang selalu dicanangkan. Oleh karena itu, ia merasa tertarik untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang serangan pikiran-pikiran ini, sehingga tidak ikut dan terpengaruh olehnya.

Di antara tokoh-tokoh lokal yang terlibat dalam menyampaikan makalah adalah Sekretaris Biro Politik ISMA Mohd Hazizi Ab Rahman, Presiden Persatuan Belia Islam Nasional (PEMBINA) Ibrahim Mohd Hasan Al-Hafiz, Prof Dr Rashid Zainur Zakaria dan Kepala Studi dan Perbandingan Agama ISMA Tuan Haji Shaharuzzaman Bistamam Ramli.

Juga perwakilan beberapa Negara Muslim; Dr Mohd Al-Abdah (Palestina), Dr Abdul Rahman Al-Silmi, Dr Fuad Abdul Karim dan Dr Fahd Al-Ajlan (Arab Saudi), Dr. Muhammad Eric dan Dr Atiyah (Mesir).

Di antara belasan tema dan materi pembahasan, tema pengalaman Indonesia dan Malaysia dalam gerakan liberalisasi pemikiran Islam mendapat perhatian yang sangat panas, dan membuat prihatin para ulama dan cendekiawan negara-negara Islam. Perkembangan liberalisasi seperti yang dipraktekkan aktifis Jaringan Islam Liberal (JIL) dan oknum-oknum dosesn UIN/IAIN dipaparkan secara atraktif oleh Henri Salahuddin.

Demikian pula pengalaman liberalisasi di Malaysia dalam hal ini yang dipraktekkan oleh organisasi semacam SIS (Sisters in Islam), IRF (Islamic Renaissance Front) dan pemikiran partai sekuler Democratic Action Party (DAP) dan The National Evangelical Christian Fellowship dipaparkan secara gamblang oleh Dr. Zainur Rasyid dan Tuan Haji Shaharuzzaman Bistamam.

Ada benang merah dalam tema-tema yang diusung kaum liberal di Malaysia dan Indonesia seperti isu kebebasan, pluralisme agama, HAM, kawin beda agama, perkawinan sejenis, pembelaan terhadap aliran sesat, dan penistaan agama.

Delegasi dari Indonesia yang berpartisipasi dalam seminar diantaranya: Dr. Anis Malik Toha (Rektor Universitas Islam Sultan Agung -UNISSULA- Semarang), Farid Okbah (praktisi dakwah), Henri Salahuddin, MIRKH (peneliti INSISTS dan MIUMI), dan Fahmi Salim, Lc. MA. (pengurus MUI pusat dan dosen UHAMKA). [Baca: Ulama dan Cendekiawan Dunia Islam Bahas Tantangan Liberalisme di Kuala Lumpur]

Selain 100 peserta dari Malaysia, ada 30 peserta dari Arab Saudi dan beberapa dari Thailand, Filipina dan Indonesia. (Hidayatullah/IH)

No comments:

Post a Comment