Ratusan umat dari pelbagai elemen, mengutuk keras majalah penghina Nabi dari Perancis tersebut. Dalam tindakan, massa berjalan kaki dari daerah Tipes menuju Bulatan Gladak dengan menyusuri Jalan Slamet Riyadi. Pelbagai poster penolakan dan kecaman karikatur Nabi Muhammad SAW.
Mereka juga tidak senggan menutup setengah Jalan Slamet Riyadi, walaupun cuaca mendung dan sempat turun hujan tidak menyurutkan semangat umat Islam. Dengan membawa sepanduk dan banner, mereka melakukan aksi damai di bulatan Gladag, Solo, Jumaat (16/1) siang.
Mereka juga berorasi, mengutuk keras penghinaan yang dilakukan terhadap Nabi Muhammad SAW. Di samping kain rentang seperti bertulis di atas, ada orasi menggunakan bahasa Jawa, dan berjaya menyampaikan maksud kepada orang ramai di jalan yang memang padat arus lalu lintas.
"Apa yang dipaparkan oleh majalah mingguan Perancis Charlie Hebdo tersebut jelas menjatuhkan umat Islam. Sangat provokatif dan dikecam oleh negara-negara Muslim, "ujar Endro Sudarsono, koordinator aksi dari Laskar Umat Islam Solo (LUIS).
Menurut Endro, penghinaan tersebut bukan yang pertama kalinya dilakukan oleh majalah tersebut. Beberapa tahun silam penghinaan sama pernah dilakukan. "Ini sudah sangat melukai hati umat Islam. Sementara fatwa berkaitan penghinaan itu adalah hukuman mati, "ujarnya.
Lebih lanjut Endro berkata, umat Islam Solo meminta Duta Besar Perancis untuk Indonesia membantu menarik majalah tersebut. Tidak hanya itu, katanya, Kerajaan Perancis juga hendaklah mengadili pimpinan majalah Charlie Hebdo agar tidak mengulangi perkara tersebut.
"Negara-negara Islam lain sudah muncul aksi protes. Kami berharap kepada pihak-pihak berkaitan agar segera menghentikan cara-cara kasar dan provokatif yang menimbulkan luka kepada umat Islam, "ujarnya.
"Nabi Muhammad tidak boleh digambarkan. Ini penghinaan, kami meminta Duta Perancis menarik peredaran Charlie Hebdo, "tuturnya.
Penerbitan semula majalah tersebut, kata Endro, mengundang keprihatinan pemuka agama di seluruh dunia. Kebebasan bersuara, lanjut Endro, mempunyai batasan dan tidak boleh menghina keyakinan dan agama lain.
Peserta perhimpunan juga mengapreasi serangan dua bersaudara ke majalah penghina Nabi tersebut. (IH/DBS / lasdipo)
Video:
Lihat juga ini..
E-Buku IH-99: Bermula Perang Hina Agama Di Eropah..
No comments:
Post a Comment